Breaking News:

Berita Viral

'Pusing!' Ingin Rayakan Lebaran, 106 Orang Malah Keracunan Es Kelapa di Purwakarta, Puskesmas Penuh

Hendak rayakan Lebaran, ratusan orang keracunan setelah minum es kelapa. Kini korban keracunan di Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta bertambah.

TribunJabar/ Boldsky
Sejumlah pasien hendak pulang setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Maniis Purwakarta karena keracunan es kelapa, Jumat (21/4/2023). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hendak merayakan Lebaran, ratusan orang justru keracunan setelah minum es kelapa.

Kini korban keracunan di Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terus bertambah.

Para korban mendapatkan perawatan medis di Puskesmas.

Hingga Jumat (21/4/2023) siang, tercatat oleh Puskesmas Maniis Purwakarta ada 106 orang yang mengalami keracunan es kelapa.

"Yang datang ke puskesmas ada 94 pasien, lalu satu orang dirujuk ke rumah sakit dan 11 orang dirawat oleh bidan desa.

Jadi totalnya ada 106 orang," kata Bidan Yuni, petugas kesehatan Puskesmas Maniis saat ditemui Tribunjabar.id, Jumat (21/4/2023).

Ia mengatakan, puskesmas penuh oleh pasien keracunan bahkan sampai harus di rawat di lobi puskesmas.

"Sekarang sebagian pasien sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang," katanya.

Baca juga: FAKTA Terbaru Kasus Keracunan Massal di Solo, Polisi Periksa Pembuat Nasi Box yang Tewaskan 1 Warga

Baca juga: Pura-pura Keracunan karena Kesal dengan Pacar, Aksi Wanita Ini Justru Berujung Fatal: Aku Bersalah

perawatan di Puskesmas Maniis
Sejumlah pasien hendak pulang setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Maniis Purwakarta karena keracunan es kelapa, Jumat (21/4/2023).

Perlu diketahui, ratusan warga itu keracunan es kelapa yang dibeli untuk berbuka puasa pada Selasa (18/4) dan Rabu (19/4/2023) kemarin.

Warga yang keracunan setelah menyantap es kelapa itu kemudian mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan bidan desa.

Rika Astuti (27) warga Desa Pasir Jambu, Kecamatan Maniis yang menjadi korban keracunan es kelapa itu mengaku bahwa efek samping yang dihasilkan terjadi setelah beberapa jam dikonsumsi.

Ilustrasi keracunan
Ilustrasi keracunan (click2houston.com)
 
"Jadi minum pas buka puasa sama anak saya, baru kerasa pusing, mual sampai buang air besar itu pas malam sekitar jam 10 malam," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, mengetahui kondisi tubuh kian menurun bersama sang anak, ia memilih untuk mengunjungi puskesmas.

"Kata dokter sih keracunan, saya akhirnya bermalam di puskesmas sampai keadaan membaik," katanya.

Adapun pantauan Tribunjabar.id di Puskesmas Maniis Purwakarta pada Jumat (21/4/2023), sejumlah pasien keracunan es kelapa mengaku kian membaik.

Bahkan, sudah ada pasien yang pulang.

"Mau lebaran di rumah aja, engga mau di puskesmas, sekarang Alhamdulillah sudah membaik dan boleh pulang sama dokter," kata Rika.

Keracunan Massal di Solo, Polisi Periksa Pembuat Nasi Box yang Tewaskan 1 Warga

Warga Solo dikejutkan dengan kasus keracunan masal pada hari-hari jelang Lebaran 2022.

Suasana mencekam tampak jelas di kampung depan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Terlihat jejeran ambulans sedang menangani warga di RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, kecamatan Jebres, Koto Solo karena mengalami keracunan massal pada Minggu (1/5/2022) malam.

Buntut dari keracunan massal itu, satu orang warga sampai meninggal dunia.

Sementara, total korban terus bertambah hingga mencapai 90 orang.

Kini, nasib pembuat nasi box yang diduga menjadi penyebab keracunan massal telah diperiksa polisi.

Lantas bagaimana fakta-fakta lainnya?

Baca juga: Perut Kaya Dibor, Selebgram Tania Ayu Keracunan Usai Jajan Sembarangan, Sakit Sampai Pori-pori

Baca juga: 4 Gadis Keracunan Gas di Mobil, 3 Orang Tewas, Kini Satu-satunya Korban Selamat Ungkap Kronologi

Kondisi kawasan rumah warga yang mengalami dugaan keracunan dipenuhi ambulans dan relawan yang berjaga di Pucang Sawit, Jebres, Kota Solo, Minggu (1/5/2022) malam.
Kondisi kawasan rumah warga yang mengalami dugaan keracunan dipenuhi ambulans dan relawan yang berjaga di Pucang Sawit, Jebres, Kota Solo, Minggu (1/5/2022) malam. (KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

Pembuat Nasi Box Diperiksa Polisi

Polisi sudah memeriksa pembuat nasi box yang diduga menyebabkan keracunan massal di RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Koto Solo.

Nasi Box tersebut dibuat oleh warga yang masih jemaah Masjid At-Tiin.

Akibat menyantap nasi box tersebut, puluhan warga RW 01 yang hadir dalam acara tersebut mengalami gejala keracunan.

Bahkan, satu orang sampai meninggal akibat gejala keracunan tersebut.

Usut punya usut, nasi box yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering.

Nasi box berisi ayam bakar, lalapan, buah semangka, dan teh hangat tersebut rupanya dibuat salah seorang warga setempat.

Hal itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.

Baca juga: Pura-pura Keracunan karena Kesal dengan Pacar, Aksi Wanita Ini Justru Berujung Fatal: Aku Bersalah

Baca juga: Kasus Keluarga di Sumedang Keracunan Kangkung Dimasak Pakai Oli: Rasa Biasa, Korban Habis Sepiring

Ilustrasi kasus keracunan nasi box di Solo.
Ilustrasi kasus keracunan nasi box di Solo. (TribunSolo.com dan Kompas.com)

"Makanan itu yang membuat salah satu jemaah masjid At-Tiin," terang dia kepada TribunSolo.com.

"Dia masih warga satu RT sini (RT 01)," tambahnya.

Pembuat nasi box tersebut kini sudah dibawa ke Polsek Jebres untuk dimintai keterangan.

"Yang membuat makan sudah dimintai keterangan di Polsek Jebres," ujarnya.

Puluhan Warga Pucangsawit Batal Lebaran

Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).

Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.

"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," ucapnya kepada TribunSolo.com.

Terlebih, Sumarno menerangkan beberapa warga mendapati ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi.

"Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan," terang Sumarno.

"Katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," tambahnya.

Ayam bakar yang disajikan dalam nasi box tersebut pun dilengkapi sejumlah lauk dan buah, di antaranya semangka.

"Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi box yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," jelas Sumarno.

Nasi box itu dibagikan ke hampir 100 warga yang hadir dalam acara buka bersama tersebut.

Meski demikian, masih ada beberapa box yang tersisa dan kemudian dibagikan ke warga.

Warga kemudian menyantap makanan tersebut.

Beberapa di antara mereka kemudian mengalami gejala keracunan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Para pengurus RT dan RW kemudian berkoordinasi di grup WhatsApp dan ditemukan ada banyak warga yang mengalami gejala keracunan. Kurang lebih ada 90 warga.

"Pengurus RT dan RW kemudian mendatangi Solo Peduli untuk memint bantuan dan stand by," ujar Sumarno.

"Kami kemudian meminta warga yang mengalami sakit datang ke Solo Peduli untuk diperiksa. Warga datang berbondong-bondong untuk diperiksa,".

"Ada yang membaik, ada yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan harus dirujuk untuk menjalani opname," tambahnya.

Korban Keracunan di Pucangsawit Solo Bertambah Jadi 90 Warga

Jumlah korban keracunan di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit bertambah dari 45 warga menjadi 90 warga.

Beberapa diantara mereka sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Diantaranya, RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati.

"Warga yang dibawa ke rumah sakit banyak kurang lebih ada 90-an," kata Sekretaris RT 01, Sumarno kepada TribunSolo.com.

"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya.

Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.

Diantarnya, pusing, mual, muntah, dan diare. Itu dirasakan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Sumarno menyebut warga yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01.

"Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap dia.

"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," tambahnya.

Sumarno menambahkan ada satu warga yang meninggal dunia akibat gejala keracunan setelah menyantap makanan buka bersama.

"Meninggal ada satu warga atas nama pak Jumadi," ujarnya.

Gibran Sebut Pemkot akan Bantu Biaya Pengobatan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut bakal mendalami kasus keracunan massal di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo.

Dia akan melihat seperti apa kasus yang sebenarnya terjadi.

Gibran mengaku akan memberikan atensinya kepada kasus yang disebutkan juga memakan korban jiwa tersebut.

"Kalau tidak salah 50 orang ya yang jadi korban? Nanti coba kita lihat seperti apa," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Senin (2/5/2022).

Ketika disinggung apakah pihaknya akan membantu biaya perawatan para warga yang keracunan, Gibran menyebut bakal mengusahakannya.

"Apakah korban punya BPJS atau tidak, sebisa mungkin dari Pemkot akan bantu," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengaku baru mendengar kabar keracunan massal saat berbuka puasa ini.

Akan tetapi, Teguh menyebut pihaknya akan menunggu terlebih dahulu terkait perkembangan terbaru dari kasus tersebut.

"Saya baru dengar kasus ini. Nanti kita lihat di rumah sakit mana, apakah ada BPJS atau tidak," kata Teguh.

"Tapi nanti ada kebijakan lah dari pihak pemerintah kota, karena sudah ada korban meninggal. Kami akan konfirmasi dulu," tambahnya.

Keracunan Diduga Merembet ke Daerah Lain

Kasus keracunan massal di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo diduga merembet ke daerah lain.

Tepatnya di RT 02/RW05, dan RT 03/RW06, Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Kapolsek Gondangrejo, Iptu S Widiatmoko, menerangkan ada 17 warga yang mengalami keracunan massal di kawasan tersebut.

"Kami sampaikan bahwasanya di Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, betul disampaikan bahwa ada yang mengalami keracunan sebanyak 17 orang," terang Moko, Senin (2/5/2022).

Moko menjelaskan keracunan di Gondangrejo diduga merupakan rentetan kasus keracunan di Pucangsawit.

"Ini diduga satu rangkaian kejadian dengan yang ada di Pucangsawit Solo," ujar dia.

Dari pantuan TribunSolo.com, sejumlah personel PMI telah diterjunkan ke lokasi untuk mengecek kondisi warga yang mengalami gejala keracunan.

"Penangananya, kami koordinasi dengan puskesmas setempat dan rekan PMI Solo dan Karanganyar, mereka sudah datang ke lokasi," terang Moko.

"Lalu, melaksanakan pemeriksaan awal ke 16 orang, dinyatakan masih bisa dirawat jalan," tambahnya.

(TribunJabar/ Deanza Falevi) (TribunSolo.com)

Artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul Korban Keracunan Es Kelapa di Purwakarta Capai 106 Orang, Pasien yang Membaik Ingin Lebaran di Rumah dan Tribunnews.com dengan judul FAKTA Keracunan Massal di Pucangsawit Solo: Pembuat Nasi Box Diperiksa Polisi, Total Korban 90 Orang.

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
Lebarankeracunanpuskesmasberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved