Breaking News:

5 Jenderal Polri Dikerahkan untuk Mengusut Tuntas Kasus Kematian Brigadir J yang Penuh Kejanggalan

Lima jenderal Polri dikerahkan untuk mengusut tuntas kasus kematian Brigadir J yang penuh kejanggalan.

Editor: Candra Isriadhi
Kolase Tribunnewsmaker dan HO
5 Jendrral Polri diutus Kapolri untuk kupas kasus kematian Brigadir J. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Lima jenderal Polri dikerahkan untuk mengusut tuntas kasus kematian Brigadir J yang penuh kejanggalan.

Akibat dari kasus meninggalnya ajudan pribadi Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J yang masih menyisakan tanda tanya, masyarakat meyoroti tajam kinerja polisi.

Menyikapi hal tersebut Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menunjuk 5 Jenderal untuk mengusut kasus tersebut.

Adapun 5 Jenderal yang ditunjuk Kapolri merupakan pejabat struktural di Mabes Polri.

Dari 5 Jenderal polisi itu, beberapa diantaranya punya prestasi yang mentereng.

Berikut adalah Sosok 5 Jenderal polisi yang ditugaskan memecahkan kasus penembakan Brigadir J.

Baca juga: Anggota Tim Khusus yang Usut Kasus Tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Dipegang 5 Jenderal Ini

Baca juga: Duga Pembunuhan Berencana, Pengacara Keluarga Beber Bukti & Laporkan Kasus, HP Brigadir J Misterius

Kolase 5 Jenderal polisi dibalik penyidikan penembakan Brigadir J.
Kolase 5 Jenderal polisi dibalik penyidikan penembakan Brigadir J. (HO)

 1. Komjen Gatot Eddy Pramono

Komjen Gatot Eddy Pramono, telah menjabat sebagai Wakapolri sekira 2,5 tahun.

Saat itu, ia menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto yang memasuki masa pensiun.

Gatot Eddy Pramono lahir di Solok, Sumatera Barat 28 Juni 1965 sebagai anak dari enam bersaudara.

Saudara laki-lakinya telah meninggal dunia saat berumur 17 tahun. Ia memiliki empat orang adik perempuan bernama Wijayanti Sri Utari, Wiwik Puji Rahayu, Widia Puji Astuti dan Lusia Febriyanti.

Sejak umur enam tahun Gatot dibawa mengikuti kepindahan orang tuanya yang bertugas di kepolisian ke Pekanbaru, Riau.

Ia mengenyam pendidikan mulai SD hingga SMA Negeri 1 Pekanbaru.Orang tuanya tetap tinggal menetap di Pekanbaru hingga meninggal dunia.

Setamat SMA tahun 1984 Gatot mendaftar masuk Akademi Kepolisian (Akpol) dan Universitas, Ia berhasil lulus keduanya.

Namun, Ia memilih masuk Akpol karena dari 12 orang perwakilan Riau yang lulus, hanya tinggal 2 orang yang berhasil dan dia salah satunya. Ia mengikuti pendidikan dan pertama kali ditugaskan di Blitar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Tags:
PolripolisiFerdy SamboBrigadir Jpenembakan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved