Breaking News:

Kebebasan Bicara Ditekan, Seorang Editor TV Rusia Nekat Sela Acara Sendiri & Bawa Poster Anti Perang

Kebebasan bicara warga Rusia ditekan oleh pemerintah, seorang editor TV nekat menunjukkan poster anti perang di acaranya sendiri

FRANAKVIACORKA via TWITTER
Maria Ovsyannikova, editor TV Rusia tunjukkan poster anti perang 

Dan yang memiliki kamar juga bisa mendapat penghasilan di masa yang sulit.

Paling banyak, yang memesan kamar adalah orang Amerika.

Salah satu pemilik tempat, Bondarenko, terkejut karena mendapat lebih dari 10 pemesanan.

Dirinya akan menggunakan uang tersebut untuk membantu orang-orang sekitarnya.

Kejadian lain, seorang warga AS bernama Anne Margaret Daniel juga memesan di sebuah apartemen di Old Kyiv.

Anne juga menulis pesan yang menyentuh untuk tuan rumah.

"Kuharap Anda, dan apartemen Anda yang indah dapat aman,

Dan perang yang mengerikan ini segera berakhir,

Suatu hari nanti, saya harap saya bisadatang dan bertemu Anda,

Saya akan benar-benar tinggal bersama Anda ketika kami berkunjung nanti,

Semoga Tuhan memberkati Anda, kota Anda, negara Anda", tulis Anne.

Seorang pria berjalan di depan sebuah bangunan yang hancur setelah serangan rudal Rusia di kota Vasylkiv, dekat Kyiv, Minggu (27/2/2022). Menteri luar negeri Ukraina mengatakan pada 27 Februari bahwa Kyiv tidak akan menyerah pada pembicaraan dengan Rusia mengenai invasinya, menuduh Presiden Vladimir Putin berusaha meningkatkan tekanan dengan memerintahkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.
Seorang pria berjalan di depan sebuah bangunan yang hancur setelah serangan rudal Rusia di kota Vasylkiv, dekat Kyiv, Minggu (27/2/2022). Menteri luar negeri Ukraina mengatakan pada 27 Februari bahwa Kyiv tidak akan menyerah pada pembicaraan dengan Rusia mengenai invasinya, menuduh Presiden Vladimir Putin berusaha meningkatkan tekanan dengan memerintahkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi. (AFP/DIMITAR DILKOFF)

Pemilik rumah, Olga Zviryanskaya, membalas dengan kalimat yang juga hangat.

"Kami akan senang bertemu Anda di kota damai Kyiv dan berpelukan suatu hari nanti," katanya.

Olga sendiri tinggal di Kyiv selama bertahun-tahun bersama 3 anaknya.

Setelah serangan Rusia, Olga membawa keluarganya ke wilayah Cherkasy, Ukraina tengah.

Olga pun mengizinkan orang-orang untuk tinggal di apartemennya di Kyiv.

Olga juga berterimakasih atas bantuan dari warga dunia.

"Kami hidup, tetapi kami ingin hidup seperti sebelumnya,

Sangat menakutkan di Kyiv, setiap dukungan adalah berharga, dan tidak harus uang", tutupnya.

(Tribunnewsmaker/Talitha)

Tags:
RusiaUkrainaPutin
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved