Berita Kriminal
Istri Ogah Pulang, Pria di Sumut Gantung Diri di Jembatan, Sering Mabuk:Sempat Minum Racun Herbusida
SAKIT HATI istri ogah diajak pulang, pria di Sumatera Utara nekat gantung diri, minum racun sebelum bunuh diri.
Editor: Dika Pradana
"Berdasarkan interogasi dari anaknya, orangtuanya tidak pernah cekcok. Motif penganiaya tidak kami ketahui karena keduanya sama-sama meninggal dunia, dan di lokasi kejadian juga tidak ada saksi, hanya mereka berdua saja," ujarnya.
"Kondisi pelaku sudah sekarat saat ditemukan sehingga tidak bisa kami minta keterangan. Dan sekitar pukul 24.00 Wita tadi malam pelaku dinyatakan meninggal dunia akibat minum racun serangga," lanjutnya.
Dia mengatakan dari hasil visum luar yang dilakukan oleh dokter umum Puskesmas Lambandia, korban T dinyatakan meninggal dunia dengan beberapa luka pada tubuh korban.
"Luka robek pada perut sebelah kanan dengan ukuran panjang 17 cm, lebar 10 cm, diameter 10 cm," terangnya.
Selain luka pada perut, terdapat luka robek pada leher atau tenggorokan dengan ukuran panjang 10 cm, lebar 3 cm, dalam 2,5 cm.
Kemudian luka robek pada dada dengan ukuran panjang 5 cm, lebar 1 cm, dalam 1 cm. Lalu luka robek pada lutut kaki kiri dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 3 cm, dalam 5 cm.

Viral Lainnya, Dendam Gegara Sering Diikat, Anak Ini Tega Bunuh Ayah Kandung dengan Cangkul di Ciamis
Peristiwa sadis seorang anak bunuh ayah kandung terjadi di Lakbok, Ciamis, Jawa Barat.
Rupanya, anak yang diketahui bernama Suratman (43) ini kesal dengan perilaku sang ayah lantaran sering diikat.
Merasa dendam, Suratman pun tega membunuh ayah kandungan sendiri dengan cangkul.
Kini, Suratman dijebloskan ke dalam sel di Polsek Lakbok, Ciamis, dengan tangan terborgol.
Suratman merupakan terduga pelaku penganiaya Samsuri (76) hingga meninggal dunia.

Baca juga: Dikira Sudah Meninggal, Momen Pertemuan Ibu dan 2 Putrinya di Semarang Viral, 14 Tahun Terpisah
Suratman dan Samsuri memiliki ikatan darah karena merupakan anak dan ayah.
Samsuri kehilangan nyawa bersimbah darah di belakang rumahnya di Kampung Kedawung, Dusun Kedung Jarian, RT 02 RW 01 Desa Sidaharja, Lakbok, Ciamis, Senin (22/5/2023) sekitar pukul 12.30.
Dilansir dari Tribun Jabar, korban pertama kali ditemukan oleh tetangga sebelah rumah korban yang mau ke kamar mandi.
Penganiayaan diduga terjadi saat Samsuri pulang dari sawah.
Setelah menganiaya ayahnya sendiri, pelaku tidak ke mana-mana, tetap berada tak jauh dari lokasi ayahnya yang tergeletak berlumuran darah.
Warga dan petugas dengan mudah membekuk pelaku.
“Terduga pelaku yang tidak lain adalah anak kandung korban sendiri sudah diamankan di Polsek Lakbok,” ujar Kapolsek Lakbok Polres Ciamis, Iptu Agus Hartadin Rivai, kepada Tribun, Senin.
Baca juga: VIRAL! Memainkan Senapan Angin, Bocah di Makassar Tembak Temannya Tanpa Sengaja, Korban Sesak Napas
Agus mengatakan, pelaku diborgol saat dimasukkan ke sel untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.
“Pelaku berada di ruang tahanan ukuran 3x3 meter dengan tangan diborgol dan tentunya juga dijaga petugas,” katanya.
Jenazah Samsuri yang semula ditangani di Puskesmas Sidaharja Lakbok, kemudian dibawa ke RSUD Kota Banjar untuk diautopsi.
Jenazah Samsuri masih berada di RSUD Kota Banjar hingga malam.
“Nanti kalau sudah selesai diautopsi, baru akan dibawa kembali ke Lakbok untuk diserahkan ke pihak keluar, untuk selanjutnya dimakamkan,” ujar Agus Hartadin.
Depresi Berat
Suratman (43) yang menganiaya Samsuri (76), ayahnya sendiri, hingga meninggal dunia ternyata mengalami gangguan jiwa.
“Informasinya pelaku mengalami ganguan kejiwaan. Saat kejadian, diduga pelaku lagi kambuh,” ujar Mumu Wahyudin, relawan Tagana Lakbok, Ciamis, kepada Tribun, Senin (22/5/2023).
Samsuri ditemukan meninggal dunia di belakang rumah di Dusun Kedungjarian RT 02 RW 01 Desa Sidaharja, Lakbok, Ciamis, Senin sekitar pukul 12.30.
Di dekat korban yang tergeletak dengan bagian wajah luka-luka berlumur darah ditemukan cangkul.
Selain itu, warga juga menemukan Suratman yang tak jauh dari korban.
Mengenai kondisi Suratman juga dikatakan Kapolsek Lakbok, Polres Ciamis, Iptu Agus Hartadin.
“Informasi dari pihak keluarga memang demikian, pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Tapi kebenarannya tentu perlu ada penelitian dulu dari ahlinya. Ahli kejiwaan,” ujar Agus Hartadin kepada Tribun.
Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Suratman mengalami depresi berat sejak 10 tahun lalu.
Depresinya itu sering kambuh, kadang sampai tak terkendali.
“Selama dekat orang tuanya kondisinya biasanya normal. Tapi kalau orang tuanya bepergian, biasanya diikat di belakang rumah,” ucap Agus.
Saat kejadian, Suratman tak diikat saat Samsuri pergi ke sawah.
“Entah bagaimana awal mula kejadiannya, tidak ada yang melihat persis. Tiba-tiba sekitar pukul 12.30, tetangga korban bersebelahan rumah melihat koban sudah tergeletak di belakang rumah korban,” ujar Agus Hartadin.
Tetangga korban tersebut kemudian memberi tahu anak dan istri korban yang sedang berada di rumah serta minta tolong warga.
Warga yang berdatangan, sebagian dengan cepat membawa korban dengan menggunakan mobil bak terbuka ke Puskesmas Sidaharja lakbok. Namun nyawa korban tidak tertolong.
Warga dan petugas kemudian menangkap Suratman karena tetap berada di lokasi tak jauh dari ayahnya ditemukan tergeletak berlumuran darah. (TribunMedan/ Alif Al Qadri Harahap)
Berita ini telah diolah dari artikel TribunMedan.com.
Sumber: Tribun Medan
Kejamnya Bripda Alvian, Kuras Rekening Putri Apriyani hingga Bakar Pacar di Indramayu, Pelaku Kabur |
![]() |
---|
3 Bulan Diteror, Dea Permata Lapor Polisi Tapi Diabaikan, Kini Dibunuh di Purwakarta, Sempat Curhat |
![]() |
---|
Skenario Keji Hanafi Pembunuh Tiwi Pegawai BPS Halmahera, Balas WA, Tulis Soal Depresi di X Korban |
![]() |
---|
Update Kasus Pembunuhan Penjual Gorengan Nia Kurnia di Sumbar, Pelaku Dihukum Mati, Tak Minta Maaf |
![]() |
---|
Tidur Bareng Anak, Ibu Muda di Palembang Syok Nyaris Dirudapaksa Tetangga, Selamat saat Suami Pulang |
![]() |
---|