Sosok Ustaz Mumuy Dulu Sempat Viral, Kini Baru Saja Menikah Lagi, Potret Menawan Istri Disorot
Ingat dengan Ustaz Mumuy yang dulu sempat viral? Ini kabar terbarunya!
Penulis: Galuh Palupi Swastyastu
Editor: ninda iswara
"Demikian ikrar ini saya buat atas kehendak sendiri tanpa ada unsur paksaan daripada manapun,” ungkapnya dalam video tersebut.
Sebelum menutup ikraknya, Syekh Puji juga menyempatkan diri untuk bercanda atau berseloroh berkenaan dengan pengalaman dirinya di masa lalu yang pernah terjerat hukum.
“Sehingga sah menurut hukum, karena saya pernah dihukum,” candanya, diikuti tawa orang-orang di sekitarnya.
Tak heran Syekh Puji bisa mewakafkan sebidang tanah miliknya.
Pasalnya, kekayaan Syekh Puji juga tak sedikit.
Pada 2005, kekayaan Syekh Puji mencapai Rp 70,6 Miliar.
Syekh Pujiono tercatat sebagai calon bupati Semarang terkaya pada 2005 dengan kekayaan sebesar Rp 70,6 Miliar.
Syekh Puji diketahui memiliki bisnis kerajinan dari kuningan melalui perusahaan PT Sinar Lendoh Terang (Silenter) yang dipimpinnya.
Perusahaan ini memproduksi kaligrafi berlapis kuningan yang diekspor dengan pendapatan bersih lebih dari Rp 300 juta per bulan.
Dikutip dari Kompas.com, sebelum sukses seperti sekarang, Syekh Puji telah mengalami perjuangan panjang yang sulit dan susah.
Ia mengatakan, dahulu ketika merantau ke Jakarta, ia pernah menjalani profesi sebagai penjaja jagung bakar selama dua hari, menjadi kuli bangunan dua minggu, dan satu bulan sebagai kernet.
"Bekal sebagai sales di sebuah perusahaan Amerika yang ada di Jakarta lah saya menjalani wiraswasta," kata Pujiono.
Sebagai sales, Syekh Puji menjalani profesinya dengan cara berbeda dari sales lain.
"Sales lain selalu saja diarahkan oleh manajer. Itu cara yang biasanya," katanya.
Syekh Puji menjelaskan, cari cara yang lain.
"Jika, sales lain baru bekerja setelah mendapat pengarahan dari manajernya, saya justru sudah berengkat kerja selepas subuh," katanya.
"Hasilnya, lima tahun berprofesi sebagai sales, sudah terkumpul Rp 450 juta," kata Syekh Puji.
Dengan uang ini, kata dia, digunakan sebagai modal membuka usaha di Semarang pada 1990.
Ia menambahkan, agar sukses menjadi seorang pengusaha harus menjadi pengusaha murni dan menciptakan hal baru.
"Aqua misalnya, dikenal karena punya inisiatif membuat air minum kemasan," katanya.
Syekh mengatakan, memilih usaha Kaligrafi atau gambar dengan media kuningan, karena pada ketika itu masih langka.
"Jadi punya pangsa pasar tersendiri," katanya.
(Tribunnewsmaker/Galuh Palupi/TribunJatim)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Mengintip Sumber Uang Syekh Puji Suami Ulfa, 5 Tahun Sales Gaji 450 Juta, Kini Wakaf Tanah ke Ponpes