SUDAH Terlanjur Aman & Nyaman Masyarakat Dogiyai Papua Malah Tolak Pembangunan Markas TNI & Polisi
Akui tak nyaman masyarakat Kabupaten Dogiyai, Papua tolak pembangunan markas TNI dan Polisi.
Editor: Candra Isriadhi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tolak pembangunan markas TNI dan Polisi warga Dogiyai mengaku malah tak nyaman.
Masyarakat Kabupaten Dogiyai Papua diketahui menolak pembangunan Markas Polres dan Kodim di wilayahnya.
Solidaritas Masyarakat Dogiyai mengklaim kehadiran aparat gabungan TNI dan polisi selama ini membuat warga tidak nyaman.
Perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Dogiyai, Alex Pigai mengatakan, masyarakat sudah hidup nyaman dan aman tanpa adanya Polres dan Kodim.
"Kehadiran tentara dan polisi yang diturunkan semakin banyak di Dogiyai tentu saja itu membuat kami tidak nyaman, sehingga kami menolak hadirnya Polres dan Kodim," kata Alex Pigai kepada awak media di Jayapura, Jumat (20/5/2022).
Dia menjelaskan, ada beberapa poin penting yang menjadi acuan masyarakat menolak pembangunan Markas Polres Dogiyai.
"Jadi kriteria menurut Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Pasal 5 ayat 1 poin (h), untuk pembentukan polres paling sedikit membawahi empat wilayah hukum polsek," ujarnya.
Baca juga: Seorang Sniper KKB Papua Tak Berdaya Diduga Nekat Hadapi TNI-Polri Seorang Diri Tanpa Bantuan
Baca juga: 18 Pekerja Tambang Meninggal Dunia Berikut 5 Fakta Kecelakaan Maut Libatkan Truk di Papua Barat
"Dengan poin ini maka masyarakat Dogiyai menilai, bahwa Dogiyai hanya dua polsek sehingga tidak memenuhi syarat. Lagi pula, masih belum ada polsubsektor."
Dikatakan, sesuai Pasal 5 Ayat 1 poin (i), sekalipun pimpinan esekutif mendukung tetapi pimpinan legislatif dan masyarakat adat belum mendukung, maka keputusan tersebut tidak bisa dilaksanakan.
“Masyarakat Dogiyai dari 79 kampung semuanya menolak. Masyarakat Dogiyai menolak pembentukan kesatuan Mapolres di Dogiyai," ujarnya.
"Kami juga menyampaikan kepada masyarakat Dogiyai, agar tidak menyerahkan dan menjual tanah kepada siapa pun."
Sementara itu, tokoh perempuan Maria Goo menyebut sudah 8 kali masyarakat Dogiyai melakukan aksi.
Mereka menolak dan tidak mengizinkan penambahan personel keamanan di Kabupaten Dogiyai.
"Hal ini karena adanya penambahan pasukan tanpa ada kesepakatan, jadi dengan kehadiran aparat membuat masyarakat tidak aman."
"Ada razia tanpa pemberitauhan maka mereka mengatakan menolak kehadiran Polres dan Kodim di Dogiyai," katanya.
Baca juga: Suami Meninggal, Artis Ini Balik ke Mantan, 20 Tahun Nikah Belum Punya Anak, Buka Donasi untuk Papua
Baca juga: Ngebet Merdeka dari Papua Nugini, Indonesia Bakal Miliki Negara Tetangga Baru Bernama Bougainville
Hal serupa juga disampaikan Sekertaaris KNPI Dogiyai, Alex Kamo.
Ia mengatakan, jika Polres dibangun maka akan ada perlawanan dari rakyat yang harus dicegah.
"Akan ada perlawanan berupa mogok sipil dari seluruh masyarakat Dogiyai, baik itu ASN dan siapapun itu."
"Sehingga, kami minta agar jangan dipaksakan untuk hadirnya Polres dan Kodim di wilayah Dogiyai," pungkasnya.
Sniper KKB Papua Kualahan Lawan TNI
Sniper KKB Papua tak berdaya diduga hadapi TNI-Polri seorang diri.
Seorang Sniper KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) di Papua tewas lantaran nekat menghadapi TNI-Polri seorang diri.
Video memperlihatkan anggota KKB Papua kontak tembak dengan TNI-Polri viral di media sosial.
Video itu diunggah akun YouTube Liwiya Channel, Jumat (13/5/2022).
Hanya seorang diri, anggota KKB Papua itu nekat melepaskan tembakan diduga ke arah TNI-Polri.
Pria itu nampak mengendap-endap di hutan sambil menenteng senjata laras panjang.
Sesekali terdengar suara tembakan dari arah seberang tempat pria itu.
Baca juga: PASUKAN Marinir TNI AL Berhasil Tumpas KKB di Sorong Timur Sang Rajawali Gerak Cepat Serang Musuh
Baca juga: 1 Oknum TNI Bantu KKB Serang Markas Marinir, Delapan Prajurit Terbaik Indonesia Alami Luka 2 Tewas
Ketika tembakan terdengar, anggota KKB Papua itu sontak merayap menghindari peluru yang mengarah ke dirinya.
Anggota KKB Papua itu terlihat bingung dan tak tahu dari arah mana tembakan berasal.
Diduga, pria itu terjebak dan terkepung di hutan. Lawannya tak lain adalah prajurit TNI-Polri.
Nampak putus asa terus disirami peluru TNI-Polri, anggota KKB Papua itu lantas mengokang senjatanya.
Ia kemudian menembakan senjatanya ke berbagai arah.
Namun tak beberapa lama, tembakan itu kemudian dibalas TNI-Polri.
Terdengar suara tembakan makin ramai, membuat anggota KKB Papua itu lari pontang-panting.
Bahkan, seseorang yang merekam video tersebut ikut berlari hingga beberapa kali terjatuh.
Tidak diketahui pasti kapan dan di mana video itu direkam.
(Tribun-Papua.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Masyarakat Tolak Pembangunan Markas TNI dan Polisi di Dogiyai Papua, Ini Penyebabnya.
