Rusia Peringatkan Amerika Serikat Agar Tak Macam-macam, Negeri Paman Sam Beri Respon Tegas
Rusia peringatkan Amerika Serikat untuk tak macam-macam, negeri Paman Sam beri respon tegas.
Editor: Candra Isriadhi
Departemen Kehakiman AS sedang mencari otoritas yang lebih luas dari Kongres untuk menyita aset oligarki Rusia sebagai sarana untuk menekan Moskow atas tindakannya di Ukraina, kata seorang jaksa pada Juli.
Darchiev, pejabat Kemenlu Rusia ini juga mengatakan hubungan diplomatik Moskow-Washington akan rusak parah bahkan putus jika Rusia dinyatakan sebagai negara sponsor terorisme.
"Dalam konteks ini, saya ingin menyebutkan inisiatif legislatif yang saat ini sedang dibahas di Kongres untuk menyatakan Rusia sebagai 'negara sponsor terorisme'."
"Jika disahkan, itu berarti Washington harus melewati titik tidak bisa kembali, dengan kerusakan kolateral serius pada hubungan diplomatik bilateral, hingga menurunkan atau bahkan memutuskannya. Pihak AS telah diperingatkan," tegas kepala departemen Kementerian Luar Negeri.
Berbicara tentang situasi di Ukraina, Darchiev mengatakan bahwa pengaruh AS di Kyiv telah meningkat ke tingkat bahwa "Amerika semakin menjadi pihak langsung dalam konflik".
Darchiev juga menyinggung soal tawaran pertukaran tahanan Rusia dengan AS.
Diketahui, Washington menawarkan pembebasan Brittney Griner dan Paul Whelan yang ditahan di Rusia dengan imbalan Viktor Bout yang ditahan di AS.
Viktor Bout merupakan pedagang senjata Rusia, yang disebut jaksa AS sebagai salah satu pedagang senjata paling produktif di dunia.
Sedangkan Brittney Griner adalah atlet basket nasional wanita yang dijatuhi hukuman penjara karena menyelundupkan dan memiliki narkotika, sementara Paul Whelan merupakan mantan marinir AS yang ditahan karena tuduhan spionase.
Darchiev membenarkan bahwa rencana pertukaran tahanan tersebut sedang dibahas.
Ukraina Targetkan Tentara Rusia

Kyiv dan Moskow saling tuduh soal penembakan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Menyusul hal ini, Ukraina menegaskan akan menargetkan tentara Rusia yang menembaki fasilitas nuklir terbesar di Eropa itu.
"Setiap tentara Rusia yang menembak tanaman, atau menembak menggunakan tanaman sebagai penutup, harus memahami bahwa dia menjadi target khusus untuk agen intelijen kami, untuk layanan khusus kami, untuk tentara kami," kata Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam pidato malam, Sabtu (13/8/2022) dikutip dari Al Jazeera.
Zelenskyy, yang tidak memberikan perincian apa pun, mengulangi klaim bahwa Rusia menggunakan pabrik itu sebagai pemerasan nuklir.