Breaking News:

Seorang Wali Kota di Ukraina Terbunuh Pasukan Rusia Saat Bagikan Roti & Obat ke Warga yang Sakit

Kisah sedih seorang wali kota Ukraina dari kota Gostomel meninggal dunia karena serangan Rusia saat membagikan roti dan obat

Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: octaviamonalisa
vimbuzz.com dan AFP/DIMITAR DILKOFF
Wali kota Ukraina dari kota Gostomel terbunuh pasukan Rusia 

"Tak ada yang mengira beginilah cara kami menghabiskan akhir pekan," ujar Arina kepada BBC.

"Tapi sepertinya ini adalah satu-satunya hal penting yang harus dilakukan sekarang," tambahnya.

Wajah dan rambut guru berusia muda itu bertabur debu putih polistirena.

"Ini cukup menakutkan. Saya pikir kita tidak benar-benar menyadari apa yang sedang kami lakukan," ujarnya.

Tak begitu jauh dari lokasi Arina, Elena dan Yulia memberi tahu BBC bahwa mereka meninggalkan anak-anak dengan kakek-neneknya demi membantu membuat bom molotov.

"Duduk di rumah tanpa melakukan apa pun akan lebih menakutkan," kata Elena, tanpa berhenti memarut.

Dia lantas tertawa dan mengatakan bahwa dia adalah juru masak yang cemerlang, dan menurutnya proses membuat molotov tak jauh berbeda dengan meracik makanan.

'Saya tidak percaya ini terjadi pada kami, tetapi apakah ada pilihan lain yang kami miliki?" kata Elena.

Rasanya penduduk seluruh kota ini bangkit serentak bahu-membahu.

Tangga balai kota di dekat taman penuh dengan tumpukan sumbangan baju dan selimut.

Orang-orang datang silih berganti membawa barang segala rupa mulai dari bensin, air, hingga keperluan toilet.

Barang-barang ini nantinya akan diberikan kepada para petempur Ukraina serta penduduk Kota Dnipro yang mengungsi.

Sebagian bakal dipakai sebagai cadangan jika kota tersebut dikepung tentara Rusia.

Penggalangan ini dimulai dari inisiatif lima perempuan setempat berbekal sejumlah unggahan di media sosial.

Kini barang-barang yang datang semakin banyak dan beragam.

Halaman 3/4
Tags:
UkrainaRusiaWali KotaGostomelFacebookYuri Illich Prylypko
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved