Breaking News:

Kasus Ferdy Sambo

Ferdy Sambo Akting Nangis-nangis Depan Kapolri, Air Matanya Tak Mempan, Listyo Sigit Tak Percaya

Kapolri Listyo Sigit menceritakan bagaimana Ferdy Sambo berakting di hadapannya ketika awal kasus pembunuhan Brigadir J.

Editor: galuh palupi
YouTube Kompas TV, Tribunnews.com
Kapolri Jenderal Listyo Sigit bongkar cerita saat Ferdy Sambo menemuinya 

Belakangan, setelah kesaksian demi kesaksian dan bukti demi bukti terungkap, Ferdy Sambo akhirnya mengakui keterlibatan dalam pembunuhan Brigadir J.

Baca juga: ISI Surat Ferdy Sambo Beber Teka-teki Bukti CCTV yang Hilang, Suami Putri Minta Komplotan Dibebaskan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Kapolri hari ini menaikkan pangkat 14 jenderal Polri.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Kapolri hari ini menaikkan pangkat 14 jenderal Polri. (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Penyidik Ketakutan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa penyidik mengalami ketakutan saat menangani kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Rumah Dinas Ferdy Sambo.

Listyo menyebut, para penyidik takut bila nanti berhadapan dengan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Kami lihat bahwa penyidik pun saat itu sempat takut,” ujarnya.

“Sempat takut karena ada bahasa-bahasa bahwa mereka semua nanti akan berhadapan dengan yang bersangkutan,” imbuhnya.

“Sehingga dari situ kami putuskan 25 orang yang pada saat itu, termasuk yang bersangkutan (Ferdy Sambo) untuk kami mutasi demosi dan kami ganti dengan pejabat yang baru," kata Listyo Sigit Prabowo seperti dikutip dari Kompas Tv.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Menurut Kapolri, setelah Ferdy Sambo dinonaktifkan, barulah kasus pembunuhan berencana tersebut secara perlahan mulai terbongkar.

"Alhamdulillah begitu kami ganti waktu itu proses mulai berjalan lancar, mulai terbuka. Kemudian kejanggalan-kejanggalan yang pada saat itu kami dapat itu mulai bisa terjawab. Utamanya memang pada saat itu kami mulai/start masalah perkenaan atau pun temuan balistik di TKP yang berbeda dengan apa yang dia sampaikan," katanya.

Kapolri tidak memungkiri bahwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J merupakan pukulan bagi Polri, dimana saat ini sedang memperbaiki citra institusi.

Menurutnya, pada saat hasil survei awal, Polri di angka 74 persen, sehingga kemudian dengan melaksanakan berbagai program transformasi menuju Polri yang presisi pada saat itu.

Baca juga: SEBELUM Eksekusi Brigadir J, Ferdy Sambo Beri Pesan Ini ke Bharada E, Minta Dibantu: Saya Lindungi

"Makanya begitu ada peristiwa Sambo ini memang dampaknya luar biasa. Angka kami tiba-tiba turun di angka sekitar 54 persen, dan tentunya ini pukulan buat kami," ujarnya.

"Ini lah yang kemudian menjadi tekat kami untuk betul-betul bisa menuntaskan," tegasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit bongkar cerita saat Ferdy Sambo menemuinya
Kapolri Jenderal Listyo Sigit bongkar cerita saat Ferdy Sambo menemuinya (YouTube Kompas TV, Tribunnews.com)

Menurut Kapolri, awalnya proses penyelidikan memang agak sulit.

"Memang awalnya agak sulit Pak Budiman, karena memang di awal-awal saudara FS ini kan menceritakan peristiwa skenario yang terjadi di Duren Tiga itu kan peristiwa tembak-menembak. Dan itu disampaikan ke banyak orang, termasuk saya. Termasuk saya," ucapnya.

"Sehingga pada saat itu saya tanyakan kepada yang bersangkutan, 'Kamu jujur kamu terlibat atau tidak?' Saya tanyakan, dua kali saya tanyakan," imbuhnya. (Tribunnews.com/Tribun Medan)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribunnews dengan judul 'Ferdy Sambo 'Ngeprank' Kapolri Dengan Sumpah dan Air Mata, Sayang Jenderal Listyo Tak Percaya'

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Ferdy SamboListyo SigitBrigadir J
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved