Sumber Uang Rp 120 Juta yang Dipakai Kopda Muslimin Bayar Eksekutor, Pinjam Mertua, Ngaku Biaya RS
Sumber uang Rp 120 juta yang dipakai Kopda Muslimin untuk bayar eksekutor, ternyata juga bawa kabur Rp 90 juta.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sederet kejahatan yang dilakukan Kopda Muslimin terkuak.
Kopda Muslimin diketahui membayar Rp 120 juta kepada 4 eksekutor sebagai upah menembak istrinya.
Kini terkuak dari mana sumber uang yang dipakai Kopda Muslimin untuk membayar eksekutor tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, di Mapolda Jateng mengatakan, saat korban R dibawa ke rumah sakit, Kopda Muslimin masih menemani.
Tak berselang lama, Kopda Muslimin melakukan transaksi dengan para eksekutor.
"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," kata dia.
Mirisnya, ternyata uang yang diberikan kepada para penembak diduga berasal dari mertua Kopda Muslimin yang seharusnya dibayarkan untuk biaya rumah sakit istrinya.
Baca juga: Tewas Minum Racun, Hidup Kelam Kopda Muslimin, Kelola Judi Togel, Tak Kuat Dikekang Istri, Selingkuh
Baca juga: Kabur & Jadi DPO, Kopda Muslimin Kunjungi Rumah Ortu Hanya untuk Ini, Dapat Pesan, Muntah Lalu Tewas
 
"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar dikutip dari Antara, Rabu (27/7/2022).
Kopda Muslimin memerintahkan pegawai di rumahnya untuk mengambil uang Rp 120 juta dari ibu mertua dengan alasan untuk pengobatan istri.
Kemudian Kopda Muslimin kembali memerintahkan untuk meminta tambahan Rp 90 juta dengan alasan tambahan biaya rumah sakit yang kurang.
"Ternyata Rp 120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp 90 juta digunakan untuk melarikan diri," katanya.
Berikut daftar nama dan peran lima pelaku penembakan istri TNI di Semarang:
Sugiono alias Babi peran sebagai eksekutor
Ponco Aji Nugroho (satu motor dengan Sugiono)
Supriono (naik motor beat) sebagai pengawas
Agus Santoso (naik motor beat sebagai pengawas
Dwi Sulistyo pemasok senjata api diduga rakitanIrjen Luthfi mengatakan senjata api dibeli dengan harga Rp 3 juta.
Kabur & Jadi DPO, Kopda Muslimin Kunjungi Rumah Ortu Hanya untuk Ini, Dapat Pesan, Muntah Lalu Tewas
Kabur setelah terkuak menjadi dalang kasus penembakan istrinya sendiri, Kopda Muslimin sempat jadi DPO.
Ditemukan tewas pada Kamis (28/7/2022) di rumah orangtuanya, Kopda Muslimin ternyata memiliki tujuan ini.
Sebagai informasi, Kopda Muslimin ramai disorot setelah beberapa kali nekat melakukan percobaan pembunuhan terhadap istrinya sendiri.
Jenazah Kopda Muslimin atau Kopda M ditemukan di rumah orangtuanya, di Kelurahan Trompo, RT 2 RW 1, Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Sebelum meninggal, rupanya Kopda M sempat mengunjungi rumah orangtuanya tersebut.
Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi membenarkan soal tewasnya Kopda M tersebut.
Di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pihaknya mengatakan detik-detik sebelum Kopda Muslimin tewas.
Baca juga: KONDISI Kopda Muslimin Tewas Tenggak Racun, Terbaring Mengenaskan di Kasur Tipis, Sempat Muntah
Baca juga: Tega Tembak Istri & Bayar Mahal Eksekutor, Kopda Muslimin Ternyata Diam-diam Kelola Bisnis Haram Ini
 
"Pukul 5.30 WIB saudara M (Kopda M) ke rumah orangtuanya, dia meminta maaf," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (28/7/2022).
Lantas orangtua Kopda M sempat memberikan pesan terhadap anaknya tersebut.
Kopda M pun diimbau untuk menyerahkan diri.
Lantas seusai Kopda Muslimin meminta maaf lantas dirinya muntah.
"Pukul 07.00 WIB meninggal," kata Ahmad Luthfi.
Polisi pun telah mengamankan bukti-bukti, termasuk muntahan Kopda Muslimin dan alat komunikasi.
Kopda Muslimin Diduga Tewas Akhiri Hidup, Jenazah Dievakuasi dan Akan Diautopsi
Sebelumnya Kopda M dilaporkan menghilang seusai insiden penembakan yang menimpa sang istri di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.
Kopda Muslimin diduga bunuh diri, di mulut jenazah dilaporkan mengeluarkan busa.
Jenazahnya ditemukan pada, Kamis (28/7/2022) sekiranya pukul 07.00.
Terkini jenazah Kopda Muslimin sudah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Lutfi mengatakan, jenazah Kopda Muslimin akan diautopsi.
"Kita melakukan olah TKP, untuk memastikan meninggalnya korban akan ada autopsi," katanya, dilansir Tribunnews dari YouTube Kompas TV, Kamis (28/7/2022).
LPSK Lindungi Istri Anggota TNI yang Jadi Korban Percobaan Pembunuhan Diduga oleh Suami Sendiri
Rina Wulandari (34), istri anggota TNI Kopda Muslimin, korban penembakan di Banyumanik, Semarang kini dilindungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Diberitakan sebelumnya, Kopda M, diduga melakukan percobaan pembunuhan berencana terhadap sang istri.
Baca juga: JADI Dalang Penembakan Istri, Ini Motif Anggota TNI Kopda M, Ada Wanita Lain, Sempat Racuni Korban
Baca juga: Penembakan Istri TNI: Diracuni & Disantet Suami, Upah Fantastis Eksekutor, Ajak Selingkuhan Kabur
 
Sang istri diketahui ditembak sekelompotan orang suruhan Kopda M.
Orang-orang tersebut dibayar Rp120 juta untuk eksekusi tersebut.
Soal perlindungan itu dibenarkan oleh Wakil Ketua LPSK Susilaningtias.
Susilaningtias mengatakan korban RW kini masih dirawat di RSUP Kariadi Semarang mulai Senin (25/7/2022), dilansir oleh TribunJakarta.com.
“Beliau masih dirawat di RS sehingga LPSK memberikan bantuan medis kepada beliau. Jadi LPSK yang akan tanggung biaya perawatan medis beliau," kata Susilaningtias, Selasa (26/7/2022).
Tidak hanya menanggung biaya perawatan medis, LPSK juga memastikan akan menjamin keselamatan RW selama proses hukum berlangsung bekerja sama dengan penegak hukum dan TNI.
Serta memberikan pendampingan kepada selama proses hukum kasus percobaan pembunuhan dialami RW, termasuk hingga nanti proses hukum bergulir di Pengadilan Militer nanti.
Korban Alami Luka Organ Dalam
Kondisi Rina Wulandari, dirujuk dan dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang.
Dokter bedah digresif RSUP dr Kariadi Semarang, Erik Prabowo menuturkan, korban setelah tertembak langsung ditangani oleh tim RS Hermina Semarang.
Pihak rumah sakit melakukan langkah awal dan stabilisasi terhadap pasien tersebut.
"Ada multi organ korban yang injury (terluka) atau beberapa organ di dalam perut yang terluka akibat tembakan," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Senin (25/7/2022), dukutip dari TribunJateng.com.
Menurutnya, RS Hermina merujuk korban RSUP dr Kariadi semarang untuk penanganan lanjutan.
Korban telah dilakukan operasi dan menangani problem yang ditemukan di tubuh pasien akibat tembakan tersebut.
"Minggu (24/7/2022) malam sudah dilakukan operasi."
"Alhamdulilah berjalan lancar dan menangani problem - problem yang ada di rongga perutnya," tuturnya.
Dia memastikan kondisi pasien dalam keadaan stabil.
Namun saat ini korban masih perlu diperlukan pemulihan akibat luka tembak.
Proses pemulihan Rina pun masih terus dilakukan, dan dilaprkan kondisinya terus membaik.
Bahkan Rina Wulandari dijenguk Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman beserta jajarannya seusai menghadiri konfrensi pers di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).
Tidak hanya itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga turut menjenguk Rina.
Baca juga: Tak Manusiawi! Murka Jenderal Andika, Istri TNI Ditembak, Dalangnya Diduga Anak Buahnya Sendiri
Baca juga: SOSOK Kopda Muslimin, TNI Diduga Dalang Penembakan Istri Sendiri, Kini Dicari Jenderal Andika: Usut!
 
Demi Wanita Lain, Kopda M Diduga Tega Berniat Habisi Istri
Keberadaan Anggota TNI berinisial Kopda M masih misterius, seusai insiden penembakan sang istri.
Kejadian tersebut terjadi di Banyumanik, Semarang, Senin (18/7/2022).
Seperti diketahui Polda Jawa Tengah dan Kodam IV Diponegoro melakukan rilis perkembangan kasus tersebut.
Disebutkan kini lima tersangka dengan peranannya masing-masing telah ditangkap.
Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan dugaan motof sementara yakni soal asmara.
Kopda M diduga memiliki kekasih atau wanita idaman lain, sehingga menjadi dasar niatan buruk untuk mencelakai istrinya.
"Motifnya punya pacar lagi," ujarnya, dikutip Tribunnews dari tayangan Kompas TV, Senin (25/7/2022).
Irjen Pol Ahmad Lutfi menuturkan Kopda M diduga telah memiliki nita jahat untuk membunuh sang istri.
Hingga akahirnya mengarah pada percobaan pembunuhan berencana.
Satu di antaranya termasuk insiden penembakan.
"Jadi pelaksanaan penembakan Jam 11.00 WIBB, nah jam 08.00 WIB sudah direncanakan dengan pelaku eksekutor," ujarnya lagi.
Bahkan sebelum eksekusi penembakan terjadi, dilakukan menyiapkan senjata, kemudian rapat pematangan.
Lantas adanya proses pembuntutan terhadap istri korban, dan akhirnya penembakan.
Irjen Pol Ahmad Lutfi juga menyebut dari keterangan pelaku, bahkan Kopda M sempat beberapa kali mencoba menghilangkan nyawa sang istri.
Di mana satu bulan sebelum penembakan, menurut keterangan pelaku yang ditangkap, Kopda M sudah memerintahkan untuk meracun sang istri.
"Modus yang kedua pura-pura mencuri, yang jelas targetnya istrinya itu mati," lanjutnya.
Kemudian yang ketiga dia menggunakan santet.
"Jadi mbelani pacare, disantet diracun, pura-pura pencurian dan targetnya istri dibunuh dan terakhir ditembak," kata Irjen Pol Ahmad Lutfi.
(Kompas/Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJakarta.com/Bima Putra) (TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Teganya Kopda M, Pinjam Rp 120 Juta dari Mertua untuk Biaya RS tapi Malah untuk Bayar Penembak dan di Tribunnews.com dengan judul DETIK-Detik Kopda Muslimin Tewas, Minta Maaf ke Orangtua, Kemudian Muntah, Mulut Berbusa
 
							 
                 
											 
											 
											 
											