Merasa Janggal, Ayah Brigadir J Beber Perilaku Anak, 7 Jam Sebelum Tewas Tertembak Kirim Chat Begini
Kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 mendapat sorotan publik.
Editor: galuh palupi
"Tidak ada meminta persetujuan keluarga atas autopsi yang dilakukan," tegas Samuel Hutabarat.
Kejanggalan kelima diungkap Samuel adalah berkenaan dengan polisi yang melarang pihak keluarga melihat jenazah Brigadir J.
Awalnya kita dilarang, tapi mamaknya maksa mau lihat dan pas dilihat saya langsung teriak lihat kondisi anak saya badannya lebam, mata kayak ditusuk dan ada luka tembak," ujar Samuel Hutabarat.
Atas kematian sang putra, Samuel merasa terpukul.
Di depan awak media, Samuel Hutabarat mengatakan, jika anaknya salah, tidak seharusnya diperlakukan dengan cara keji.
"Misalnyapun anak saya salah, ya jangan disiksa begitu," pungkas Samuel Hutabarat.
Tak selesai sampai di situ, pihak keluarga yang lain turut merasakan kejanggalan keenam dari kasus kematian Brigadir J.
Rupanya sejak Senin (11/7/2022) usai pemakaman berlangsung, beberapa ponsel keluarga Brigadir J mengalami dugaan peretasan.
Handphone Ibu, dan kakak kandung sulung korban tidak dapat digunakan untuk mengakses media sosial dan WhatsApp.
"Ya terakhir tadi malam masih bisa dipakai, pas pagi sudah tidak bisa lagi," kata Samuel Hutabarat.
Atas kasus tersebut, Samuel meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus atas kasus penembakan Brigadir J.
"Saya minta kepada pak Jenderal Listyo Sigit Prabowo, supaya ada perhatiannya dan membentuk tim pencari fakta yang murni atas perintah bapak sebagai Kapolri," ungkap Samuel Hutabarat. (Tribun Sumsel)
Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribun Sumsel dengan judul 'Sederet Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir J, Ayah Bongkar Isi Chat Terakhir Putranya'