TAK Kuasa Tahan Sakit 1 Korban Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Meninggal Karena Terus Disiksa
Babak baru kasus kerangkeng manusia Bupati Langkat, tak kuat menahan sakit korban disiksa hingga meninggal.
Editor: Candra Isriadhi
Hari ke tiga berada di kerangkeng korban pun disuruh bergelantungan di jeruji besi.
Namun disebut hanya bertahan selama beberapa detik lantaran sakit.
Pada hari ke 5,6 dan 7 kondisi Abdul semakin melemah dan sempat diobati lukanya.
Hingga akhirnya pada hari ke 8 dikerangkeng Abdul Sidik tewas.
Tindakan tak manusiawi pun terus berlanjut hingga jenazah Abdul Sidik itu dimandikan di kamar mandi di sebelah kerangkeng oleh tahanan lain.
Setelah itu jenazahnya pun diserahkan kepada keluarganya.
Keluarga yang sempat melihat jenazahnya pun mengaku kaget lantaran ada luka memar di bagian mata.
"Keluarga sempat melihat dan terkejut melihat mata memar," ucapnya.
Dalam rekonstruksi terungkap Abdul Sidik awalnya ditahan Polsek Padang Tualang, Kabupaten Langkat karena diduga mencuri.
Kemudian dia keluarkan lantaran sudah berdamai dengan pemilik yang dicurinya.
Keluar dari sel kemudian dia diantar ke kerangkeng maut Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana.
Sebelum dimasukkan ke kerangkeng keluarganya terlebih dahulu menandatangani surat pernyataan.
"Kemudian berkas itu ditandatangani oleh Dewi Safitri dan tersangka Hermanto dan beberapa orang lainnya.Tak lama kemudian Abdul Sidik dibawa masuk ke kerangkeng," ucapnya.
(TribunPekanbaru.com)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Disiksa Tiap Hari Tanpa Ampun, Sampai Akhinya Abdul Tak Sanggup Lagi Menahan Hingga Dia Meninggal.