Berita Viral
KISAH Sungadi, Pemuda Obesitas 165Kg di Sragen Tak Pernah Rasakan Sekolah: 'Kabur Tiap Ada Ambulans'
Inilah sosok Sungadi, pemuda obesitas 165 kg asal Sragen yang selalu kabur tiap dengar sirine ambulans.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sungadi, pemuda obesitas asal Sragen, Jawa Tengah yang memiliki berat badan mencapai 165 kg mengaku tak pernah mendapatkan pendidikan di bangku sekolah.
Diketahui, Sungadi merupakan warga Desa Sono, Mondokan, Sragen.
Memiliki berat badan yang berlebihan, Sungadi masih bisa beraktivitas walau sedikit kesulitan dalam pergerakannya.
Selama masa pertumbuhan Sungadi memiliki hobi makan.
Sungadi merupakan pengidap obesitas, yang mempunyai berat badan mencapai 165 kilogram dengan tinggi badan 149 cm.
Baca juga: NASIB Pria Obesitas 200 Kg di Surabaya, Kini Jalani Operasi akibat Pendarahan di Kepala, Belum Sadar

Dia merupakan putra bungsu dari pasangan Suwarno (63) dan Tukiyem (61).
Kepada TribunSolo.com, Suwarno menceritakan Sungadi sudah mengidap obesitas sejak ia lahir.
Dimana, Sungadi lahir dengan barat badan 5 kilogram kurang 2 ons.
Sejak kecil, Sungadi memang suka makan, bahkan dalam sehari ia bisa makan 6-8 porsi.
Sungadi suka makan apa saja yang disajikan orang tuanya, selama sudah matang dan tidak suka makanan atau minuman manis.
Meski tumbuh dengan obesitas, Sungadi nampak sehat dan ceria.
Sungadi suka berjalan-jalan dan bersosialisasi dengan tetanganya.
Bahkan, menurut Suwarno, Sungadi suka membantu warga yang sedang membangun rumah.
Baca juga: DRAMATIS! Pria Obesitas 150 Kg di Jaktim Dievakuasi ke RS, Petugas Damkar Sampai Turun Tangan
"Anaknya memang rajin, kuat mendorong angkong yang diisi adonan semen itu, membantu menaikkan genting, ikut membantu membangun talut itu sampai selesai," kata Suwarno kepada TribunSolo.com, Kamis (10/8/2023).
"Kalau diajak bekerja keras mau, dia tidak pernah sakit, hanya paling batu pilek," sambungnya.
Sungadi mulai rajin membantu warga sekitar ketika baru bisa berjalan sekitar 3 tahun yang lalu.
Sungadi juga mempunyai keterbatasan dalam berbicara, serta ia juga tidak pernah mencicipi bangku sekolah, baik SD hingga SMA.
Hal itu dikarenakan kondisinya yang susah melakukan mobilitas.
Kini, Sungadi hanya makan dua kali sehari ketika di rumah.
Sungadi sering bermain keluar rumah, dan lebih banyak membeli makanan dari luar rumah.
Sementara itu, Kepala Desa Sono, Parjiyo mengatakan hanya bisa memantau kondisi kesehatan Sungadi dari jauh.
Karena setiap datang petugas dengan membawa ambulans, Sungadi selalu kabur tidak mau diperiksa.
Baca juga: INNALILLAHI! Pria Obesitas 200 Kg di Tangerang Tutup Usia, Komplikasi: Paru-parunya Penuh Air

"Kalau dari desa, ketika mau dicek kesehatannya, dia susah, lari, tahu ada mobil ambulans datang, dia lari, jadi hanya pantauan saja," kata Parjiyo.
"Tapi, dia jarang sakit, suka beraktivitas, hubungan sosialnya bagus, setiap ada keramaian dia selalu datang," pungkasnya.
Hal yang sulit bagi keluarga jika ingin memeriksakan kondisi kesehatan Sungadi.
Pasalnya, Sungadi sering menolaknya.
Bahkan ketika ambulans datang ke rumahnya, Sungadi memilih untuk kabur.
Sungadi seolah takut bahwa dirinya akan diperiksakan ke pusat kesehatan.
Meski demikian, besar harap keluarga dapat melihat Sungadi memiliki proporsi tubuh normal layaknya pemuda lainnya.

NASIB Pria Obesitas 200 Kg di Surabaya, Kini Jalani Operasi akibat Pendarahan di Kepala, Belum Sadar
Kondisi yang kurang baik dialami pria obesitas berinisial S (51) di Surabaya, Jawa Timur.
Pria obesitas dengan berat badan lebih dari 220 Kg itu kini telah dievakuasi oleh tim medis, pada Selasa (1/8/2023).
Bahkan, pria itu juga kini dikabarkan belum sadarkan diri dan harus mendapat perawatan khusus oleh tim dokter.

Baca juga: MASA KECIL Remaja di Jakarta Timur yang BB 200 Kg, Usia 10 Sudah Obesitas, Berharap Dapat Bantuan
Kini pasien itu diketahui menjalani operasi akibat pendarahan di kepala yang disebabkan stroke.
Dokter Bedah Syaraf RSUD dr. Soetomo, dr. Irwan Barlian mengatakan, pria berinisial S (51), warga Jalan Pogot Jaya, Kenjeran, Surabaya, tersebut masih belum sadar dari komanya.
"Saat dirujuk ke Soetomo kondisi pasien tidak sadar." kata Irwan ketika ditemui di RSUD dr. Soetomo, Rabu (2/8/2023).
"Untuk lainnya masih belum bisa dievaluasi karena belum sadar," sambungnya.
Berdasarkan pemeriksaan, kata Irwan, pasien obesitas tersebut tensi darahnya mencapai 220 lebih.

Baca juga: CURHATAN Remaja Obesitas 200 Kg di Jakarta, Ingin Kurus Tapi Gak Punya Biaya: Bermimpi Jadi Dokter
Di sisi lain, pria itu diduga juga mengalami pelemahan di bagian tangan dan kakinya.
"Ini juga didapatkan adanya pendarahan yang cukup dalam di kepala sebelah kanan, bisa dibilang stroke." terangnya.
"Pendarahan itu masuk ke sistem sirkulasi cairan otak," jelasnya.
Irwan mengungkapkan, pendarahan tersebut membuat sirkulasi buntu hingga menyebabkan penumpukan cairan otak.
Akibatnya, kesadaran pasien pun akhirnya menurun.
"Tadi kita lakukan tindakan (operasi) mengurangi tekanan otak, dengan memasang suatu alat yaitu selang." bebernya.
"Dikeluarkan cairanya untuk sekalian mengurangi tekanan otak," ujar dia.

Selanjutnya, Irwan masih menunggu perkembabgan kondisi pasien obesitas tersebut untuk menentukan penanganan yang dibutuhkan untuk kesembuhanya.
"(Sekarang) perawatan di ICU, kita lihat perkembangan seperti apa, perlu tindakan lanjutan atau tidak." ujarnya.
"Mungkin baru bisa dievaluasi besok, karena hari ini kita tidurkan sementara," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya mengevakuasi pria obesitas yang sempat tidak sadarkan diri di rumahnya, Selasa (1/8/2023).
Pasien dengan berat sekitar 200 kilogram itu langsung dibawa ke RSUD dr. Soetomo.
Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Surabaya, Buyung Hidayat Rachman mengatakan, pria obesitas itu dievakuasi setelah mengeluh sesak napas hingga kehilangan kesadaran.
Berita ini telah diolah dari TribunSolo
Sumber: Tribun Solo
Harta Kekayaan Haji Isam, Crazy Rich Batulicin Dapat Penghargaan dari Prabowo, Ini Gurita Bisnisnya |
![]() |
---|
Janda di NTB Dicor dan 'Ditanam' di Sumur oleh Pacar Sendiri, Imbas Cemburu Masih Chat Mantan |
![]() |
---|
Ustaz Kondang Asal Bandung dan Istri Diduga KDRT Anaknya, Imbas Minta Uang Kuliah dan Biaya Bulanan |
![]() |
---|
Dwi Hartono, Tersangka Pelaku Utama Pembunuhan Kacab Bank Ternyata Pernah Dibui, Memalsukan Ini |
![]() |
---|
Pratama Arhan & Azizah Salsha Sering Cekcok Sejak Awal Menikah, Arho Merasa Tak Dapat Kasih Sayang |
![]() |
---|