ASTAGFIRULLAH! Temukan Botol di Pantai, TikToker Syok Ternyata Isinya Foto dan Beras: Untuk Santet?

Ternyata setelah membunuh istrinya, Ly Van Quan selalu menggigit hati nuraninya, hidup dalam rasa bersalah, tidak pernah tidur nyenyak.

Dia tidak berani menyerahkan diri ke polisi, tetapi dia juga tahu bahwa dia tidak bisa jatuh ke dalam jaring.

Jadi mengapa Ly Van Quan begitu tidak berperasaan dengan istrinya?

Ly Van Quan bersaksi bahwa ketika dia pertama kali menikah, dia dan Luu Man sangat bahagia, tetapi kehidupan seperti itu hanya bertahan sekitar 1 tahun.

Lambat laun, Ly Van Quan memperhatikan bahwa Luu Man sering pergi lebih awal dan pulang terlambat, terkadang pulang dalam keadaan mabuk.

Ly Van Quan menemukan banyak tanda aneh pada istrinya, jadi dia curiga istrinya memiliki pria lain di luar. Sebagai seorang suami, hal ini tentu saja tidak dapat diterima.

Ly Van Quan pernah memperingatkan istrinya untuk mengakhiri hubungan dengan majikannya, lalu berbalik meyakinkan istrinya untuk memikirkan anak-anaknya, selama istrinya berubah, dia akan tetap memaafkan.

Hanya saja, kesungguhan Ly Van Quan tidak mengubah Luu Man, bahkan membuat hal-hal yang lebih keterlaluan.

Saat perasaan pasangan itu bertentangan, Ly Van Quan tidak sengaja mendengar seorang tetangga berbicara bahwa dia telah melihat Luu Man berkencan dengan pria lain.

Hal ini membuat Ly Van Quan sangat malu dan marah, tidak menyangka istrinya akan berselingkuh secara terang-terangan.

Dia bahkan lebih marah ketika mengetahui bahwa "orang ketiga" itu adalah sesama penduduk desa, jadi dia pergi ke sana untuk berbicara langsung.

Saat memasuki rumah, melihat tas tangan istrinya yang sudah tidak asing lagi, Ly Van Quan mengerti segalanya.

Dia memperingatkan pria lain untuk menjauh dari istrinya, lalu dia ingin menemui Liu Min untuk berbicara tetapi tidak dapat menemukannya.

Tidak sampai 2 minggu kemudian Luu Man pulang dari suatu tempat tetapi tidak memperhatikan suami dan anak-anaknya.
Saat itu, Ly Van Quan memikirkan perceraian untuk mengakhiri pernikahan ini.

Suatu malam di bulan Agustus 2001, Ly Van Quan baru saja pulang kerja ketika Luu Man bertanya: "Apakah kamu mengambil kalungku?".

Meskipun Ly Van Quan menjawab tidak, Luu Man tetap tidak percaya, lalu memarahinya dengan keras dan menampar wajah suaminya.

Malam itu, Ly Van Quan sedang mabuk, dan Luu Man masih terus mengotak-atik suaminya.

Saat akan bercerai, Luu Man membuat syarat bahwa anak-anak dan rumah adalah miliknya.

Semua ini di luar toleransi Ly Van Quan. Meskipun tidak dapat mengendalikan dirinya, dia mengambil batu bata dari halaman dan memukul kepala istrinya.

Luu Man jatuh, tak sadarkan diri, darah mengucur dari kepalanya. Mengetahui bahwa dia telah membunuh istrinya, Ly Van Quan sangat ketakutan.

Tak berani menyerahkan diri, ia menggunakan sekop untuk mengubur jenazah istrinya di belakang rumah.

Tidak lama kemudian, Ly Van Quan pindah ke tempat lain untuk tinggal, berbohong kepada semua orang bahwa istrinya pergi bekerja.

Pada tahun 2008, ayah Liu pindah untuk tinggal di rumah putrinya.

Pada tahun-tahun berikutnya, Liu tidak pernah melihat atau berbicara dengan putrinya, tetapi yakin bahwa putrinya masih hidup.

Hanya ketika dia memperbaiki pipa ledeng dia menyadari bahwa dia selalu tinggal tepat di sebelah tempat putrinya dimakamkan.

Pada akhir tahun 2021, Pengadilan Rakyat Menengah ke-3 Beijing membawa kasus tersebut ke pengadilan. Ly Van Quan didakwa dengan percobaan pembunuhan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

(Tribunnewsmaker/Eri Ariyanto)