Breaking News:

Berita Kriminal

NESTAPA Pasutri di Jakarta, Puyeng Biayai Anaknya Epilepsi, Curi Motor Tetangga: 'Dulu Jual Cilok'

Pasutri di Jakarta nekat mencuri motor tetangganya lantaran kebingungan membiayai anaknya yang menderita epilepsi.

Editor: Dika Pradana
Tribun
ILUSTRASI pencurian motor. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - NESTAPA pasutri di Jakarta nekat mencuri motor lantaran kebingungan membiayai anaknya yang menderita epilepsi.

Orang tua tersebut tak memiliki pilihan lain selain harus mencuri motor milik tetangganya.

Sebelumnya, sang suami bekerja sebagai penjual cilok di Jakarta.

Ilustrasi Pencurian Motor
Ilustrasi Pencurian Motor (ISTIMEWA/TRIBUN MANADO)

Baca juga: Sempat Bersetubuh, Kuli Bangunan Cekik Janda Muda, Kuping Panas Dihina Bodoh: Tewas, Kejang-kejang

Namun, penghasilannya itu tak bisa mencukupi kehidupan keluarganya, terutama sang anak yang membutuhkan pengobatan.

Akhirnya ia memilih untuk berhenti berjualan cilok.

Pasangan berinisial VA (27) dan P (32) sudah merasa putus asa lantaran kesulitan dalam bekerja.

Hingga pada akhirnya, pasutri tersebut nekat mencuri satu unit sepeda motor milik tetangganya.

Baca juga: ASTAGA! 2 Pencuri Besi di Aceh Diamuk Warga, Babak Belur, Becaknya Dibakar, Polisi:Jangan Main Hakim

Aksi pencurian tersebut dilakukannya di Jalan Jalan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat.

Mereka melakukan perbuatan haram itu pada Senin (3/7/2023).

Keduanya mengaku melakukan hal itu lantaran tak punya biaya untuk pengobatan anak sang istri siri yang terkena epilepsi.

"Posisi lagi enggak kerja, lagi butuh duit buat beli obat, buat istri anaknya sakit," ujar tersangka VA saat ditemui di Mapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (11/7/2023).

Dari pengakuan VA, dirinya dan sang istri membutuhkan biaya sekitar Rp 2 juta.

ILUSTRASI pencurian motor.
ILUSTRASI pencurian motor. (TribunBali)

Kendati begitu, VA mengaku baru sekali melakukan aksi kejahatan tersebut lantaran benar-benar terdesak.

"Baru sekali ini karena udah lama enggak kerja, sebelumnya dagang cilok," kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Palmerah Kompol Dodi Abdulrohim mengatakan, pencurian sepeda motor tersebut bermula ketika P yang merupakan istri siri VA meminjam motor tetangganya yang berjarak 10 rumah dari tempat tinggalnya.

"Modus yang dilakukan adalah pada saat P istri sirinya meminjam motor korban."  ujar Dodi dalam jumpa pers di Mapolsek Palmerah, Selasa (11/7/2023).

"Kemudian setelah meminjam, istrinya ini sengaja menduplikatkan kunci motor itu," imbuhnya.

Baca juga: UTANG Rp850 Ribu ke Bos, Pria Ini Rampok Ibu & Anak, Pura-pura Bawa Senjata, Rp 5Juta Raib: Ya Allah

ILUSTRASI pencurian motor.
ILUSTRASI pencurian motor. (Tribun)

Rupanya, saat meminjam motor tersebut, P menduplikat kunci motor korban.

Di mana kunci duplikat itu nantinya akan ia berikan kepada suaminya VA untuk keperluan eksekusi.

Adapun kunci duplikat tersebut, diambil VA dari tangan istrinya sekira pukul 03.30 WIB bersama temannya berinisial FEB.

"Setelah kunci diberikan kepada saudara FEB, lalu P dan FEB langsung menuju tempat motor diparkir. Setelah berhasil motor diambil oleh FEB, lalu dibawa kabur oleh VA," jelas Dodi.

Dodi menyampaikan, pelaku sempat menjual sepeda motor hasil curian itu melalui akun Facebook dengan sistem cash on delivery (COD).

Di mana, Calon pembeli dan pelaku sepakat bertemu di kawasan Condet, Jakarta Timur.

"Dia COD, (motor) dijual Rp 3,5 juta uangnya dibagi-bagi. Yang cowoknya megang Rp 3 juta, dikasih ke istrinya Rp 500.000," jelas Dodi.

Pria pencurian motor
Pria pencurian motor (Kompas.id)

Lebih lanjut, Dodi menyampaikan jika pelaku bisa terdeteksi dari CCTV yang merekam pergerakan mereka.

Berbekal CCTV tersebut, polisi berhasil mengamankan P pada Senin (3/7/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

Sedangkan VA ditangkap usai menjual motor korban, yakni pukul 13.00 WIB.

Hingga kini, polisi masih memburu F yang masuk daftar pencarian orang (DPO).

"(Kasus terungkap) sebenarnya dari CCTV ya. Cctv juga ada. Kemudian kami dapat yang COD itu, alhamdulillah pelaku kami dapat," jelas Dodi.

Sementara itu, dari tangan para pelaku, polisi menyita barang bukti berupa Surat Tanda Nomor Kendaraann (STNK) dan uang tunai Rp 500.000.

Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Pemberatan.

NESTAPA Lansia di Surabaya Kalungnya Dijambret, Tubuh Diseret Motor, Babak Belur, Histeris: 'Tolong'

 NESTAPA nasib nenek berusia delapan puluh tahun di Surabaya, Jawa Timur menjadi korban penjambretan kalung emas yang ia kenakan.

Nenek tersebut histeris ketika kalung di lehernya ditarik oleh seorang pengendara motor.

Tubuh sang nenek pun akhirnya tersungkur dan terseret oleh motor tersebut.

Alih-alih menghentikan motornya, penjambret itu nekat melajukan kendaraannya hingga menbuat tubuh nenek itu terseret.

ilustrasi jambret
ilustrasi jambret (TribunJateng)

Hingga pada akhirnya, tubuh lansia itu penuh babak belur.

Diketahui, insiden ini menimpa nenek sebelas cucu bernama Marbia.

Marbia menjadi korban penjambretan kalung di  Jalan Kapas Madya Gang 1-A, Kapas Madya Baru, Tambaksari, Surabaya.

Tragedi mengerikan itu terjadi pada Kamis, (6/7/2023) pagi.

Tubuh Marbiah sempat terjatuh membentur permukaan paving jalan, setelah kalung emas di lehernya ditarik paksa penjambret bermotor.

Baca juga: Pria di Kediri Nekat Jambret Dompet Pelajar, Ternyata Isinya Rp 4000, Kini Babak Belur Dihajar Warga

Bahkan, saking brutalnya perbuatan si penjambret, tubuh Marbiah yang terlempar hingga terbentur paving it juga nyaris terseret tarikan sekali hentak dari tangan kiri si pelaku.

Kendati kalung pada leher Marbiah masih dapat terselamatkan, atau gagal terlepas diambil oleh si pelaku.

Akibat perbuatan nekat tersebut, Marbiah terpaksa menderita luka memar di dagu sisi kanan.

Selain itu, nenek itu juga mengalami memar pada pinggul dan luka memar disertai parut pada kaki.

Anak bungsu korba, Muriani (40) mengatakan, dirinya baru mengetahui sang ibunda menjadi korban kejahatan percobaan penjambretan setelah beberapa orang warga memberitahu dirinya.

Baca juga: WNA di Bali Histeris Kalungnya Dijambret, Kini Pelaku Dibekuk Polisi: Uang Jambret untuk Sabung Ayam

Aksi penjambretan terhadap Marbiyah
Aksi penjambretan terhadap Marbiyah (Istimewa)

Lokasi penjambretan yang dialami korban, hanya berjarak sekitar 10 meter dari kediamannya.

Semula tidak ada yang mengetahui, bagaimana tubuh sang ibunda terjatuh.

Sejumlah warga yang turut membantu menolong korban yang terkapar tergeletak tak berdaya di tengah jalan.

Mereka membantu mengangkat tubuh korban ke dalam kamar rumahnya.

Semula Muriani menduga ibundanya terjatuh gara-gara sakit atau terpeleset hingga terkapar tak berdaya di tengah jalan.

Baca juga: KARISMANYA Beda Sempat Sakit, Jemaah Haji Makassar Borong 100 Gram Emas dari Makkah: Nadzar Saya

ILUSTRASI lagi asyik jalan-jalan, WNA di Bali dijambret oleh pria nakal, kini pelaku berhasil diringkus.
ILUSTRASI lagi asyik jalan-jalan, WNA di Bali dijambret oleh pria nakal, kini pelaku berhasil diringkus. (Hindustans Times)

Namun saat memeriksa rekaman CCTV milik tetangganya, ternyata sang ibu menjadi korban kebrutalan bandit yang melakukan percobaan aksi penjambretan kalung, sekitar pukul 05.22 WIB.

"Saat kami cek CCTV pertama kali. Ternyata sangat biadap perbuatan pelaku. Kok sampai ditarik jatuh, gak bisa gerak, bahkan tolong-tolong juga gak bisa," ujar Muriani saat ditemui SURYA.CO.ID di kediamannya, Sabtu (8/7/2023).

Saat dibopong oleh warga ke dalam kamar. Muriani mengira kalung ibundanya berhasil diambil oleh si pelaku. Namun, ternyata dugaannya salah.

Kalung di leher sang ibunda masih aman, hanya terselip pada lipatan kerah pakaian busana terusan yang dikenakan sang ibu.

Meski aksi pelaku gagal, Muriani mengaku tetap merasa geram.

Ilustrasi jambret
Ilustrasi jambret (Tribun Pekanbaru)

Pasalnya, si pelaku telah membuat ibundanya yang tua renta itu terluka.

Bahkan hingga tiga hari pasca kejadian, Muriani mengungkapkan ibundanya masih merasa syok dan harus berbaring sepanjang waktu, karena belum bisa duduk akibat luka memar pada bagian pinggul.

"Lukanya di dagu, di pinggul dan kaki, karena langsung jatuh setelah ditarik, seperti di CCTV," ujarnya.

Berdasarkan cerita yang disampaikan ibundanya, Muriani menerangkan, pelaku menjalankan aksi penjambretannya bermodus menanyakan alamat kepada korban.

Korban tak menaruh rasa curiga sejak awal terhadap si pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis matik warna hitam tersebut.

Ilustrasi perhiasan emas berupa kalung
Ilustrasi perhiasan emas berupa kalung (SURYA/AHMAD FAISOL)

Pasalnya, cara komunikasi pelaku dirasa oleh sang ibunda begitu sopan, menggunakan Bahasa Indonesia dan seakan-akan sedang kebingungan mencari alamat.

Diperkirakan, ungkap Muriani, pelaku berusia kisaran 30 tahun, berpostur tubuh kurus, berpenampilan semi formal laiknya orang yang hendak berangkat bekerja serta memakai jaket warna gelap dan berhelm teropong (full face).

"Kata ibu, itu tadi tanya alamat, terus saya tunjukkan. Kok tiba-tiba dijambret." jelasnya.

"Tapi kok kayak si pelaku tahu sekali seluk beluk lokasi jalan sini." tambahnya.

"Pelaku sempat melewati ibu saya yang berdiri, lalu melewati depan rumah kami" imbuhnya.

"Kemudian kembali dan mulai menjalankan aksi," tegasnya.

Mengingat kondisi sang ibu belum menunjukkan pemulihan secara signifikan.

Bahkan hingga kini masih terbaring lemah dan belum bisa duduk, Mariani berencana memeriksakan kesehatan sang ibu ke rumah sakit terdekat.

"Rencananya nanti mau dibawa ke RS. Kondisi ibuk masih syok, gak bisa diangkat, duduk juga gak bisa. Kemarin sudah dibawa ke alternatif, kok masih sakit gitu," ungkapnya.

Mengenai penanganan hukum, Mariani menjelaskan, pihaknya masih belum berkeinginan untuk melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.

Namun, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pengurus RT dan RW.

Ilustrasi perhiasan kalung emas.
Ilustrasi perhiasan kalung emas. (Pixabay)

Termasuk memviralkan video aksi kejadian percobaan penjambretan tersebut ke media sosial.

"Kalau melaporkan, mungkin masih ke RT RW dulu. Kalau ke Polisi belum ada rencana, karena belum ada yang hilang," jelasnya.

Sekaligus Muriani juga berharap, anggota kepolisian meningkatkan patroli keamanan di permukiman padat di kawasan Kecamatan Tambaksari, Surabaya, untuk mempersempit gerak para pelaku kejahatan yang mengintai masyarakat.

"Saya berharap Polisi sering dan meningkatkan patroli keamanan di sekitar sini." tegasnya.

"Kata tetangga, si pelaku itu juga terlihat sering berkeliaran di gang-gang lain kawasan Kapas Madya," pungkasnya.

Berita ini telah diolah dari artikel WartaKota.com.

Sumber: Warta Kota
Tags:
berita viral hari inipasutriJakartaanakEpilepsiCurimotortetangga
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved