Breaking News:

Goresan di Leher Brigadir J, Duga Dijerat Lalu Ditembak, Pelaku Lebih dari Satu: Ditarik Pakai Tali

Misteri goresan di leher Brigadir J, kuasa hukum sebut dijerat tali sebelum ditembak. Diduga sudah terencana.

Editor: ninda iswara
Kloase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com/ wartakota
Misteri goresan di leher Brigadir J, kuasa hukum sebut dijerat tali sebelum ditembak. Diduga sudah terencana. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bukti baru terkait tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kembali dibongkar.

Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, membeberkan sederet bukti yang diperolehnya.

Ada dugaan Brigadir J sempat dijerat lehernya sebelum tewas diberondong tembakan.

Kamarudin Simanjuntak bahkan menduga, Brigadir J tewas di Magelang, Jawa Tengah.

Saat hadir di Mabes Polri meminta agar makam Brigadir J dibongkar untuk dilakukan autopsi ulang, Kamarudin membawa foto kondisi jenazah kliennya.

Dirinya menunjukkan foto bekas luka diduga bekas jeratan di leher Brigadir J kepada awak media.

"Kami semakin mendapatkan bukti-bukti lain bahwa ternyata almarhum Brigadir Yosua ini sebelum ditembak kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir Yoshua ini dijerat dari belakang," kata Anggota Kuasa Hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Buntut Tewasnya Brigadir J, 3 Perwira Polri Dicopot dari Jabatan, Ada yang Diduga Merekayasa Cerita

Baca juga: Luka-luka di Tubuh Jenazah Brigadir J / Yosua Buat Curiga, Banyak Jahitan, Keluarga Laporkan 2 Kasus

Pengacara perlihatkan luka-luka di tubuh Brigadir J, kini pihak keluarga laporkan 2 kasus.
Pengacara perlihatkan luka-luka di tubuh Brigadir J, kini pihak keluarga laporkan 2 kasus. (Tribun Jambi/Facebook/Wartakota)

"Jadi di dalam lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari ke kanan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang, dan meninggalkan luka memar," kata Kamarudin.

Karena itu, Kamarudin meyakini bahwa bukti-bukti itu menunjukkan adanya dugaan penganiayaan yang dialami Brigadir J sebelum tewas ditembak.

Menurutnya pelakunya juga diduga lebih dari satu orang.

"Kami semakin yakin bahwa memang pelaku dugaan tindak pidana ini adalah terencana oleh orang-orang tertentu dan tidak mungkin satu orang karena ada orang yang berperan pegang pistol, ada yang menjerat leher, ada yang menggunakan senjata tajam dan sebagainya," pungkasnya.

Analisa keluarga soal lokasi kematian Brigadir J

Ada kemungkinan Brigadir J tidak tewas di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, melainkan di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Dugaan ini muncul karena pada hari tewasnya Brigadir J, Jumat (8/7/2022), pada pukul 10.00 WIB, keluarga masih bisa berkomunikasi dengan Brigadir J melalui sambungan telepon dan WhatsApp.

Namun, pada pukul 17.00 WIB, Brigadir J tidak bisa dihubungi keluarga.

Bahkan nomor keluarga, yakni ayah, ibu dan kakak, adiknya diblokir.

Hal itu disampaikan Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, Selasa (20/7/2022).

Baca juga: Tidak Kenal Bharada E, Keluarga Ingat Brigadir J Pernah Kirim Fotonya di WA, Cerita Soal Hal Ini

Baca juga: Ada Robekan Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Anggap Sang Ajudan Lehernya Dijerat Sebelum Tewas

Pengacara ungkap foto Brigadir J yang diambil diam-diam oleh seorang saksi
Pengacara ungkap foto Brigadir J yang diambil diam-diam oleh seorang saksi (Wartakota)

"Tindak pidana ini diduga terjadi pada tanggal 8 Juli 2022 sekira atau antara pukul 10.00 hari sampai dengan pukul 17.00 WIB."

"Locus Delicti (tempat kejadian perkaranya) adalah kemungkinan besar antara Magelang dan Jakarta itu alternatif pertama, alternatif kedua Locus Delicti-nya di rumah Propam Polri atau rumah dinas di Duren 3 kawasan Pancoran, Jakarta Selatan."

"Kenapa kita sebut Magelang-Jakarta karena 10.00 WIB, dia (Brigadir J) masih aktif berkomunikasi baik melalui telepon maupun melalui WhatsApp kepada orangtuanya khususnya melalui WhatsApp keluarga, tetapi setelah 10.00 WIB almarhum ini minta izin mau ngawal komandannya atau siapapun itu, yang dikawal harus balik ke Jakarta dengan asumsi perjalanan 7 jam."

"Dia minta izin untuk melakukan pengawalan balik ke Jakarta jadi perkiraan-perkiraan 7 jam."

"Tidak etis misalnya seorang ajudan mengawal pimpinan masih WhatsApp, jadi diminta 7 jam jangan diganggu dulu," jelas Kamaruddin dikutip dari Kompas Tv.

Setelah melewati 7 jam, kata Kamaruddin, keluarga mencoba berkomunikasi lagi dengan Brigadir J.

"Pukul 17.00 WIB, keluarganya mencoba menelepon (Brigadir J) tapi tidak bisa di WhatsApp, ternyata sudah terblokir."

"Dengan terblokirnya dan nomor-nomor mereka, baik kepada ayah, ibunya termasuk kakak, adiknya, mereka mulai gelisah."

"Kemudian berlanjut dengan pemblokiran dan peretasan semua handphone keluarga, ayah, ibunya, kakak dan adiknya, handphonenya tidak bisa dipakai kurang lebih satu minggu," jelas Kamaruddin.

Sehingga, keluarga menduga, Brigadir J dibunuh secara terencana di Magelang.

"Artinya ini ada dugaan pembunuhan terencana, sehingga bagaimana caranya handphone itu bisa dikuasai password-nya. Berarti sebelum dibunuh ada dulu ini dugaan pemaksaan untuk membuka password handphone."

"Bahkan, ada empat nomor handphone daripada almarhum sampai hari ini belum diketemukan," tegas Kamaruddin.

Baca juga: Temuan Kompolnas Terkait Tewasnya Brigadir J Jadi Harapan Terkuaknya Misteri Kematian yang Janggal

Baca juga: Demi Keadilan Kuburan Brigadir J Dibongkar Jenazah Diautopsi Ulang, Keluarga Merelakan Demi Kukum

Pengacara keluarga Brigadir J bongkar sederet bukti
Pengacara keluarga Brigadir J bongkar sederet bukti (Kolase Facebook Rohani Simanjuntak, YouTube)

Luka Sayat di Bawah Mata, Hidung, Kaki

Kamarudin Simanjuntak sebelumnya juga mengungkap sejumlah titik luka sayatan yang terlihat di tubuh jenazah Brigadir J.

Kamarudin menyampaikan banyak luka di tubuh jenazah Brigadir J yang akhirnya mengundang tanda tanya keluarga.

"Banyak (sayatan) di bagian bawah mata, hidung, di bibir, di bahu, di tangan atau di jari dan di kaki," kata Kamarudin dikutip dari tayangan Kompas Tv, Senin (18/7/2022).

Untuk itu, bersama timnya, Kamarudin melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Senin (18/7/2022) pukul 09.45 WIB. 

Tidak hanya dugaan pembunuhan dan penganiayaan, kedatangan mereka ke Bareskrim Polri yakni juga untuk melaporkan tindak pencurian hingga peretasan handphone (HP) keluarga Brigadir J.

Terkait laporan pencurian, Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menjelaskan hingga saat ini handphone (HP) milik Brigadir J, belum ditemukan.

"Laporan tentang dugaan tidak pidana pembunuhan terencana dan pencurian HP."

"Yang kami laporkan itu handphonenya almarhum, ada tiga tempat itu sampai sekarang belum ditemukan."

"Kemudian peretasan itu adalah dengan meretas atau menyadap orang tua almarhum berikut dengan kaka adiknya," lanjut Kamarudin.

(Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Temuan Baru Pengacara: Leher Brigadir J Diduga Dijerat Lalu Ditembak & Kemungkinan Wafat di Magelang

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Brigadir JIrjen Ferdy SamboKamaruddin Simanjuntak
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved