Selain Asmara, Terkuak Motif Lain Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Pelaku Kuras Harta Korban
Terkuak motif lain di balik pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi.
Editor: ninda iswara
Saat pemakaman di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dr Tutit mengaku melihat TS.
Saat itu TS datang bersama para dokter muda dan teman-teman Bagus.
Namun dr Tutit mengaku tidak tahu pasti, apakah ZI ikut datang ke pemakaman.
Dr Tutit mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak laki-lakinya ini.
Namun ayah empat anak ini mengaku masih sangat terpukul.
Meski demikian dr Tutit mulai melayani para pasiennya selama ini.
"Saya tidak mau mendengar berita apa pun soal masalah in. Kalau ada yang cerita, saya setop, saya lebih baik tidak tahu," katanya.
Bahkan dr Tutit tidak tahu jika ZI, ayah tiri TS sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Dokter yang terkenal sangat ramah ini mengaku masih mempersiapkan mental, sebelum dimintai keterangan di Polda Jatim.
Rencananya dr Tutit akan memberikan keterangan sebagai saksi dalam perkara ini.
"Mungkin dalam minggu-minggu ini saya akan ke Polda. Nunggu hati saya tenang dulu," tandasnya.
Seperti diketahui, foto ZI yang takziah ke rumah orang tua korban menjadi perbincangan warganet.
Dalam foto itu terlihat dr Tutit memegang tangan ZI, seorang beliau menaruh rasa percaya pada ZI.
Sementara ZI tersenyum ke arah kamera.
Kronologi Zi bunuh Bagus Prasetya Lazuardi
ZI akhirnya ditangkap tim Jatanras Polda Jatim di Kota Malang pada Jumat (15/4/2022).
Polisi juga langsung menggelar rekonstruksi di rumah ZI di hari yang sama.
Rico Briliantino, ketua RT setempat sempat diminta oleh pihak kepolisian untuk menjadi saksi pada rekonstruksi itu, selain saudara ZI.
"Pada Jumat (15/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB, saya didatangi oleh anggota polisi dari Polda Jatim. Mereka menyuruh saya menjadi saksi, lalu saya tanya saksi apa, terus mereka menjawab jadi saksi rekonstruksi pembunuhan. Saat saya datang, saya lihat dia (ZI) sudah diborgol," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (17/4/2022).
Ia menyaksikan pihak kepolisian mengambil beberapa barang bukti, yakni palu dan pisau kecil yang dimasukkan ke jok sepeda motor milik ZI.
Baca juga: Kesal Tak Dapat Lawan Tawuran, 3 Selebgram Bunuh Iska Buruh Pabrik, Unggahan Pilu Calon Ipar Disorot
Baca juga: Harus Mati Ibu Muda Tega Bunuh 3 Anaknya, 1 Tewas, 2 Kritis: Saya Selamatkan Supaya Ga Hidup Susah

"Saat itu, saya lihat ada palu sama pisau kecil. Setelah itu, jok sepeda motor dia (ZI) dibuka," jujurnya.
Rico juga mengaku, tak mendengar secara jelas percakapan antara ZI dengan pihak kepolisian.
Namun, ia sempat mengetahui bahwa pada rekonstruksi tersebut, ada adegan pengambilan palu yang di masukkan ke jok motor.
"Yang saya tahu, adegan pertama ambil palu, adegan kedua dimasukkan ke jok sepeda motor. Kemudian adegan ketiga, ZI menghubungi seseorang dan janjian dengan seseorang di daerah Sukun," terangnya.
Rico juga menuturkan, saat rekonstruksi itu berlangsung, ibu terduga pelaku berinisial S sempat melihat proses rekonstruksi dan menangis.
"Setelah itu, ibunya diminta ke rumah saudaranya yang ada di bagian belakang. Kemudian, si anaknya itu (ZI) diberi waktu oleh polisi, lalu ia (ZI) bilang ke saya tolong titip ibu," ujarnya.
Setelah itu, ZI digiring ke Purwodadi, Pasuruan untuk menjalani rekonstruksi saat membuang jasad Bagus.
Dari pengamatan surya.co.id, tampak terduga pembunuh ini mengenakan kaus warna hitam, rambut cepak, tinggi sekitar 165 sentimeter, kulit sawo matang, dengan dua tangan terikat.
Dia ada dalam rombongan mobil Toyota Innova warna hitam, tanpa nopol yang disinyalir mobil milik korban.
Pria itu dengan tenang turun dari mobil, dan menunjukkan lokasi pembuangan mayat korban.
Ada beberapa adegan yang diperagakan oleh terduga pelaku pembunuhan.
Mulai dari cara terduga pelaku memasukkan mobil ke area kosong bekas bongkaran gudang itu, hingga cara pelaku menurunkan korban dari mobilnya.
Termasuk, pelaku juga sempat mempraktekkan saat ia mencekik leher korban.
Adegan per adegan diperagakan dengan sangat rapi sekali oleh pelaku.
Pelaku terlihat sangat serius menunjukkan aksi jahatnya menghabisi korban, dan ia tetap tenang menunjukkan apa yang dilakukan saat membuang korban.
Dalam rekonstruksi ini, ada tujuh mobil rombongan tim Subdit Jatanras Direskrimum Polda Jawa Timur yang mendatangi lokasi penemuan mayat, Bagus Prasetya Lazuardi ini.
Rekonstruksi hanya dilakukan sekitar 30 menit, mulai pukul 01.05 wib.
Masyarakat setempat yang menyaksikan proses jalannya rekontruksi ini dilarang untuk mendekat.
Termasuk wartawan yang juga dilarang mendekat agar prosesnya bisa lebih cepat.
Tidak ada keterangan apapun yang disampaikan tim jatanras Polda Jawa Timur.
"Ke pak kabid saja ya mas, mohon maaf ini kasus nasional. Jadi langsung ke pak kabid saja ya, saya tidak ada kapasitasnya," kata salah satu petugas yang menolak saat dimintai keterangan.
Sementara itu, informasi dari Polda Jatim mengungkap, terduga pelaku yang menjalani rekonstruksi ini adalah otak sekaligus eksekutor pembunuhan.
Direktur Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto masih enggan merinci bagaimana proses tahapan lanjutan pascapelaku ditangkap.
Termasuk, perihal tahapan rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut, yang bakal dilangsungkan oleh anggotanya.
Namun, ia membenarkan, pelaku utama pembunuhan tersebut, telah ditangkap di sebuah daerah di Malang, Jumat (15/4/2022). Dan, hingga kini, proses tahapan penyidikan terhadap pelaku, masih terus bergulir.
"Benar (ditangkap). Tapi masih proses pemeriksaan pembuktian. Mohon waktu (penyidik berlangsung)," ujar Totok saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (15/4/2022).
(TribunJatim/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terkuak Motif Lain Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran di Malang, Tak Hanya Soal Asmara ke Anak Tiri dan di Surya.co.id dengan judul TERKUAK Kisah Cinta Mahasiswa Kedokteran UB Sebelum Dibunuh Ayah Tiri Pacar, Sama-sama Calon Dokter