Berita Kriminal
MURKA Dipaksa Seks Sesama Jenis, Korban Bunuh Pelaku Pakai Gunting, Mayat Tertumpuk Baju Penuh Darah
Syahwat sudah diubun-ubun, pelaku paksa korban layani seks sesama jenis, kini korban muak dan bunuh korban di kontrakan
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - ASTAGFIRULLAH! seorang pria separuh baya nekat melakukan hubungan seks sesama jenis, korban murka langsung membunuh pelaku.
Baru saja seorang pria ditemukan tewas di kontrakan dengan kondisi mengenaskan.
Mayat tersebut bernama Waluyo sedangkan pelaku pembunuhan bernama Maulana Aziz.
Saat polisi melakukan penyelidikan, tak menduga jika mayat ternyata dibunuh.
Korban sekaligus pelaku pembunuhan ini, Maulana Aziz mengungkapkan jika dirinya sudah muak dengan Waluyo.
Lantaran ia selalu dipaksa memuaskan hasrat seksualnya.
Maulana mengungkapkan jika Waluyo memiliki kelainan seks.
Baca juga: UPDATE Pembunuhan Pemandu Karaoke di Madiun, Kabur ke Pekanbaru, Kini Ditangkap Polisi, Ini Motifnya
Lantas, bagaimana kronologinya?
Waluyo (51) sempat meminta nafsu seksualnya dilayani sebelum dibunuh Maulana Aziz (20) dalam kontrakan di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (3/7/2023) silam.
Jelang ajalnya, Waluyo yang penyuka sesama jenis memaksa Maulana melayani hasratnya yang sudah di ubun-ubun sehingga membuat pelaku tak tahan lagi.
"Pelaku dipaksa untuk melayani korban, sehingga pelaku sakit hati," kata Titus kepada wartawan, Senin (10/7/2023).
"(Pelaku) membunuh korban dengan pisau dan gunting dengan cara menusuk leher korban menggunakan benda tersebut sampai korban meninggal," sambung dia.
Lelaki paruh baya itu tewas di tangan Maulana dalam kontrakan sempit di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Jenazahnya baru ditemukan dua hari kemudian dalam kondisi tertutup tumpukan pakaian.
Upaya Maulana menutupi jasad Waluyo dengan pakaian tak membuahkan hasil karena pada akhirnya bau busuk mulai tercium.
Baca juga: FAKTA BARU Pembunuhan Bos Toko di Makassar, Pelaku Punya Kelainan Seksual, Mau Wik-wik dengan Korban
Aroma menyengat sedikit sudah pasti gampang tercium, apalagi kontrakan Waluyo berhimpitan dengan kontrakan-kontrakan lainnya di gang sempit RT 09 RW 04 Ancol.
Rabu (5/7/2023) siang, polisi yang menerima laporan warga soal kematian Waluyo segera datang ke lokasi dan mengambil jenazah korban untuk diautopsi.
Nyatanya, pada tubuh Waluyo terdapat beberapa luka tusukan sehingga kematiannya dipastikan akibat pembunuhan.
Penyelidikan berlanjut sampai akhirnya polisi menangkap Maulana Aziz di Wonosobo, Jawa Tengah pada Sabtu (8/7/2023) lalu.
Kepada polisi, Maulana mengaku nekat merenggut nyawa Waluyo karena sudah tak kuat dijadikan budak seks selama setahun belakangan.
"Motif pelaku adalah balas dendam dan sakit hati dengan korban karena kurang lebih setahun dilecehkan secara seksual oleh korban," kata Titus.
Maulana mengaku sekitar setahun yang lalu merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Di tengah kondisinya yang luntang lantung, ia bertemu dengan Waluyo yang bekerja sebagai seorang sopir pribadi lalu mulai berkenalan.
Baca juga: FAKTA BARU! Kasus Pembunuhan di Rumah Kontrakan Ponorogo, Ternyata Korbannya Pensiunan Tentara
Dari perkenalan itu, Maulana mulai sering diajak Waluyo main ke kontrakannya.
Tak peduli sesempit dan sekotor apapun kontrakan Waluyo, Maulana selalu mengiyakan setiap ajakan untuk berkunjung ke sana.
Sebab, lanjut AKBP Titus, Maulana masih belum punya tempat tinggal tetap semenjak merantau dari Wonosobo setahun yang lalu.
"Jadi, pelaku ditampung di rumah, korban karena pelaku merantau. Udah kurang lebih setahun pelaku tinggal di rumah korban," ungkap Titus.
Warga Lihat Ada Kejanggalan Sebelum Kasus Terungkap
Sebelum kasus ini terungkap, warga di sekitar kontrakan tempat tinggal Waluyo melihat ada kejanggalan-kejanggalan terkait penemuan jenazah pria paruh baya itu.
Zainudin menambahkan, sosok Waluyo dikenal sebagai pribadi yang tertutup.
Pria yang tinggal sebatang kara itu diketahui jarang berinteraksi maupun mengobrol dengan para tetangganya.
"Dia sehari-harinya tertutup, sama (tetangga) sebelah juga enggak komunikasi atau gimana," ucap Zainudin.
Menurut Zainudin, Waluyo tinggal di kontrakan tersebut sejak tahun 2022 silam atau sudah sekitar satu tahun lamanya.
Pada saat pertama kali datang, Waluyo mengaku bekerja sebagai sopir pribadi merangkap pengemudi ojek online.
"Pas awal dia datang saya sempat tanya kerjanya, dia jawab sopir di perumahan, sopir pribadi. Kalau pulang korban langsung ngojek," kata Zainudin. (TribunJakarta.com/ Gerald Leonardo Agustino)
Berita ini diolah oleh TribunJakarta.com
Sumber: Kompas.com
| Nasib Heryanto yang Tega Bunuh Dina Karyawati Minimarket di Purwakarta, Kini Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
| Kronologi Hadi Siswanto Tembak Mati Warga di Banyuasin, Cekcok Antrean di SPBU, Panik Lihat Obeng |
|
|---|
| 6 Fakta Bocah di Bojonggede Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Luka Lebam & Cekekan Ngaku Jatuh, Pelaku Panik |
|
|---|
| Pengakuan Gandi Pegawai BUMN Bunuh Istri di Banyuwangi, Ketahuan Selingkuh, Menyesal Usai Ingat Anak |
|
|---|
| Sosok Pegawai BUMN di Banyuwangi Tega Tusuk Istri hingga Tewas, Tinggalkan 3 Anak, 14 Tahun Menikah |
|
|---|