'Kok Belum Pulang' Curhat Pilu Ibu Kehilangan Putri & 2 Keponakannya di Tragedi Arema Vs Persebaya
Lusida, menuturkan, tiga orang tersebut berangkat bersama paman dan anaknya ke stadion sehabis maghrib, dengan mengendarai motor.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang ibu begitu berduka atas kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Ibunda bernama Lusida itu kehilangan putri dan dua keponakannya atas insiden tersebut.
Putrinya, Astrid Nafisa Putri Subagio, bersama keponakan Irsyad dan Haikal, tiga kerabat itu menjadi korban Tragedi Derby Jatim Arema FC lawan Persebaya, Kompetisi Liga 1, Stadion Kanjuruhan.
Lusida, menuturkan, tiga orang tersebut berangkat bersama paman dan anaknya ke stadion sehabis maghrib, dengan mengendarai motor.
Dalam perjalanan, salah satu motor yang ditumpangi mereka mengalami bocor ban hingga terpaksa bertukar kendaraan.
"Pamannya pergi ke tambal ban.
Sementara mereka itu naik motor boncengan tiga sekaligus," ujar Lusida, saat ditemui di rumah duka, Jalan Kol Sugiono VII A, Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Senin (3/10/2022).
Menurutnya, sang paman yang datang terlambat itu membuat posisi tribun Astrid, bersama Irsyad dan Haikal berbeda beda.
Bahkan sang paman juga pulang lebih dahulu sebelum pertandingan usai, untuk setor tiket.
Baca juga: MOMEN Ngeri Tragedi Kanjuruhan, Bek Arema Tertahan 5 Jam di Ruang Ganti: Koridor Penuh dengan Darah
Baca juga: Yel Yel Suporter Arema Buat Merinding Disebut Doa yang Jadi Nyata: Walau Harus Mati di Tengah Lapang

"Sempat berkomunikasi via whatsapp.
Bahkan juga diminta segera pulang kalau sudah selesai.
Saya menunggu sampai malam hari, anak anak belum pulang," ungkapnya.
"Saya lihat di sosial media ternyata terjadi kerusuhan.
Kemudian ditampilkan informasi kondisi Rumah Sakit WAVA. Saya inisiatif pergi ke sana," sambungnya.
Setibanya di rumah sakit, Lusida segera mencari keberadaan 3 korban tersebut, yang notabene adalah adik dan kakak sepupu dari Astrid.