Berita Kriminal
GEGER! Bocah di NTT Diculik Pria Misterius, Ortu Cemas: Pelaku Ditangkap Berkat Penjaga Warung Bakso
Aksi penculikan anak di Manggarai berhasil dikuak berkat informasi dari penjaga warung bakso.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Aksi penculikan bocah berusia sebelas tahun di Manggarai, Nusa Tenggara Timur berhasil digagalkan berkat laporan dari penjaga warung bakso.
Saat menculik bocah tersebut, pelaku sempat mengajak korban menyantap bakso.
Pada saat itu, gerak-gerik pelaku dinilai cukup mencurigakan.
Hal itulah yang membuat seorang penjaga warung bakso curiga padanya.
Namun, pada saat itu, penjaga warung bakso tersebut mendiamkannya begitu saja.

Beberapa saat kemudian, penjaga warung bakso itu mendapatkan laporan hilangnya seorang bocah.
Penjaga warung bakso itu pun memberikan sejumlah informasi pada pihak terkait.
Atas informasi dari penjaga warung bakso itu, polisi langsung berhasil membekuk pelaku,
Diketahui, pelaku berinisial ALI, warga Kelurahan Wae Pau, Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai
ALI akhirnya berhasil dibekuk polisi pada Sabtu, (5/7/2023).
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Manggarai, Ipda Made Budiarsa, mengungkapkan, penculikan itu berawal sekitar pukul 13.00 WITA.
Saat itu, korban diminta orangtuanya untuk membeli minyak goreng di kios dekat rumahnya.
Baca juga: HEBOH! Pria Culik Anak di Sukabumi, Diamuk Massa, Kondisi Babak Belur, Ternyata Idap Gangguan Jiwa
Baca juga: TEGA Culik Bocah SMP, Guru di Pamulang Ini Malah Curhat ke Ibu Korban, Ngaku Disuruh: Anakku Sakit
Setelah 30 menit berlalu, sang anak tidak kembali ke rumah.
"Karena terlalu lama, orangtuanya menyusul ke kios dan tidak menemukan anak mereka di sana." ungkap Made sata dihubungi, Minggu siang.
"Mereka lalu menginformasikan kepada keluarganya untuk mencari keberadaan sang anak," ujarnya lagi.
Pihak Polres Manggarai pun menerima informasi laporan anak hilang sekitar pukul 15.30 WITA.
Aparat kepolisian pun berkoordinasi dengan orangtua korban dan melakukan pencarian.
Sekitar pukul 14.14 WITA, polisi mendapat informasi terduga pelaku dan anak yang hilang tersebut datang makan bakso di warung Barokah, Kumba Ruteng, dengan menggunakan sepeda motor Honda Verza warna hitam merah.

Karyawan warung curiga terhadap gerak gerik pelaku.
"Karena anak tersebut memakai baju kaus yang bertuliskan SD Cibal, maka karyawan warung menanyakan kepada diduga pelaku tempat tinggal korban dan tujuan perjalanan selanjutnya kepada mereka." ujarnya.
"Terduga pelaku menjawab bahwa korban berasal dari Cibal dan mau pergi ke Wae Lengga Kabupaten Manggarai Timur," bebernya.
Polisi kemudian memastikan bahwa dua orang tersebut adalah penculik dan korban lalu menyebarkan informasi agar bisa menutup pergerakan terduga pelaku.
Sekitar pukul 17.45 WITA, informasi dari anggota Polres Manggarai Timur, Polres Manggarai Timur telah mengamankan pelaku berinisial ALI dan korban.
Selain itu disita pula serta barang bukti sepeda motor merk Honda Verza dari rumah pelaku di Kampung Ende, Kelurahan Kota Ndora Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai.
Baca juga: Viral Kakek Culik Cucu Sendiri & Minta Tebusan ke Anaknya, Kalau Tak Dibayar Tak Akan Ketemu Lagi

"Pukul 18.00 WITA bertempat di depan Warung Barokah, Kanit Keamanan Sat Intelkam Polres Manggarai menyampaikan kepada orangtua dan pihak keluarga dari korban bahwa pelaku dan anak perempuan sudah diamankan di Polres Manggarai Timur," ungkapnya.
Setelah ditemukannya pelaku, pihak Polres Manggarai, menyarankan kepada keluarga untuk kembali ke Cibal.
Sedangkan kedua orangtua korban diarahkan ke Polres Manggarai untuk memberikan data ataupun informasi terkait korban penculikan.
Kemudian, pukul 19.00 WITA Kanit PPA dan Kanit Buser Polres Manggarai berangkat menuju Polres Manggarai Timur untuk menjemput sang anak dan pelaku.
Sejumlah barang bukti satu unit sepeda motor Verza masih diamankan di Polres Manggarai Timur.
TEGA Culik Bocah SMP, Guru di Pamulang Ini Malah Curhat ke Ibu Korban, Ngaku Disuruh: 'Anakku Sakit'
TEGA! seorang guru berinisial GF alias Galang nekat menculik anak SMP, yang merupakan anak didiknya di Pamulang.
Kasus ini tentu mengejutkan banyak pihak, terlebih Galang adalah wali kelas dari korbannya sendiri, NA (15).
Siswa di SMP At-Taqwa, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan itu diculik selama 30 jam.
Galang disinyalir menjadi perantara penculikan terhadap NA.
Sebab guru tersebut tidak turut serta membawa korban yang kemudian disekap lebih dari satu hari.
Selama itu, NA disekap di sebuah rumah di kawasan Kemang, Bogor.
Aksi penculikan tersebut terbongkar, Galang pun ditangkap pihak kepolisian.
Baca juga: Pura-pura Tak Tahu! Ayah Panik Cari Anaknya Berkebutuhan Khusus, Ternyata Diculik Guru Wali Kelas
Baca juga: Toloong! Teriakan Guru Privat di Padang Buat Heboh, Ternyata Diculik Mantan, Kesal Tak Sayang Lagi

Gelagat Pelaku Penculikan
Kasus penculikan sang putra ketahuan, Wiwini Suhendra ayah korban lega.
Kendati demikian, Wiwin cemas melihat kondisi anaknya yang trauma usai puluhan jam disekap.
Hingga kini Wiwin belum melakukan pemeriksaan visum terhadap NA lantaran kondisinya masih trauma.
"Masih dalam tahap recovery, trauma pasti anak saya, keluarga saya trauma. Sekitar 30 jam (anak saya diculik), secara mental trauma, secara fisik tidak ada yang serius, saya belum ke dokter juga untuk visum," ungkap Wiwin dalam wawancara di tayangan TV One News, Selasa (27/6/2023).
Bercerita lebih lanjut, Wiwin pun mengurai detik-detik penculikan anaknya.
Ternyata Galang berperan mengarahkan NA bertemu pelaku penculikan.
"Anak saya dibujuk oleh gurunya, dia bilang 'Naufal orangtuamu di Bandung, kamu diminta nyusul, di depan ada Grab'. Anak saya kan penurut, jadi tidak banyak bertanya, karena dia anak yang berkebutuhan khusus. Dia (pelaku) wali kelasnya," ujar Wiwin.

Curhat Pelaku ke Orangtua Korban
Tabiatnya ketahuan, Galang pun mengurai kesaksian kepada orangtua korban.
Bertemu di kantor polisi, pelaku langsung blak-blakan kepada Wiwin.
Bahwa dirinya bukanlah dalang penculikan NA.
Diungkap Galang, ia hanyalah orang suruhan dari penculik.
Mendengar penjelasan dari pelaku, Wiwin tak lantas percaya.
Wiwin pun menyerahkan kesaksian pelaku tersebut kepada pihak kepolisian.

"Ketika saya ketemu di kepolisian, si pelaku mengungkapkan bahwa dia itu hanya disuruh oleh orang, ini menarik. Jadi tolong ini dibantu bersama, apakah itu benar atau enggak," imbuh Wiwin.
Bercerita lebih lanjut, pelaku pun sempat mengungkap ciri-ciri penculik NA.
Ternyata selama tiga bulan lamanya, pelaku penculikan sudah mengintai korban.
Awalnya, pelaku sempat bertanya ke Galang soal sosok korban di sekolah.
Hingga entah apa alasannya, Galang justru membantu penculikan para pelaku.
"Dia (pelaku) mengaku sudah didekati oleh orang sekitar tiga bulan yang lalu sebelum puasa, ada tiga orang, secara sistematis. Di depan sekolah ada warung, orang itu mendekati Galang dan nanya-nanya anak saya," kata Wiwin.
Atas kesaksian pelaku, Wiwin curiga dengan motif pelaku.
Terlebih saat curhat kepadanya, pelaku sempat mengakui anaknya sedang sakit.
Hal tersebut membuat Wiwin curiga bahwa motif wali kelas anaknya membantu penculik karena ingin uang.
"Apakah ada permasalahan ekonomi sampai akhirnya wali kelas terjerumus ke dalam sindikat ini?" tanya presenter.
"Kemungkinan. Katanya si bapak (pelaku), anaknya sakit. Tapi itu kan mungkin bagian dari alibi. Bisa jadi itu dia kebetulan butuh duit, kemudian diiming-imingi. Saya enggak tahu tujuannya apa," jawab Wiwin.
Sosok Pelaku
Sementara itu, kejadian penculikan yang menimpa siswa SMP membuat Kepala Sekolah SMP At-Taqwa, Budi Waluyo kaget bukan kepalang.
Dalam wawancara singkat, Budi Waluyo mengaku terkejut kala mengetahui guru di sekolahnya melakukan penculikan.
Sebab selama ini pelaku diakui sang kepala sekolah adalah sosok baik.
Untuk diketahui, pelaku tak cuma menjadi wali kelas, namun juga didapuk sebagai guru olahraga.
"Guru, pelaku ini dia sudah lima tahun ngajar di SMP At-Taqwa. Beliau selama ini cukup baik, dia akrab dengan anak-anak. Dia juga sering bermain dengan anak-anak, ngobrol. Kami tidak mempunyai rasa curiga kepada pelaku dan ini merupakan pukulan buat kami," ungkap Budi Waluyo.
Terkait sosok dan kepribadian pelaku, Budi menyebut Galang adalah sosok yang dekat dengan anak-anak.
"Kalau di sekolah cukup dekat, semua anak dekat (dengan pelaku). Sampai sekarang saya belum mengetahui (motif pelaku), karena kasusnya sudah ditangani Polres Tangsel. Selama ini saya lihat pelaku adalah guru yang baik, tapi ternyata jahat terhadap anak-anak," imbuh Budi Waluyo.
Atas kejadian tersebut, Budi mengambil langkah tegas.
Pelaku kini resmi dipecat secara tidak hormat karena menjadi tersangka penculikan.
"Kami akan mencari pengganti guru ini (pelaku), guru ini diberhentikan dengan tidak hormat, mudah-mudahan guru penggantinya lebih baik," kata Budi Waluyo.
Berita ini telah diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Daftar 8 Buronan Indonesia Dicari Interpol, Ada Chen Kasus TPPO, Riza Chalid & Jurist Tan Menyusul |
![]() |
---|
Fakta Bocah 8 Tahun Tewas di Kos Penjaringan Jakut, Hasil Autopsi Tubuh Penuh Luka, Ibu Diamankan |
![]() |
---|
Sosok Ika Bos Gadai di Semarang Tewas Dibunuh Nasabah, Korban Dikira Tidur, Pelaku Gasak Motor & TV |
![]() |
---|
Total Uang di Rekening Dormant yang Diincar Penculik Kacab Bank BUMN Capai Rp70 M, Ada Banyak ATM |
![]() |
---|
Sosok & Tampang Risman Pembunuh Hijrah Pegawai Koperasi di Pasangkayu, Petani, Emosi Ditagih Utang |
![]() |
---|