Breaking News:

'Kalau Saja Kami Menang' Sesal Pemain Arema, Dihantui Rasa Bersalah Tragedi Kanjuruhan: Nangis Terus

Para pemain Arema FC dihantui rasa bersalah, nyesel gara-gara kalah kini ratusan nyawa ratusan suporter melayang.

Editor: octaviamonalisa
Instagram @aremafcofficial
Para pemain Arema FC berduka atas tewasnya ratusan suporter tragedi Kanjuruhan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tragedi Kanjuruhan membuat para pemain Arema FC dihantui rasa bersalah.

Salah satu sosok pemain Arema FC tersebut adalah Muhammad Rafli.

Muhammad Rafli turut merasa bersalah atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Aremania.

Rasa bersalah atas kematian ratusan suporter Aremania ini membuat Muhammad Rafli dan pemain Arema FC lainnya tak tenang dalam menjalani hari-harinya.

Baca juga: Kiper Arema FC Diduga Dihajar Diperut oleh Aremania, Sang Kekasih Curhat Ganasnya Tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Kok Belum Pulang Curhat Pilu Ibu Kehilangan Putri & 2 Keponakannya di Tragedi Arema Vs Persebaya

Muhammad Rafli pemain Arema FC merasa bersalah atas tragedi Kanjuruhan
Muhammad Rafli pemain Arema FC merasa bersalah atas tragedi Kanjuruhan (SURYAMALANG.COM/Purwanto/Instagram @aremafcofficial)

Hal ini diungkap oleh Laras Carisa, istri dari Muhammad Rafli.

"Di saat semua memperdebatkan siapa yang salah, ada pemain yang diam-diam merasa bersalah. " Tulis Laras Carissa dalam instagram pribadinya

Ia menyebutkan bahwa para pemain Arema FC terngiang-ngiang dengan kekalahan dan berandai jika laga itu berhasil dimenangkan, mungkin tak akan ada korban jiwa yang berjatuhan.

"Kalau saja kemarin kami menang, pasti hal ini tidak terjadi dan tidak akan ada korban jiwa," Pernyataan yang terus terulang di otak kami.

Ada para pemain yang tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, terus terusan menangis dan tidak bisa beraktivitas karena perasaan bersalah yang menghantui."

Baca juga: Yel Yel Suporter Arema Buat Merinding Disebut Doa yang Jadi Nyata: Walau Harus Mati di Tengah Lapang

"Menyaksikan puluhan hingga ratusan korban jiwa bergelatakan di Stadion pasti sangat traumatis, beberapa dari kamipun ikut bantu evakuasi, tetapi rasa bersalah dari kami tidak berhenti membumbui pikiran hingga perasaan hancur lebur.

Tidak ada yang mengharapkan kekalahan namun lagi dan lagi, tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia.

Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga korban tenang di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan." tulis Laras Carissa.

Unggahan pilu istri Muhammad Rafli
Unggahan pilu istri Muhammad Rafli (Instagram @larascarisa)

Tangis Javier Roca Pecah Ceritakan Aremania Meninggal

Pelatih Arema FC, Javier Roca tak kuasa menahan air matanya saat ceritakan tragedi Arema Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).

Tragedi Arema Vs Persebaya tampaknya masih menjadi duka mendalam, khususnya bagi Javier Roca.

Bahkan Javier Roca menjadi salah satu saksi mata Aremania meninggal di pelukan pemain yang terjadi di stadion Kanjuruhan.

Pertandingan yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut sejatinya digelar tanpa suporter lawan dan hanya ditonton oleh Aremania.

Arema FC yang menjamu Persebaya di pekan 11 Liga 1, Sabtu (1/10/2022) menelan kekalahan dengan skor akhir 2-3.

Hasil akhir tersebut menurutnya menjadi satu di antara pemicu Tragedi Kanjuruhan.

Sambil menangis, Javier Roca menurutkan apa yang dia saksikan pada malam kelam tersebut, termasuk momen suporter yang meninggal di pelukan pemain.

Javier Roca pelatih Arema FC
Javier Roca pelatih Arema FC (aremafc.com)

"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab.

Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami imbang, ini tidak akan terjadi," ungkap Roca.

Javier Roca menyaksikan, betapa pemain Arema dan Aremania punya hubungan sangat dekat.

Dia menuturkan, melihat kejadian memilukan di ruang ganti pemain.

“Kami tidak pernah mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar.

Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan".

"Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan tragedi dan kasus di dalam stadion.

Para pemain lewat dengan korban di tangan mereka," urai Roca.

"Yang paling mengerikan adalah ketika korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter [di ruang ganti].

Laga Arema FC vs Persebaya berakhir ricuh, sederet pelanggaran akhirnya terkuak
Laga Arema FC vs Persebaya berakhir ricuh, sederet pelanggaran akhirnya terkuak (Kolase Instagram @baimwong, YouTube KompasTV)

Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ungkap Roca sambil menangis.

Laga Arema FC vs Persebaya merupakan partai ketiga Javier Roca bersama Arema FC

Sebelumnya, Javier Roca menukangi Arema FC saat lawan Persib Bandung, Persik Kediri, dan Persebaya Surabaya

Javier Roca jadi pelatih Arema FC usai Eduardo Almeida didepak Singo Edan

Sebelum jadi pelatih Arema FC, Javier Roca merupakan arsitek Persik Kediri

Namun Javier Roca didepak Persik Kediri usai performa tak konsisten Macan Putih di BRI Liga 1

Baca juga: TANGIS Kurnia, Kakak Jadi Korban Kanjuruhan, Jasad Lebam Terinjak, Wajah Menghitam Kena Gas Air Mata

"Hasil ini memang menyakitkan dan membuat kecewa."

"Tapi tanggung jawab tetap ada pada saya sebagai pelatih."

"Saya bicara kepada manajemen."

"Saya siap bertanggung jawab dan siap dipecat," kata Javier Roca kepada SURYAMALANG.COM.

Javier Roca meminta maaf atas kekalahan timnya hingga berakibat kerusuhan dan banyak menelan korban jiwa.

Pihaknya meminta agar Aremania tak menyalahkan pemain karena tim merupakan tanggung jawabnya.

"Dari dalam hati saya meminta maaf pada Aremania dan warga Malang."

"Kalau mau mempertanyakan kualitas permainan, itu semua tanggung jawab saya," jelas pelatih asal Chili itu.

'Aku Gak Rela' Tangis Histeris Ortu, Semua Anaknya Tewas di Tragedi Kanjuruhan: Anakku 2 Habis Semua

Hingga kini duka masih menyelimuti keluarga korban.

Banyak orangtua yang harus kehilangan anak mereka lantaran menjadi korban tewas tragedi Kanjuruhan tersebut.

Salah satunya adalah keluarga Syifa.

Pertandingan berakhir ricuh, suporter Arema cari rekannya yang meninggal di IGD RS Wava Husada Malang
Pertandingan berakhir ricuh, suporter Arema cari rekannya yang meninggal di IGD RS Wava Husada Malang (TribunJatim/Erwin Wicaksono/YouTube Kompas TV)

Syifa merupakan salah satu dari ratusan jiwa korban yang harus kembali ke sang pencipta.

Jeritan histeris sang ibunda terdengar saat dirinya menemukan putri kesayangannya sudah terbujur kaku di RS Wafa Husada Malang.

"Anakku Syifa, anakku, Pak Jokowi, bubarkan sepak bola.

Sudah tidak sudah sepak bola, bubarkan! banyak korban," teriak ibu korban sambil menjerit-jerit.

Melihat insiden itu, Ayah kandung Syifa tampak menenangkan istrinya yang syok berat.

Bahkan, Ayah Syifa juga memeluk erat sang istri yang tak bisa menahan emosi hingga meronta-ronta.

Masih di lokasi yang sama, seorang pria juga berterik histeris lantaran mengingat sang anak, Geby ikut turut menjadi korban tewas kericuhan Kanjuruhan.

"Anakku mati, anakku entek!,” teriaknya.

“Anakku loro entek kabeh. (Anakku dua habis semua)," jeritnya.

Bahkan, pria paruh baya itu juga mengungkap ke tidak relaannya sang anak yang di tembaki gas air mata hingga harus meregang nyawa.

"Aku tidak rela, tak goleki (aku cari) sing (yang) nembak.

Kudu digoleki (harus dicari)," ungkapnya seolah menyalahkan aparat.

Sementara sampai saat ini, keluarga korban terus berdatangan ke rumah sakit untuk mengidentifikasi sanak saudaranya.

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Muhammad Rafli Dihantui Rasa Bersalah Usai Tragedi Arema Vs Persebaya, Curhat Sang Istri Tersorot

Sumber: Surya
Tags:
Arema FCAremaniaKanjuruhanMuhammad Rafli
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved