DILARANG Terbangkan Drone saat Prosesi Grebeg Syawal di Jogja, Warga Nekat, Polisi Bereaksi: TEMBAK

TRIBUNNEWSMAKER.COM - NEKAT menerbangkan drone di tengah prosesi Grebeg Syawal di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, polisi langsung menembak pesawat nirawak milik warga tersebut.

Pihak kepolisian Yogyakarta menjatuhkan drone yang sedang merekam momen sakral tersebut pada Sabtu (22/4/2023).

Diketahui, selama peringatan Idulfitri, akan diberlakukan No Fly Zone di kawasan Keraton Yogyakarta.

Hal itu berarti masyarakat dilarang untuk menerbangkan drone dan sejenisnya dari 0-150 meter dari permukaan tanah.

Peringatan tersebut sudah disebar luaskan oleh pihak berwenang kepada masyarakat termasuk pemudik maupun wisatawan.

Ini dilakukan untuk mendukung kelancaran seluruh prosesi, utamanya garebeg sekaligus memberikan penghormatan terhadap jalannya Hajad Dalem yang merupakan simbol sedekah Raja.

Adapun pengamanan drone dilakukan mengacu pada penerbitan NOTAM B0754/23 NOTAMN yang diterbitkan Airnav Indonesia, di mana tertulis aturan tidak boleh terbang dengan ketinggian 150 meter dari permukaan tanah yang berlaku mulai dari 19 hingga 23 April 2023.

Namun, sayangnya peraturan tersebut dilanggar oleh sejumlah warga.

Hingga pada akhirnya polisi harus menembak drone tersebut.

Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar mengatakan, saat mengetahui ada drone yang melintas di atas area Keraton Yogyakarta, pihaknya langsung mengamankan alat drone tersebut.

"Tindakan itu kita amankan saja, kita sampaikan pemilik drone bahwasanya selama proses gunungan dilarang menggunakan drone," katanya kemarin.

Meski melanggar aturan, Saiful menyebut jajaran kepolisian hanya memberikan teguran kepada pemilik drone tanpa mengenakan sanksi apapun.

Namun, pihaknya tetap mendata identitas dari pemilik dan jenis drone diterbangkan saat acara Grebeg Syawal tersebut.

Baca juga: Pilot Ini Bawa Teman Kencannya ke Kokpit, Dikecam Atasannya, Kini Nasibnya Memilukan: Dipecat?

"(Dronenya) diamankan saja, lalu (kami) mendata pemiliknya siapa, kepentingannya (untuk) apa." jelas Saiful.

"Ternyata warga Yogyakarta tapi dari luar kota." ujarnya