'Kasihan Pak' Nyesel Oknum TNI Dipaksa Buang Mayat Handi-Salsa, Atasan: Kita Tentara Jangan Cengeng!
Fakta kecelakaan di Nagreg terungkap. Oknum TNI ini paksa anak buah buang jasad sejoli yang mereka tabrak & bentak bawahan lantaran merasa menyesal.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Masih ingat kasus oknum TNI tabrak dan buang jasad sejoli Handi dan Salsabila di Nagreg? kini mulai jalani persidangan.
Dalam persidangan Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta tersebut akhirnya terungkap fakta baru.
Siapa sangka, salah satu tersangka yang merupakan oknum TNI paling senior sempat memarahi anak buahnya lantaran merasa menyesal telah menabrak dan membuang jasad korban.
Malahan sang oknum TNI senior ini meminta agar anak buahnya tidak bersikap cengeng lantaran merasa menyesal.
Tindakan keji ini rupanya dilakukan oleh Kolonel Inf Priyanto saat membentak anak buahnya setelah mereka menabrak sejoli Salsabila (14) dan Handi Saputra (17) pada 8 Desember 2021 silam.
Baca juga: SELAIN Buang Jasad Sejoli Nagreg, Kolonel Priyanto CS Juga Ganti Cat Mobil, Motif Hilangkan Bukti
Baca juga: FAKTA Rekonstruksi Kecelakaan Nagreg, Pelaku Tarik Salsabila dari Kolong Mobil, Lempar dari Jembatan

"Kita itu tentara, kamu tidak usah cengeng.
Tidak usah panik.
Pokoknya cukup kita bertiga yang tahu," kata Kolonel Sus Wirdel Boy menirukan ucapan Kolonel Inf Priyanto.
Wirdel mengatakan bentakan tersebut ditujukan kepada Kopda Andreas Dwi Atmoko yang saat kejadian bertugas sebagai sopir mobil Isuzu Panther membawa Handi Saputra dan Salsabila.
Merujuk hasil penyidikan Puspom TNI dalam berkas dakwaan, awalnya Andreas yang mengemudikan mobil merasa bersalah karena sudah menabrak kedua korban di Jalan Raya Nagreg.
"Saksi dua berkata 'kasihan bapak, itu anak orang.
Pasti dicari orang tuanya, mending kita balik ke Puskesmas yang ada di pinggir jalan tadi'," kata Wirdel Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta.
Tapi Priyanto yang saat kejadian duduk di kursi depan sebelah kiri Andreas justru membentak prajurit TNI itu agar diam dan mengikuti perintahnya saja mengemudikan mobil.
Meski diminta diam, Andreas yang secara pangkat di bawah Priyanto kembali menyarankan mantan pimpinannya itu agar mereka tidak tidak membuang kedua korban ke Sungai Serayu.
Baca juga: Korban Kecelakaan di Nagreg Dibuang Pelaku ke Sungai, Handi Ternyata Masih Hidup, Tewas Tenggelam
Andreas yang saat kejadian mengemudikan kendaraan merasa bersalah karena akibat dia Handi mengalami luka berat, dan Salsabila tewas di lokasi kejadian akibat luka di kepala.