Breaking News:

Tragedi Sekeluarga Tewas

BUKTI Baru Terkuak, Pakar Curiga Keluarga di Kalideres Pengikut Santhara: Berhenti Makan Sampai Mati

Polisi menemukan buku-buku berbagai agama di rumah keluarga yang tewas misteruius di Kalideres, Jakarta Barat. Pakar menduga mereka penganut Santhara

Editor: octaviamonalisa
Tribun Jakarta
Pakar curiga keluarga di Kalideres tewas gara-gara mengikuti ajaran Santhara 

Kemudian, karena kelainan jiwa atau menganut kepercayaan tertentu, orang tersebut akhirnya depresi atau alasan lain yang membuatnya memutuskan tidak makan.

Dua Petugas berseragam Hazmat berada di kamar rumah satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (12/11/2022).
Dua Petugas berseragam Hazmat berada di kamar rumah satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Sabtu (12/11/2022). (Tribun Jakarta)

"Itu memang menarik untuk dibedah.

Saya rasa yang sangat unik dan bisa dicek adalah otaknya," ujar Handoko.

"Karena ada teori-teori tertentu, yang menyatakan kelainan jiwa itu terkait dengan kelainan struktur tertentu di otak, nah apakah ada kolerasi ke sana? karena hanya itu petunjuk-petunjuk yang ada," lanjutnya.

Handoko mengatakan, pada kasus tersebut, jika di sekitar korban tidak ada jejak penyiksaan dan kekerasan, maka akan menjadi sebuah pertanyaan besar.

Apalagi, kata Handoko, tetangga sekitar tak mendengar emosi apapun yang dilontarkan empat orang tersebut sebelum meninggal, seperti teriakan atau tangisan.

"Ini pertanyaannya, apakah ada yg meminta mereka untuk tidak makan? Menjalani ritual tertentu sehingga tidak makan dan meninggal?" Kata Handoko.

Namun, menurut Handoko, apabila benar sebuah kepercayaan, apakah penganutnya empat orang tersebut atau hanya orang terakhir yang hidup saja?

Baca juga: TERUNGKAP Misteri Kapur Barus & Bedak Bayi di Rumah Keluarga Tewas di Kalideres, Polisi Beber Fakta

"Kenapa indikasinya orang terakhir? karena dia yang memaska, menjalani, dan dia yang menyaksikan dua orang pertama menjadi korban meninggal.

Baru kemudian, dia mungkin mengalami kelainan mental dan menjadi depresi, frustasi, sehingga ikut tidak makan juga," jelas Handoko.

"Itu yang lebih masuk akal, daripada mempercayai keempatnya. Namun, bukan berarti tidak mungkin," lanjutnya.

Handoko melanjutkan, kemungkinan tersebut bisa saja sama seperti kepercayan tertentu atau terorisme, suami yang meyakinkan isterinya dulu, baru keluarganya.

Pada kasus ini, kata Handoko, bisa jadi ada yang mengikut.

Seperti, suami yang ikut paman, dan lain sebagainya.

"Santhara itu tadi saya bilang, fasting to dead.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Tags:
keluargaKalideresJakarta BaratBenny MamotoSanthara
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved