Keluar dari JKT48 Artis Cantik Ini Pilih Jualan Nasi Bakar di Pinggir Jalan 'Aku Ikuti Arus Aja'

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keluar dari JKT48, penyanyi muda ini tak malu jualan nasi bakar di pinggir jalan.

Sosok eks JKT48 bernama Melati Sesilia kini tak malu banting stir menjadi penjual nasi bakar.

Menurut gadis kelahiran 1 Januari 2000 ini, dirinya tak segan berjualan nasi bakar meski merupakan mantan artis.

Dilansir dari Kompas.com (11/3/2023) Melati Sesilia menekuni bisnis kuliner nasi bakar bersama ibunya.

Meski profesinya kini sangat berbeda jauh dengan sebelumnya Melati Sesilia tak pernah minder.

Bahkan Melati Sesilia tak mau membawa embel-embel JKT48 untuk memasarkan daganannya.

"Aku enggak promosiin, enggak membawa embel-embel JKT48," lanjutnya.

Diketahui sebelumnya Melati Sesilia memutuskan hengkang dari JKT48 pada 24 Oktober 2020.

Baca juga: Melati Eks JKT48 Hasilkan 4 Juta per Hari dari Jualan Nasi Bakar, Dulu Takut Jaga Warung Sendirian

"Jadi waktu awal aku jualan, aku sama sekali enggak bawa nama JKT48."

"Promosi di sosial media pun enggak," kata Melati Sesilia.

Menurut Melati Sesilia dirinya sangat memperhitungkan dalam menjalani usaha kulinernya ini.

Dirinya sengaja memilih tempat strategis agar banyak yang minat dengan nasi bakarnya tersebut.

"Target aku, ya aku sengaja pilih tempat strategis yang orang beli, terus makan."

"Jadi orang enggak tahu mau makan apa, beli makan, oh ada nasi bakar, ya sudah beli."

"Nah target market aku cuma itu," lanjut Melati Sesilia.

Baca juga: Sempat Malu, Melati Sesilia Makin PD Jualan Nasi Bakar, Omset Lebih Besar dari Penghasilan di JKT48

Kini usaha nasi bakar Melati Sesilia sudah semakin sukses.

Bahkan kini banyak pelanggan yang mengenal nasi bakar Melati dengan sendirinya tanpa perlu promosi.

Diakui dara berusia 23 tahun ini sejak dirinya live berjualan nasi bakar di TikTok usahanya semakin ramai.

"Waktu itu aku yang jaga sambil cari karyawan. Aku jaga, terus di tempat aku buka agak rawan."

"Akhirnya aku live TikTok, karena aku takut dan gabut. Itu pertama kalinya aku live," tutur Melati Sesilia.

Meski menurutnya tak pernah membawa embel-embel JKT48, tetap saja banyak pelanggan yang mengkaitkannya terus. 

Baca juga: Dari JKT48 ke Jualan Nasi Bakar, Ini Sosok Melati Sesilia yang Kini Penghasilannya Membludak

"Ternyata jalannya di situ. Mereka tertarik bahwa aku jualan nasi bakar,"

"kepo dan ternyata ada hubungannya dengan JKT48," lanjutnya.

Kini fokus Melati Sesilia masih pada bisnis berjualan nasi bakar.

Akan tetapi di kemudian hari dirinya tak menutup kemungkinan untuk kembali untuk berkarier sebagai artis.

"Aku ikuti arus aja. Apa aja aku ambil kok. Yang menghasilkan uang, happy, aku jalani aja," tutur Melati.

Menurut Melati Sesilia dirinya masih menerima jika ada tawaran pekerjaan dari dunia entertainment.

VIRAL Penjual Es Cendol Cantik Asal Kediri

Miliki paras cantik penjual es cendol dawet ini ketiban rejeki, mendadak jualannya laris manis.

Seorang penjual cendol bernama Sabrina Dwi Istiqomah mendadak viral karena memiliki paras cantik.

Wanita asal Kediri, Jawa Timur tersebut viral lantaran miliki paras cantik namun tak malu menjual cendol.

Meski terbilang jajanan receh nyatanya omset dari penualan cendol miliki Sabrina Dwi Istiqomah mencapai jutaan rupiah.

Gadis berusia 17 tahun tersebut tampak setiap hari sibuk melayani pelanggan di warung milik orangtuanya.

Bagi yang penasaran dengan cendol milik Sabrina Dwi Istiqomah, bisa langsung mengujungi warungnya.

Lokasi warungnya berada di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Sabrina Dwi Istiqomah jadi viral di media sosial saat dirinya membantu orangtuanya usaha warung es cendol dawet.

Putri kedua pasangan Fathurozi dan Istikomah ini diketahui aktif menggunakan media sosial.

Dilansir dari TribunJatim.com (2/10/2021) Sabrina Dwi Istiqomah sering mempromosikan dagangan milik orangtuanya.

Hingga akhirnya dari setiap postingan minuman atau makanan di milik akun Instagram @sabrinaa_mayy mendapat respon positif.

Tak sedikit warga yang kemudian berkunjung ke warung milik orangtua Sabrina Dwi Istiqomah.

Sabrina mengatakan bahwa ia saat ini sedang duduk di bangku SMA dan sekolah di SMAN 4 Kediri.

Ia menjelaskan bahwa warung milik orangtuanya ini sudah ada sejak 2 tahun yang lalu.

Untuk menu yang dijual di warung milik orangtuanya, Sabrina Dwi Istiqomah mengaku menjual berbagai macam menu.

Di antaranya seperti ikan wader goreng, krengsengan kambing, bothok patin, rica rica mentog serta aneka minuman.

Namun menu andalan yang dijajakan Sabrina Dwi Istiqomah adalah wader goreng.

"Yang jadi menu andalan adalah Wader goreng," ucapnya.

Masih kata Sabrina Dwi Istiqomah bahwa untuk harga yang dijual dari setiap menu makanan dijual cukup terjangkau.

Mulai dari Rp 8000 hingga Rp 14.000, untuk setiap porsi makanan.

"Bukannya mulai hari Selasa sampai Minggu, Senin kita tutup. Jamnya mulai 6 pagi sampai 4 sore," jelasnya.

Setiap pagi menurut Sabrina Dwi Istiqomah membantu ibunya dari jam 1 pagi untuk memasak menu makanan di warung. 

"Ini masih sebagian pembelajaran daring, jadi tak terganggu sama sekali aktivitas bantu ibu buat di warung," jelasnya.

Sabrina Dwi Istiqomah mengaku sejak mulai banyak viral di media sosial, banyak warga yang datang.

Namun kebanyakan datang tempat warung makan orangtuanya hanya untuk meminta swa foto.

"Awalnya memang dulu viralnya waktu saya suka promo warung sini."

"Lalu banyak yang suka, terus tanya dimana lokasi warungnya."

"Dan akhirnya ke sini untuk makan dan ada yang minta foto bersama," jelasnya.

Bagi Sabrina Dwi Istiqomah usaha yang dilakukan ini merupakan bentuk tanggung jawab.

Sebagai anak Sabrina Dwi Istiqomah ingin membantu orang tua.

"Yang penting bisa bantu ayah sama ibu saja."

"Saya promokan biar warung ramai, dan orang tau kalau di sini ada warung makan dan es cendol," tandasnya.

Sementara itu Fathurozi selaku Ayah Sabrina Dwi Istiqomah senang karena putrinya punya inisiatif.

Khususnya untuk mempublikasikan jualan di warung melalui media sosial.

"Lewat sosmed tempat ini ramai dikunjungi bahkan ada Youtuber dari Jakarta yang datang hanya untuk mampir ke warung," jelasnya.

Menurut Fathurozi sebelum dipromokan, ia hanya menanak nasi tak lebih dari 8 kilogram.

"Sekarang saya biasanya menyiapkan sampai 20 kilogram," tutur Ayah Sabrina Dwi Istiqomah.

Sebagai ayah, Fathurozi tetap inginkan anaknya bisa sekolah yang tinggi dan meraih cita-citanya.

"Sebagai orang tua, saya sangat bangga sekali, dan bersyukur kepada Allah SWT."

"Semoga apa yang menjadi cita cita anak saya bisa terkabul," pungkasnya.

(Tribunnewsmaker.com/Candra)