Berita Viral
ASYIK Panjat Pohon untuk Cari Pakan Ternak, Peternak Ini Mendadak Tewas Tersengat Listrik, Kok Bisa?
Peternak asal Lamongan, Jawa Timur tewas tersengat listrik saat mencari pakan ternak, begini kronologinya.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - TRAGIS nasib seorang pria asal Lamongan, Jawa Timur tersengat listrik ketika dirinya sedang asyik mencari pakan ternak untuk hewan kesayangannya, kambing.
Seorang pria bernama Riasim (48) ditemukan telah meregang nyawa lantaran tersetrum listrik PLN saat memanjat sebuah batang pohon guna memotong rantingnya pada Minggu (23/4/2023).
Keluarga mendadak berduka dan menangis pilu ketika mendengar kabar bahwa Riasim tewas mengenaskan.
Keluarga yang baru saja bersuka cita merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah tersebut mendadak berduka.

Diketahui, Riasim beranjak melakukan aktifitas rutin mencari rambanan (pakan kambing) ternaknya.
Seperti biasanya, korban mencari pakan di turut wilayah sepanjang jalan desa.
Pagi sebelum kejadian, korban Riasim memotong ranting daun nangka yang tumbuh di tepi jalan raya Ngimbang - Mantup turut tanah Desa Pataan, Kecamatan Sambeng.
Korban memanjat pohon nangka yang hendak ia potong dahannya dengan menggunakan alat pemotong sabit.
Sampai di atas pohon, korban memulai memotong yang dahannya dan rantingnya mengarah ke atas, di kabel PLN yang telanjang tanpa isolator.
Baca juga: DUKA di Hari Raya, Pengantin Baru di Aceh Tersambar Petir di Kamar, Kondisi Mengenaskan: Tewas?
Begitu berhasil memotong ranting tersebut, ternyata ranting yang berhasil korban potong tidak langsung jatuh ke tanah, dan masih tersangkut pada kabel PLN.
Mendapati kondisi itu, tanpa menyadari jika rantingnya nyangkut kabel, korban berusaha untuk menarik atau menurunkan ranting pohon tersebut dengan tangan kanannya.
"Saat itulah kemudian tiba-tiba diketahui korban terjatuh dari atas pohon nangka tersebut dan langsung tersungkur, " kata saksi Tipin (56) saat memberikan kesaksian pada penyidik, Minggu (23/4/2023).
Jatuhnya korban dipastikan karena tersengat listrik dari ranting pohon dipotong korban nyangkut pada kabel PLN.
Korban lansung tak sadarkan diri.
Oleh sejumlah saksi lainnya, korban langsung dibawa ke RSUD Ngimbang.
Baca juga: DILARANG Terbangkan Drone saat Prosesi Grebeg Syawal di Jogja, Warga Nekat, Polisi Bereaksi: TEMBAK

Tubuh korban terdapat luka bekas terkena aliran listrik pada telapak tangan kanan.
Pada saat itu, saksi telah mendapati korban sudah tak sadarkan diri.
Dari Insiden tersebut kemudian dilaporkan ke ke perangkat desa dan Polsek Sambeng.
"Betul, kematian korban diduga akibat tersengat aliran listrik dari kabel terbuka milik PLN melalui dahan (ranting) pohon nangka dalam keadaan basah (mengandung air) yang dipegang korban, " kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro, Minggu (23/4/2023).
Pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi.
Pihak keluarga sudah memberikan penolakan disertai surat pernyataan bermeterai.
Dalam insiden tersebut terdapat dua saksi, Tipin dan Suparmi.
Tipin dan Suparmi dimintai keterangan penyidik.
Kini pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian Riasim.
Meski berat, keluarga mencoba tegar dengan merelakan kepergiannya.
Baca juga: JADI Napi Terlama di Malaysia, 40 Tahun, WNI Ini Akhirnya Bisa Mudik & Berlebaran ke Sumbawa NTB

BERITA VIRAL LAINNYA, DUKA di Hari Raya, Pengantin Baru di Aceh Tersambar Petir di Kamar, Kondisi Mengenaskan: Tewas?
TRAGISNYA nasib pengantin baru di Kota Subulussalam, Aceh ketika sedang asyik di kamar mendadak tersambar petir.
Pengantin baru tersebut tersambar petir ketika keduanya sedang bersantai di rumahnya di Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Sabtu (22/4/2023).
Pada saat itu, cuaca di Desa Batu Napaltengah dilanda hujan deras disertai gemuruh petir.
Nahasnya, pasangan dari Manjang Bin Mahdi mendadak tersambar petir.
Hingga pada akhirnya Manjang Bin Mahdi (25) tewas di tempat.
Sementara itu, sang istri bernama Riska selamat dari kejadian tersebut.
Dalam insiden itu, Riska hanya mengalami luka ringan.
Manjang Bin Mahdi, pria berusia sekitar 25 tahun yang meninggal dunia di Desa telah dibawa ke kediaman orang tuanya di Desa Gunung Bakti.
Mulyadi Bancin, Kepala Desa Gunung Bakti atau Guba, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam membenarkan jika korban meninggal akibat sambaran petir merupakan warganya.
"Benar, itu warga dari Desa Gunung Bakti kami tapi beberapa bulan lalu dia menikah dengan warga Batu Napal," kata Mulyadi Bancin.

Mulyadi mengatakan kini jenazah almarhum Manjang telah dibawa ke kediaman orang tuanya di Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat.
Rencananya, almarhum akan langsung dikebumikan malam ini di pemakaman umum Desa Gunung Bakti.
Semula memang sempat ada wacana jika almarhum dikebumikan besok pagi, tapi informasi terkini dari keluarga korban tetap dimakamkan malam ini.
Manjang baru menikah sekitar empat bulan lalu dengan mempersunting gadis bernama Riska asal Desa Batu Napal Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB bertepatan hujan deras mengguyur Kota Subulussalam dan sekitarnya termasuk lokasi kejadian.
Menurut warga, saat kejadian korban tengah berada di dalam kamar bersama sang isteri tiba-tiba petir menyambar seiring hujan deras yang mengguyur daerah itu.
Selain korban, isterinya Riska pun sebenarnya sempat terkena sambaran petir namun tidak terlalu parah sehingga dapat selamat.
Sementara korban Manjang, meski sempat ditanam dalam lumpur untuk maksud membantu namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan.
Sebagaimana diberitakan kabar duka dari Kota Subulussalam di momen lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1444 hijriah.
Seorang warga di Desa Batu Napal, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Sabtu (22/4/2023) dilaporkan meninggal dunia akibat disambar petir.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com korban bernama Manjang, warga asal Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat dan menikah dengan warga Batu Napal bernama Riska.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB saat hujan deras disertai petir melanda Kota Subulussalam termasuk desa Batu Napal lokasi kejadian.

Saat kejadian, korban tengah berada di kamar bersama sang isteri bernama Riska tiba-tiba petir menyambar sehingga mengenai pasangan itu.
Sang isteri yang turut terkena sambaran petir selamat, namun suaminya kritis hingga dilakukan upaya penyelamatan oleh warga.
Penyelamatan dilakukan dengan cara menanam tubuh korban dalam lumpur dengan tujuan agar segera pulih.
Upaya menanam tubuh korban sambaran petir merupakan cara warga yang dilakukan secara turun temurun.
Namun dalam upaya penanaman korban di Batu Napal ini tidak berhasil. Korban akhirnya menghembuskan napas terakhir akibat sambaran petir tersebut.
"Sempat ditanam dalam lumpur tapi tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia," ungkap warga kepada awak media.
Kini Riska berusaha untuk mengikhlaskan suaminya.
Hatinya yang semula bersuka lantaran bisa merasakan lebaran perdana bersama suami, kini langsung berduka karena ditinggal suaminya selama-lamanya. (TribunJatim/Hanif Manshuri/SerambiNews)
Berita ini telah diolah dari artikel TribunJatim berjudul Duka di Hari Raya, Warga Lamongan Tewas Tersengat Listrik saat Cari Pakan Ternak
Live Streaming Upacara Detik-detik Proklamasi Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Ada Hiburan Ini |
![]() |
---|
Gagal Romantis, 3 Pemuda Diciduk Polisi Gegara Tulis Ucapan Ultah Pacar di Tembok Fly Over Bekasi |
![]() |
---|
Motif Simpatri Nyamar Jadi Wanita Lalu Menikahi Sesama Lelaki, Bukan Karena Cinta Menyimpang |
![]() |
---|
Ngotot Paksa Dokter RSUD Sekayu Lepas Masker, Keluarga Pasien Kini Minta Maaf, Tetap Dilaporkan |
![]() |
---|
Detik-detik Pengantin Wanita di Pinrang Sulsel Dipaksa Buka Cadar, Suami Syok Istrinya Pria Berkumis |
![]() |
---|