Breaking News:

Buya Syafii Maarif Meninggal, Dulu Viral Beliau Naik Sepeda Sampai Pengendara Mobil Sungkan Nyalip

Kabar duka, tokoh Muhammadiyah Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat 27 Mei 2022.

Editor: galuh palupi
TWITTER/Budhi Hermanto dan Kompas.com/Deti Mega Purnamasari
Viral video kesederhanaan sosok Buya Syafii saat bersepeda. Pengendara mobil sampai sungkan untuk menyalip 

Unggahan Budhi Hermanto itu lantas menuai komentar warganet.

Rupanya banyak yang terharu melihat sikap sederhana Buya Syafii Maarif, hingga muncul kesaksian betapa bersahajanya sikap guru besar Muhammadiyah itu selama ini.

"Ingat saat mengundang beliau menjadi pembicara IKMAMMM di Muallimaat, sehbs acra tdk berkenn di antr mobil, maunya naik taxi br g ngrepotin. Krn jarak ke jl raya sy kira ckp melelahkan bg beliau. Sy pinjam motor peserta utk boncengin beliau sambil hujan2 mnju jl raya.," komentar akun majidhimawan.

"Dapat cerita dari istri, beberapa kali mengantar majalah dari kantor untuk beliau krn lokasi rumah searah jalan pulang. Pada keberapa, beliau bilang sekira, "Besok biarkan yg lain pengantarnya, jatahmu adalah waktunya pulang." tulis akun ekosangpencerah.

"Masih sangat ingat di sebuah sore, ketika mendapati Buya sedang menunggu kereta commuter line arah Bogor di peron stasiun Tebet. Nampak beliau merasa biasa saja, tak ada sikap "seorang bintang". Hormat saya untuk beliau...," komentar akun almaujudy.

Buya Syafii Maarif meninggal dunia
Buya Syafii Maarif meninggal dunia (Istimewa)

Profil Ahmad Syafii Maarif

Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif dikenal sebagai salah satu tokoh dan pemikir Islam di Indonesia.

Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab dipanggil Buya Syafii lahir di Sumpur Kudus, 31 Mei 1935.

Ahmad Syafii Maarif menempuh pendidikan dasarnya di sekolah rakyat di Sumpur Kudus dan kemudian melanjutkan ke Madrasah Mualimin di Balai Tengah, Lintau, Sumatera Barat.

Setelah itu, Ahmad Syafii Maarif merantau ke Jawa dan melanjutkan pendidikannya di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah di Yogyakarta.

Setelah lulus, Ahmad Syafii Maarif diharuskan mengabdi di pendidikan yang dikelola organisasi Muhammadiyah dan dikirm ke Lombok, Nusa Tenggara Timur selama setahun.

Setelah menyelesaikan masa pengabdian, Syafii Maarif kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Surakarta.

Karena adanya pemberontakan PRRI/Permesta yang mengakibatkan terputusnya hubungan Sumatera-Jawa, Syafii Maarif tidak bisa lagi mendapatkan bantuan biaya kuliah dari saudaranya yang berada di Sumatera.

Ahmad Syafii Maarif pun memutuskan untuk berhenti kuliah.

Pada saat itu, Syafii Maarif menyambung hidupnya dengan menjadi guru desa di wilayah Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Tags:
Buya Syafii MaarifTwitterYogyakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved