Breaking News:

Tak Jadi Gabung NATO, Ukraina Nyerah Pada Keadaan Begini Rencana Baru Presiden Volodymyr Zelensky

Tak jadi gabung NATO, Ukraina nyerah pada keadaan dan kini rencanakan agenda baru.

Editor: Candra Isriadhi
Instagram @zelenskiy_official, Aris Messinis/AFP
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy murka ratusan warganya tewas dalam serangan Rusia 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak jadi gabung NATO, Ukraina nyerah pada keadaan dan kini rencanakan agenda baru.

Pemerintah Ukraina menegaskan tidak akan lagi mengejar-ngejar agar bisa diterima menjadi anggota NATO.

Selama konflik Rusia-Ukraina berjalan, pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin berkali-kali memperingatkan agar Ukraina tidak bergabung ke NATO karena dapat membahayakan kedaulatan Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, saat ini Ukraina dipastikan tidak akan lagi berupaya untuk bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) tersebut.

Informasi ini disampaikan oleh penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Igor Zhovkva, Sabtu (25/6/2022).

Zhovkva menjelaskan, saat ini pemerintahan Zelensky hanya ingin mendapat pengakuan dari NATO bahwa Ukraina sangat penting untuk menjadi landasan keamanan di regional Eropa.

Volodymyr Zelensky juga ingin memastikan kemitraan antara Ukraina dan NATO.

Baca juga: Rudal Ukraina Gagal Gempur Rusia, Berputar-putar di Udara Lalu Kemudian Hilang Begitu Saja

Baca juga: 2 Drone Ukraina Gempur Kilang Minyak Rusia di Perbatasan, Target Utama Langsung Lumpuh Total

Bendera-bendera anggota negara NATO yang dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung dalam Hari Peringatan Holocaust, Kamis (27/1/2022). Terbaru, Ukraina menyatakan mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan NATO.
Bendera-bendera anggota negara NATO yang dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung dalam Hari Peringatan Holocaust, Kamis (27/1/2022). Terbaru, Ukraina menyatakan mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan NATO. (Instagram @nato)

"Anggota NATO telah menolak aspirasi kami," ujar Zhovkva.

"Kami tidak akan melakukan hal lain dalam masalah ini."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov merasa yakin bahwa NATO dan Uni Eropa (UE) sedang membangun koalisi yang pada akhirnya bisa berperang dengan Rusia.

Dilansir TribunWow.com dari Newsweek, Jumat (24/5/2022), menilai tindakan tersebut sebagai strategi yang serupa dilakukan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.

Orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin itu juga membahas persetujuan yang diperoleh Ukraina untuk menjadi kandidat anggota UE.

Media pemerintah Rusia melaporkan Lavrov membuat komentar tersebut saat berbicara pada konferensi pers di Baku, Azerbaijan, setelah pertemuan dengan Jeyhun Bayramov, menteri luar negeri Azerbaijan.

Selama konferensi dengan wartawan, Lavrov membahas keputusan Uni Eropa untuk memberikan status pencalonan ke Ukraina dan Moldova pada Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Panglima Tinggi Inggris Anggap Rusia Sudah Kalah Perang, Klaim Ukraina Berhasil Kuasai 25 Persen

Baca juga: Serang Balik Rusia Pakai Meriam Milik NATO, Ukraina Hancurkan Pangkalan Militer Pasukan Putin

Petani Ukraina memuat gandum di mesin untuk disemai di ladang sebelah timur Kyiv pada 16 April 2022.
Petani Ukraina memuat gandum di mesin untuk disemai di ladang sebelah timur Kyiv pada 16 April 2022. (AFP/ Genya Savilov)

Baik Ukraina dan Moldova melamar untuk bergabung dengan organisasi itu segera setelah Rusia memulai serangannya terhadap Ukraina pada akhir Februari.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
UkrainaRusiaVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved