Breaking News:

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 110: Nilai-nilai Kehidupan dari 'Robohnya Surau Kami'

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 110: Nilai-nilai Kehidupan dari 'Robohnya Surau Kami'.

Penulis: Heradhyta Amalia Primadhani
Editor: Heradhyta
Kemdikbud
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 110. 

Judul Cerpen: Robohnya Surau Kami

Pengarang: A.A.Navis

Sinopsis:

Pada perbincangan itu, Ajo sidi mengisahkan tentang kejadian Haji Saleh di akhirat ketika dia dimasukkan ke dalam neraka. Haji Saleh tidak menerimanya karena Haji Saleh merasa dia adalah seorang yang rajin beribadah. Tak sekalipun Haji Saleh meninggalkan kewajiban Tuhan. Bahkan setiap waktunya hanya untuk menyembah Tuhan.

Kemudian Haji Saleh datang menuntut kepada Tuhan atas semua apa yang dia kerjakan. Ternyata apa yang dikerjakan itu justru salah. Haji Saleh tidak seharusnya hanya mementingkan dirinya sendiri untuk beribadah dan sembahyang setiap waktunya demi masuk surga dan melupakan kewajibannya kepada anak dan isrtinya sehingga jatuh dalam kemelaratan. Itu yang membuat Haji Saleh dimasukkan ke dalam neraka. Padahal di dunia ini hidup berkaum, bersaudara, tetapi Haji Saleh tidak memedulikan mereka sedikit pun.

Sepulangnya berbincang dengan Ajo Sidi, penjaga surau itu murung, sedih, dan kesal. Dia merasakan apa yang diceritakan Ajo Sidi itu sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya. Dia memang tidak pernah mengingat anak dan istrinya, tetapi dia pun tidak pernah memikirkan hidupnya sendiri sebab memang tak ingin kaya atau membuat rumah. Segala kehidupannya lahir batin diserahkannya kepada Tuhan. Kakek penjaga surau begitu memikirkan hal itu dengan segala perasaannya. Akhirnya, dia tertekan dan tidak kuat memikirkan hal itu. Kemudian dia lebih memilih jalan pintas untuk menjemput kematiannya dengan cara menggorok lehernya dengan pisau cukur.

Seperti rumah yang ditinggal penghuninya, surau yang dulunya digunakan untuk beribadah itu kini hanya dipakai untuk sekadar bermain anak-anak. Tidak ada lagi panggilan adzan, sholat berjamaah, dan lantunan ayat-ayat suci Al-quran. Bahkan jika ada ibu-ibu yang membutuhkan kayu bakar, tak segan-segan mengambil salah satu bagian dari tiang-tiang surau yang mulai lapuk dan hampir roboh.

  • Nilai-nilai:

- Nilai sosial: Kita harus hidup dalam kondisi harmonis dengan masyarakat lain dan jangan lupa untuk tolong menolong.

- Nilai religius: Kita diajarkan untuk tidak lupa beribadah kepada Tuhan seraya berbuat kasih kepada sesama.

- Nilai moral: Kita tidak boleh terlalu egois, seperti halnya yang dilakukan Haji Saleh, ia beribadah hanya untuk diri sendiri tanpa memedulikan kondisi sekitarnya.

  • Kemungkinan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari:

Sangat mungkin diterapkan, contoh:

- Menolong orang lain dengan bersedekah dan memberikan pendidikan agar mengurangi angka kemiskinan di sekitar.

- Taat beribadah namun, tidak lupa menjaga hubungan baik antar sesama.

- Mendidik anak-anak dengan kegiatan agama, bagaimana mendirikan azan, menunaikan sholat supaya surau/masjid tetap aktif meskipun pengurus yang sudah tua meninggal, sehingga dapat diteruskan generasi selanjutnya.

(TribunnewsMaker.com/Heradhyta)

Tags:
kunci jawabanBahasa IndonesiaKelas 11
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved