AIB Kuat Maruf ART Ferdy Sambo Dibongkar Deolipa, Dijanjikan Uang Rp 500Juta: Buat Kamu Happy happy
Borok Kuat Maruf terlibat skenario pembunuhan Brigadir J terbongkar. Dimingi-imingi uang Rp 500 juta dalam bentuk dolar.
Editor: octaviamonalisa
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keterlibatan Kuat Maruf, ART Ferdy Sambo atas pembunuhan Brigadir J terungkap.
Bahkan diketahui Kuat Maruf dijanjikan uang Rp 500 juta oleh Ferdy Sambo sebagai imbalan karena membantu untuk menghabisi Brigadir J.
Para tetangga Kuat Maruf pun kini syok, tak menyangka ART Ferdy Sambo ini terlibat kasus pembunuhan.
Deolipa Yumara, mantan kuasa hukum Bharada E pun tak henti-hentinya membongkar fakta baru.
Diketahui, Kuat Maruf dan istrinya tinggal di Kampung Batik, Cibuluh, Bogor Utara.
Tetangga menyebut Kuat Maruf sudah bekerja dengan keluarga Brigadir J sejak tahun 2016.
Baca juga: Lihat Abang Kamu Nih Istri Ferdy Sambo Sempat Bilang Gini ke Adik Brigadir J, Kirim Foto Mendiang
Baca juga: SENYUM Tipis Bharada E Pakai Baju Tahanan, Diam-diam Beri Janji ke LPSK, Ungkap Dalang Selain Sambo

Penelusuran TribunJakarta, Om Kuat, sapaan akrab Kuat Maruf diduga tak hanya menyaksikan adegan pembunuhan Brigadir J.
Tetapi juga disebut ikut merencanakan skenario bersama Ferdy Sambo soal pembunuhan Brigadir J.
Fakta baru ini diungkap oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, dalam program Kompas Pagi di Kompas TV, Selasa (16/8/2022).
Ahmad Taufan Damanik menjelaskan, awalnya, Om Kuat atau KM serta Brigadir RR ini disebutkan turut membantu dan menyaksikan penembakan Brigadir J.
Menurut Ketua Komnas HAM, perencanaan skenario itu dilakukan tepat setelah Kuat Maruf dan Ferdy Sambo pulang dari Magelang.
Selain bersama Kuat Maruf, Ferdy Sambo pun merancang skenario pembunuhan ini bersama Brigadir RR.
Dari pukul 16.00 WIB, menurut Komnas HAM, Ferdy Sambo terlebih dulu ungkap soal insiden di Magelang yang menimpa istrinya, Putri Candrawathi.
Setelah itu, selama 1 jam Ferdy Sambo bersma Kuat Maruf dan Brigadir RR merencanakan skenario pembunuhan Brigadir J.
Lalu, rencana itu pun dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 sekira pukul 17.07 WIB.
"Setelah itu, baru keluar dari rumah pribadi ke rumah dinas sekitar jam 17.07 WIB.
Satu jam itulah mereka membicarakan apa yang terjadi di Magelang, bersama RR dan KM," ungkap Ahmad Taufan Damanik
Baca juga: 4 Rekening Brigadir J Diduga Dikuasai Ferdy Sambo Setelah Sang Ajudan di Eksekusi di Rumah Dinas
Ditegaskan Komnas HAM, fakta baru ini terungkap setelah memeriksa Ferdy Sambo dan beberapa tersangka.
"Itu yang sebenarnya terjadi. Tapi bukan dalam bentuk rekaman kejadian. Tapi 1 jam lebih itu didapatkan informasi bahwa mereka, secara detil apa yang dialami istrinya, kemudian merancang tindakan pembunuhan itu,"
"Itu pengakuan FS dan yag lain-lain," paparnya.
Om Kuat dan Brigadir RR ditetapkan sebagai tersangka dijerat dengan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana Subsider Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau penjara selama-lamanya 20 tahun.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Komnas HAM, rupanya Kuat Maruf tak hanya turut menyaksikan penembakan Brigadir J, tapi ikut merancang skenario penembakan Brigadir J.
Kuat Maruf Dijanjikan Uang Rp 500 Juta
Saat jadi narasumber di Kabar Petang TV One, mantan pengacara Bharada E, Deolipa blak-blakan menyebut beberapa hari setelah Brigadir J dibunuh, Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo, mengundang Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf ke rumahnya.
Bukan tanpa alasan, kala itu Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menawarkan uang kepada tiga orang bawahannya itu.
"Ketika mulai adem, dipanggil Bharada EE, Kuat, sama Bripka Ricky, ke rumahnya Sambo," kata Deolipa dikutip TribunJakarta dari YouTube TV One, pada Sabtu (13/8/2022).
"Di rumahnya Sambo ini, kata si Richard, ada Putri dan Pak Sambo, lalu mereka menawarkan uang," imbuhnya.
Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo menawarkan uang sejumlah fantastis kepada Bharada E, Bripka RR, Kuat Maruf.
Dimana pembagiannya Bharada E Rp1 Miliar karena dia yang menembak langsung Brigadir J, sementara Brigadir R dan Kuwat yang membantu, masing-masing mendapat Rp500 Juta.

Menurut Deolipa Yumara, kala itu Putri Candrawathi menunjukkan uang tersebut dalam mata uang dolar.
"Menawarkan uang, kepada Bharada E senilai Rp 1 miliar, lalu kepada Bripka RR Rp 500 juta, kepada kuat Rp 500 juta, uangnya ditunjukin, tapi dalam bentuk dolar," kata Deolipa Yumara.
Menurut Deolipa, Putri dan Ferdy Sambo sangat yakin kasus penembakan Brigadir J ini akan SP3 atau dihentikan penyidikannya.
Lalu suami istri itu berjanji akan memberikan uang tersebut, setelah sebulan pembunuhan Brigadir J di-SP3.
"Sebagai uang buat kamu happy,happy," kata Deolipa Yumara.
"Uang itu belum dikasih sampai sekarang," imbuhnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tetangga Tak Sangka Kuat Maruf Terlibat Pembunuhan Brigadir J, Bahkan Ikut Rencanakan Bareng Sambo