JANGAN Lupa Puasa Syawal Setelah Idul Fitri, Ini Keutamaannya, Bolehkah Dikerjakan Tidak Berurutan?
Diketahui, ada beberapa ibadah yang dapat dilaksanakan umat Islam pada bulan Syawal. Salah satunya adalah puasa Syawal.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Adapun keutaman yang pertama yakni akan mendapat pahala puasa selama setahun penuh.
Hal itu merujuk dari dalil yang sahih: "Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan ber puasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang ber puasa selama satu tahun." (HR. Muslim No 1.164).
Musta'in menjelaskan, pelaksanaan puasa Syawal serupa dengan puasa pada bulan Ramadhan.
"Boleh sahur, berhenti sahur saat waktu imsak," kata Musta'in.
Adapun perbedaannya, pada saat melaksanakan puasa 6 hari pada bulan Syawal, boleh dilakukan secara berurutan atau berselang hari yang terpenting masih bulan Syawal.
Kendati begitu, puasa Syawal sebaiknya dilakukan sesegera mungkin.
Ketentuan Puasa Syawal hingga Bacaan Niatnya
Anjuran melaksanakan Puasa Syawal tercantum dalam hadist Nabi Muhammad SAW.
Berikut hadistnya sebagaimana dikutip dari laman Kemenag:
“Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR Muslim).
Kapan puasa Syawal bisa dikerjakan
Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, Shidiq M.Ag menyampaikan puasa Syawal dikerjakan selama enam hari.
Puasa syawal bisa dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal.
Sementara pada 1 Syawal dilarang (haram) berpuasa karena merupakan Hari Raya Idul Fitri.
Dengan demikian, puasa Syawal bisa dikerjakan mulai Selasa, 3 Mei.