Percakapan Terakhir Brigadir J dengan Keluarga Janji 2 Hal Ini, Diucap 8 Jam Sebelum Tewas Tertembak
Brigadir J yang tewas tertembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ternyata sempat menelepon keluarga
Editor: galuh palupi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Brigadir J yang tewas tertembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ternyata sempat menelepon keluarga beberapa jam sebelum meregang nyawa.
Samuel Hutabarat ayah Brigadir J menerima telepon dari putranya delapan jam sebelum sang anak meninggal.
Dalam percakapan terakhirnya itu, Brigadir J sempat menjanjikan beberapa hal kepada keluarga.
Brigadir J berjanji akan menyusul keluarganya yang tengah liburan sambil berziarah di kampung halaman.
"Dia (Brigadir J) mau nyusul kami, untuk melakukan ziarah di kampung halaman," kata Samuel Hutabarat di rumah duka, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Selasa (12/7/2022).
Samuel pun saat itu sempat meminta anaknya untuk menjenguk adiknya yang sakit.
Baca juga: Ada Sayatan di Tubuh Brigadir J, Ahli Forensik Sebut Tak Mungkin dari Proyektil Peluru, Ungkap Ini
Baca juga: Kondisi CCTV Rumah Ferdy Sambo Diungkap Polisi, Ayah Brigadir J Tagih Bukti Anaknya Menembak Duluan

Dikatakan samuel, anaknya akan menyusul setelah menyelesaikan tugasnya di Magelang untuk mengawal isteri Kadiv Propam.
Sementara itu, Bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak mengatakan, komunikasi terakhirnya terjadi saat tahun baru, waktu Brigadir J pulang ke Jambi.
"Dia mau menikahi pacarnya, yang sudah berpacaran selama 8 tahun. Kalau sudah perwira, nanti nikah," kata Rohani.
Rohani menegaskan, Brigadir J adalah anak paling baik di keluarganya. Ia terkenal lembut, jujur, dan penurut.
Saat dia pulang, Rohani pernah menanyakan terkait kerjanya di Mabes Polri. Brigadir J bilang bekerja dengan Kadiv Propam nyaman, karena semua keluarganya sangat baik dan percaya pada dirinya.
"Semua urusan dipercayakan sama dia (Brigadir J). Dia juga dipercaya urus keuangan di rumah dinas," kata Rohani.
Itu artinya, Brigadir J sangat dipercaya. Orangnya pun jujur, baik, dan bertanggungjawab.
"Tidak mungkin dia melakukan perbuatan buruk. Karena sudah dekat dengan atasannya (Kadiv Propam)," kata Rohani.
Dikatakan Rohani, terakhir keluarga berkomunikasi pada Jumat (8/7/2022) pukul 16.00 WIB.