Breaking News:

Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J / Yosua, Kamarudin Minta 2 Bagian Ini Dicek, Curigai Soal Pesan WA

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua, Kamarudin Simanjuntak menginginkan petugas autopsi jenazah Brigadir Yosua Hutabarat/ Brigadir J soroti dua bagian

Kloase Tribunnews.com/ Tribunjambi.com
Kamarudin Simanjuntak ungkap kecurigaannya soal WA Brigadir J, kini minta soroti bagian penting saat autopsi ulang jenazah korban. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua, Kamarudin Simanjuntak menginginkan petugas autopsi jenazah Brigadir Yosua Hutabarat/ Brigadir J soroti dua bagian penting dalam fisik korban.

Kamarudin juga mengungkap fakta baru terkait kondisi fisik jenazah Brigadir Yosua yang menurutnya janggal.

Hal itu dikatakan Kamarudin berdasarkan keterangan ibunya saat rapat bersama tim dokter forensik di Hotel BW Luxury, Selasa (26/7/2022) malam.

Dalam rapat itu diungkapkan Kamarudin terjadi dialog interaktif antara pihak keluarga Brigadir Yosua dengan dokter forensik yang cukup menarik.

Namun yang cukup menarik dari dialog tersebut yaitu pernyataan ibu Brigadir J yang mengungkapkan bahwa dia lahir dalam kondisi sehat secara fisik. Namun terdapat kejanggalan saat dimakamkan. 

"Ibu almarhum mengatakan ketika anak saya dilahirkan dia fisiknya sempurna mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki sempurna.

Tetapi ketika dia meninggal kakinya (Brigadir J) tidak lurus.

Jadi kaki kiri lurus, kaki kanan bengkok," ungkap pengacara.

Baca juga: Keluarga Ungkap Kondisi Kaki Kanan Brigadir J, Bengkok Tak Bisa Diluruskan, Banyak Luka di Tubuhnya

Baca juga: Dituding Tembak Brigadir J, Inikah Sosok Bharada E? Akun Instagram Pria Ini Diserbu, Banjir Hujatan

Pengacara perlihatkan luka-luka di tubuh Brigadir J
Pengacara perlihatkan luka-luka di tubuh Brigadir J (Tribun Jambi/Facebook/Wartakota)

Sehingga hal itu perlu perhatian, dan diminta untuk dilakukan pemeriksaan.

Selanjutnya berkaitan dengan 'alat kelamin' hingga ginjal.

"Kemudian ikut diperiksa juga apakah, mohon maaf, alat kelaminya masih utuh atau tidak, atau masih ada atau tidak," ujarnya. 

Selanjutnya, pemeriksaan yang diminta pihak keluarga yang perlu dilakukan yakni terkait keutuhan isi perut, luka luar dan dalam.

"Saya minta tadi supaya diperiksa ginjalnya untuk mengetahui kapan dia matinya, karena ada kecurigaan saya pada jam 16.15 di hari 8 Juli masih terbaca (pesan) WhatsApp di handphonenya.

Sehingga apakah ini almarhum yang membuka atau orang lain.

Karena handphonenya kan diduga telah diretas atau dikuasai si pembunuh," ujarnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Tags:
Kamarudin SimanjuntakYosua HutabaratBrigadir JBharada E
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved