'Kalau Saja Kami Menang' Sesal Pemain Arema, Dihantui Rasa Bersalah Tragedi Kanjuruhan: Nangis Terus
Para pemain Arema FC dihantui rasa bersalah, nyesel gara-gara kalah kini ratusan nyawa ratusan suporter melayang.
Editor: octaviamonalisa
Banyak orangtua yang harus kehilangan anak mereka lantaran menjadi korban tewas tragedi Kanjuruhan tersebut.
Salah satunya adalah keluarga Syifa.

Syifa merupakan salah satu dari ratusan jiwa korban yang harus kembali ke sang pencipta.
Jeritan histeris sang ibunda terdengar saat dirinya menemukan putri kesayangannya sudah terbujur kaku di RS Wafa Husada Malang.
"Anakku Syifa, anakku, Pak Jokowi, bubarkan sepak bola.
Sudah tidak sudah sepak bola, bubarkan! banyak korban," teriak ibu korban sambil menjerit-jerit.
Bahkan, Ayah Syifa juga memeluk erat sang istri yang tak bisa menahan emosi hingga meronta-ronta.
Masih di lokasi yang sama, seorang pria juga berterik histeris lantaran mengingat sang anak, Geby ikut turut menjadi korban tewas kericuhan Kanjuruhan.
"Anakku mati, anakku entek!,” teriaknya.
“Anakku loro entek kabeh. (Anakku dua habis semua)," jeritnya.
Bahkan, pria paruh baya itu juga mengungkap ke tidak relaannya sang anak yang di tembaki gas air mata hingga harus meregang nyawa.
"Aku tidak rela, tak goleki (aku cari) sing (yang) nembak.
Kudu digoleki (harus dicari)," ungkapnya seolah menyalahkan aparat.
Sementara sampai saat ini, keluarga korban terus berdatangan ke rumah sakit untuk mengidentifikasi sanak saudaranya.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Muhammad Rafli Dihantui Rasa Bersalah Usai Tragedi Arema Vs Persebaya, Curhat Sang Istri Tersorot