Breaking News:

Kacab Bank Tewas

Tak Ada Kacab Bank Bersedia Pindahkan Uang ke Rekening Dormant, Ilham Pradipta Dipilih Secara Acak

Ilham Pradipta ternyata dipilih tersangka secara acak, imbas tak ada kepala cabang bersedia pindahkan uang rekening dormant.

Editor: ninda iswara
Instagram @hampradipta
KACAB BANK DIBUNUH - Ilham Pradipta ternyata dipilih tersangka secara acak, imbas tak ada kepala cabang bersedia pindahkan uang rekening dormant. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Upaya bujuk rayu yang dilakukan oleh seorang motivator bernama Dwi Hartono terhadap Kepala Cabang Bank BUMN, Mohammad Ilham Pradipta, ternyata tidak membuahkan hasil.

Harapan Hartono dan rekannya, Ken, untuk merekrut Ilham dalam aksi ilegal pemindahan dana dari rekening dormant pun kandas.

Meski sudah menyusun rencana dengan matang, keduanya gagal membujuk Ilham agar mau bekerja sama memindahkan dana besar dari sejumlah rekening bank yang sudah lama tidak aktif (dormant) ke rekening penampungan yang telah mereka siapkan sebelumnya.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Ken diketahui sebagai pihak yang mengantongi data-data penting terkait sejumlah rekening dormant di berbagai bank.

Informasi ini menjadi dasar rencana jahat yang mereka susun.

"Ken memiliki data rekening dormant," jelas Kombes Pol Wira Satya.

Setelah menyadari bahwa upaya pendekatan terhadap pejabat bank tidak membuahkan hasil, Ken dan Dwi Hartono pun mengambil langkah lain.

Baca juga: Kacab Bank BUMN Punya Firasat Sebelum Tewas? Pengacara Beber Gelagat Aneh, Didatangi Sosok Misterius

Mereka mulai menyusun rencana alternatif yang jauh lebih berisiko, yaitu memilih korban secara acak.

Pemilihan secara acak ini dilakukan karena mereka gagal menemukan kepala cabang bank atau pejabat internal yang bersedia terlibat dalam aksi pemindahan dana ilegal tersebut.

Para pelaku akhirnya memutuskan untuk menjalankan aksinya dengan menyasar target-target yang tidak memiliki hubungan langsung dengan institusi perbankan.

Kejahatan ini mulai dirancang pada bulan Juni 2025.

Saat itu, Ken, yang juga dikenal dengan inisial C, telah mengantongi data rekening dormant di sejumlah bank besar.

Ia pun menyusun strategi untuk mengalihkan dana dari rekening-rekening tersebut ke dalam rekening penampungan yang sudah dirancang dan diamankan secara teknis.

Untuk menjalankan rencana ini, C bahkan telah menyiapkan sebuah tim IT khusus.

Namun, operasionalisasi dari skenario tersebut membutuhkan satu elemen penting: persetujuan dari kepala cabang bank yang memiliki kewenangan atas rekening dormant tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Tags:
Ilham Pradiptabank BUMNDwi Hartono
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved