Warga Tak Tahu Ada Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, CCTV Mati, Malah Dikira Petasan Takbiran
Warga sekitar kediaman Irjen Ferdy Sambo beri kesaksian terkait insiden tewasnya Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Editor: ninda iswara
Saat kejadian, istri Irjen Ferdy Sambo tengah berada di rumah tersebut.
Namun, karena lelah dari luar kota, Istri Irjen Sambo sempat tertidur hingga Brigadir J masuk ke kamar tersebut.
"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu," ucapnya.
Sama seperti keterangan Karopenmas Brigjen Ahmad Ramadhan, Budhi menyebut Brigadir J sempat melakukan pelecehan dan penodongan senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo.
"Setelah melakukan pelecehan, dia juga sempat menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," kata Budhi.
Saat itu, kata Budhi, Istri Irjen Sambo terbangun dan ingin berteriak meminta pertolongan.
Namun, Brigadir J membentak istri Irjen Ferdy dan menyuruhnya diam.
"Saudara J membalas "diam kamu!" sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan ibu Kadiv," ungkapnya.
Saat itu, istri Ferdy Sambo berteriak. Brigadir J pun panik karena mendengar suara langkah orang berjalan yang diketahui merupakan Bharada E.
"Kemudian ibu Kadiv teriak minta tolong dan disitulah saudara J panik apalagi mendengar ada suara langkah orang berlari yang mendekat ke arah suara permintaan tolong tersebut," bebernya.
Baru separuh menuruni tangga, Bharada E melihat sosok Brigadir J keluar dari kamar.
Bharada E kemudian bertanya kepada Yosua terkait teriakan tersebut.
Bukannya menjawab, Yosua malah melepaskan tembakan ke arah Bharada E.
"Pada saat itu tembakan yang dikeluarkan atau dilakukan saudara J tidak mengenai saudara RE, hanya mengenai tembok," papar Budhi.
Baca juga: AMBRUK Saat Beri Sambutan, Paman Brigadir J Kena Serangan Jantung Kini Susul Ponakan Meninggal Dunia
Baca juga: Kuatnya Kau Pilu Ibu Brigadir J, Anaknya Tewas, Acara Nikah Batal, Kini Tangisi Nasib Calon Mantu

Berbekal senjata, Bharada E membalas serangan Yosua.
Hingga akhirnya, lima tembakan yang dilepaskan bersarang di tubuh Yosua.
"Saudara RE juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan."
Budhi mengatakan peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir Yosua itu tidak terekam kamera karena CCTV di rumah itu rusak sejak dua pekan lalu.
"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut CCTV-nya rusak kurang lebih dua minggu yang lalu. Sehingga tidak dapat kami dapatkan (rekamannya)," kata Budhi.
Meski begitu, Budhi menerangkan pihaknya akan tetap mengumpulkan barang bukti lain soal kasus baku tembak tersebut.
Penyidikan kasus tersebut, lanjut Budhi, akan dilakukan melalui penyidikan scientific crime investigation.
"Kami bisa berusaha untuk mengungkap membuat terang peristiwa ini dengan mencari alat bukti lain secara scientific kami juga mencari alat bukti pendukung yakni kami mendapat CCTV dari sekitar rumah tersebut yang merupakan atau bisa membuktikan petunjuk adanya proses ataupun orang yang mungkin ada berada di rumah tersebut," ungkapnya.
(tribun network/nir/igm/abd/dod)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Tak Tahu Ada Baku Tembak di Rumah Irjen Sambo, CCTV Mati dan Tak Dipasangi Garis Polisi