KASUS Brigadir J, Sosok 'Squad Lama' Masih Misteri, Kini Ajudan Ferdy Sambo yang Bertato Disorot
Para ajudan atau aide de camp (ADC) diharapkan bisa membantu menjawab teka-teki penyebab sebenarnya Brigadir J tewas.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Ini tidak sama dengan ajudan, yang merupakan pengurus senior dari sebuah unit militer.
Aide-de-camp pertama biasanya merupakan tukang bantu pribadi paling terdepan.
Di beberapa negara, aide-de-camp dianggap menjadi sebuah gelar kehormatan (dengan penyingkatan huruf pasca-nominal ADC atau Ade C), dan memegang fungsi-fungsi seremonial.
Lencana jabatan untuk seorang aide-de-camp biasanya adalah aiguillette, sebuah suwiran kain berwarna emas atau warna lainnya, yang dikenakan pada pundak dari sebuah seragam.
Apakah itu dipakaikan di pundak kiri atau kanan ditentukan oleh protokol.
Ada motif iri

Satu per satu benang merah kasus tewasnya Brigadir J mulai terkuak.
Terbaru Kamaruddin Simajuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J mengatakan ada motif iri di balik tewasnya Brigadir J yang disebut ditembak Bharada E.
Seperti diketahui berdasarkan penjelasan awal polisi, penembakan terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Bharada E menembak mati Brigadir J karena diduga hendak melecehkan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo di rumah dinas.
Di luar itu, Kamaruddin punya cerita baru soal tewasnya Brigadir J.
Beberapa hari sebelum meninggal dunia di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J menangis mengadukan nasibnya kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak.
Melalui sambungan video call, Brigadir J curhat kepada Vera Simanjuntak terkait ancaman pembunuhan yang ia terima.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak Brigadir J itu juga berpamitan dan meminta maaf kepada kekasihnya.
Brigadir J seolah-olah tahu ajalnya akan segara datang.