Tragedi Sekeluarga Tewas
Cara Berpakaian Korban Sekeluarga Tewas di Kalideres Disorot Orang Dekat: Keren, Nggak Sembarangan
Cara berpakaian Renny Margaretha, satu dari empat korban sekeluarga tewas di Kalideres
Editor: galuh palupi
"Oh dulu iya (nitip kue) sebelum Covid-19," katanya saat ditemui TribunJakarta.com di los A7, pasar tersebut pada Jumat (18/11/2022).
Namun, tak setiap hari Renny menitipkan dagangan kue itu ke los milik suami Fang, Nam Soe (62), bernama Toko Citra Sari.
Biasanya, hanya menjelang hari raya besar saja.

"Biasanya nitip pas mau imlek, atau lagi musim kue bulan ke-8 cina. Nanti pas Lebaran Idul Fitri, dia juga nitip kue kering. Tapi kalau Natal enggak ya," ceritanya.
Renny jarang menitipkan dagangan berupa kue basah.
Ia lebih sering menitipkan kue yang lebih tahan lama seperti aneka kue kering, moon cake hingga dodol.
"Karena kue kering kan lebih awet. Jadi dia datengnya juga agak siang jam-jam segini lah (jam 8 pagi)," katanya.
Renny pun tak langsung mengambil hasil dagangan yang dititipkan di Toko Citra Sari.
Biasanya beberapa hari setelah hari raya tersebut baru diambil.
"Misalnya Imleknya udah lewat baru dia ambil. Sesempetnya dia aja," tambahnya.
Baca juga: Tadinya Cantik Tukang Jamu Syok, Anak Keluarga Kalideres Pucat Sebelum Tewas: Badan Kecil Banget
Dari hasil menitipkan dagangan, Renny mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 50 - 100 ribu.

Tak hanya menitipkan dagangan ke Citra Sari, Renny dan Dian juga suka membeli kue yang dijual di los itu.
Apalagi anaknya. Dian yang paling sering membeli ke kiosnya.
"Iya dia (Dian) sering beli ke sini sewaktu belum Covid ya," katanya.
Namun, semenjak Covid, Renny dan anaknya, Dian tak lagi pernah datang ke pasar.