Miliki Tim Bayangan, Mendikbudristek Nadiem Makarim Jadi Bulan-bulanan di Rapat Kerja Komisi X DPR
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi RI Nadiem Makarim jadi bulan-bulan-bulanan di rapat Komisi X DPR RI.
Editor: Candra Isriadhi
Dia menjelaskan organisasi itu bekerja sama bersama setiap Dirjen di Kemendikbud Ristek untuk mengimplementasikan kebijakan melalui platform teknologi.
Nadiem kemudian mengklaim tim bentukannya itu mendapatkan apresiasi dari negara lain, lantaran dinilai baik dalam mengatur birokrasi dalam kementerian.
Negara-negara lain menurutnya tertarik dengan inovasi budaya kerja dalam Kemendikbud Ristek, lantaran mereka menerapkan filsafat kemitraan dan gotong royong terhadap vendor sekalipun.
"Dalam Kemendikbud Ristek. kami tidak memperlakukan mereka sebagai vendor, walaupun secara kontraktual sudah jelas mereka vendor. Seluruh tim kita adalah tim permanen yang merupakan suatu vendor yang dirumahkan di bawah anak perusahaan Telkom. Di situlah mereka, dan memang mereka itu secara teknis adalah vendor," tandas Nadiem.

Nadiem Makarim Mengaku Miliki Tim Bayangan
Nadiem Makarim mengungkapkan dirinya memiliki tim yang membantu merumuskan produk kebijakan Kemendikbudristek.
Tim tersebut, kata Nadiem, berjumlah 400 orang yang bekerja sebagai product manager, software engineer, dan data scientist.
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menilai pengelolaan kebijakan kementerian dengan model tersebut dapat membahayakan.
"Bahaya ini, pengelolaan kementerian ko dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan pakai tim bayangan pula," ujar Ubaid kepada Tribunnews.com, Selasa (27/9/2022).
Menurut Ubaid, tim bayangan ini dapat menimbulkan pertanyaan dari publik.
Mengingat saat ini Kemendikbudristek memiliki sumber daya manusia (SDM) yang melimpah.
Dirinya menilai SDM Kemendikbudristek sudah sangat berkualitas.
"Publik bertanya-tanya, ada apa ini dengan SDM di Kemendikbud? Bukannya sudah banyak dan melimpah. Bahkan tidak sedikit pula yang sudah profesor dan doktor. Apa mereka enggak bisa kerja, lalu harus pake tim bayangan?" ucap Ubaid.
Ubaid menilai pembentukan tim bayangan ini menunjukan bahwa Nadiem tidak mempercayai ASN di Kemendikbudristek.
Pengelolaan Kemendikbudristek, menurut Ubaid, harus dilakukan secara transparan oleh Nadiem.