Breaking News:

Berita Kriminal

DENGAR Jeritan, Warga di Sumsel Syok Temukan Pria Kritis Diamuk Teman, Tewas:'Kepala & Mata Bengkak'

Mendengar suara jeritan minta tolong, warga di Ogan Komering Ulu (OKU) syok menemukan seorang pemuda dalam kondisi babak belur dihajar teman.

Editor: Dika Pradana
Tribun
ILUSTRASI tewas diamuk sahabat sendiri 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Mendengar suara jeritan minta tolong, warga di Ogan Komering Ulu (OKU) syok menemukan seorang pemuda dalam kondisi babak belur.

Terdapat luka lebam akibat pukulan benda keras di beberapa bagian tubuh korban.

Sempat dilarikan ke puskesmas, pemuda tersebut akhirnya tewas dalam kondisi mengenaskan.

Usut punya usut, korban tewas karena dihajar oleh sahabat karibnya sendiri.

Korban sempat diserang bertubi-tubi oleh temannya karena pelaku merasa tersinggung.

Tampang pelaku pembunuhan pemuda di Oku Sumatera Selatan, sakit hati karena ucapan korban
Tampang pelaku pembunuhan pemuda di Oku Sumatera Selatan, sakit hati karena ucapan korban (Sripoku)

Pelaku tersinggung dengan ucapan korban beberapa saat lalu.

Diketahui, korban bernama Adi Supriyadi.

Tragedi berdarah itu terjadi Jum’at (25/8/2023) pukul 20.45 WIB.

Insiden ini terjadi di pinggir sungai Dusun III Desa Sukapindah Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Korban tewas dengan sejumlah luka lebam di sekujur tubuh, antara lain bengkak pada bagian kepala sebelah kiri dengan ukuran 4 CM, bengkak pada mata kiri dan kanan.

Lalu luka lebam pada bagian kepala sebelah kiri, luka bengkak pada mata kiri dan kanan.

Dari hidung korban keluar cairan darah, korban juga mengalami bengkak pada bagian pipi ujung mata.

Baca juga: Saya Bosan Miskin Ingin Cepat Kaya, Pria Lamongan Bacok Adik Ipar, Babak Belur: Dapat Bisikan Gaib

Setelah dilakukan visum di Puskesmas, jenazah korban diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan di kampung halamannya Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR), Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Kapolres OKU, AKBP Arif Harsono SIK MH melalui Kasi Humas AKP Budhi Santoso SH membenarkan adanya kasus penganiayaan yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Kapolres menjelaskan, polisi begrreak cepat berkoordinasi dnegan pihak keluarga tersangka, pada hari Sabtu (26/8/2023) sekitar pukul 00.30 WIB

”Alhamdulillah 4 jam setelah kejadian pelaku menyerahkan diri ke Polsek Peninjauan," katanya,

Ia menjelaskan, kejadian bermula pada hari Jum’at (25/8/2023) sekitar pukul 20.30 WIB pelaku dan korban yang merupakan dua sahabat ini bertemu di tempat biasa keduanya mengobrol malam hari.

Saat itu dua sahabat itu seperti tidak ada masalah dan asyik mengobrol.

Baca juga: DETIK-DETIK Suami 2x Bacok Sepupu di Medan, Cemburu Lihat Kedekatan Istri & Korban:Tewas Mengenaskan

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. (NST)

Sekitar pukul 20.45 WIB pelaku pergi meninggalkan tempat bilyar dan pergi ke pinggiran sungai di Dusun III Desa Suka Pindah.

Setelah di TKP pelaku mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp (WA) kepada korban dengan alasan untuk minta di antar ke Desa Rantau Panjang, kemudian selang beberapa waktu korban tiba di TKP.

Saat korban tiba di lokasi, tanpa basa basi lagi pelaku langsung melakukan penganiayaan dengan cara memukul dengan menggunakan kayu berbentuk balok sepanjang lebih kurang 40 CM tepat ke bagian wajah korban hingga korban tergeletak.

Mendapat serangan mendadak dari pelaku, korban tidak sempat membela diri.

Korban berteriak minta bantuan, mendengar ada suara jeritan minta tolong, warga langsung mendatangi sumber suara melihat korban sudah tersandar dan mengalami luka lebam.

Melihat kondisi korban yang kritis, warga langsung membawa korban ke Puskesmas untuk dilakukan perawatan dan pengobatan.

Baca juga: BUNTUTI Istri, Suami Pergoki Istrinya Zina di Parkiran, Curiga Lihat Mobil Goyang:Berakhir Dibacok

ILUSTRASI Mayat dan garis polisi
ILUSTRASI Mayat dan garis polisi (Istimewa)

Karena kondisi korban yang mengalami luka berat akibat benda tumpul sehingga korban meninggal dunia.

Ditegaskan Kapolres, saat ini pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Polsek Peninjauan.

Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain, 1 buah kayu berbentuk balok panjang 40 CM, 1 buah celana jeans warna biru, 1 lembar baju dan 1 Lembar KTP.

Diduga pelaku nekat melakukan penganiayaan didasari adanya rasa ketersinggungan oleh perkataan korban.

Sehingga pelaku timbul niat untuk melakukan penganiyaaan kepada sahabatnya sendiri sehingga korban Adi Supriyadi meninggal dunia.

Pelaku diketahui bukan warga asli setempat melainkan warga pendatang yang sudah lebih dari 4 (empat) Tahun tinggal dan menetap di Desa Sukapindah Kecamatan KPR Kabupaten OKU.

Alamat asal pelaku di Desa Kuang Dalam, Kecamatan Rambang Kuang, Kabgupaten Ogan Ilir.

ILUSTRASI korban tewas.
ILUSTRASI korban tewas. (Kompas.com)

DETIK-DETIK Suami 2x Bacok Sepupu di Medan, Cemburu Lihat Kedekatan Istri & Korban:Tewas Mengenaskan

BERAWAL dari rasa cemburu melihat kedekatan istri dengan sepupu, suami tega menghabisi nyawa sepupunya sendiri.

Dengan beringas, pria tersebut membacok sepupunya di Medan, Sumatera Utara.

Korban tewas mengenaskan dengan luka yang cukup parah.

Terdapat dua luka tikaman senjata tajam pada tubuh korban.

Diketahui, pelaku bernama M. Radi yang kini berusia 38 tahun.

ILUSTRASI PEMBACOKAN
ILUSTRASI PEMBACOKAN (Tribun)

Sementara itu, korban yang merupakan sepupunya bernama Firman Efendi berusia 32 tahun.

Insiden pembacokan ini terjadi di Jalan Krakatau, Kota Medan pada Rabu, (22/8/2023).

Peristiwa dipicu kecemburuan pelaku yang melihat kedekatan korban dengan istrinya.

Pelaku mengaku geram dengan kedekatan yang diperlihatkan istrinya dengan korban.

Lantaran gelap mata diselimuti rasa cemburu, pria tersebut akhirnya tega menghabisi nyawa sepupunya sendiri.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan mengatakan, sebelum peristiwa terjadi, korban dan pelaku sempat terlibat perkelahian di lokasi kejadian.

Baca juga: Saya Bosan Miskin Ingin Cepat Kaya, Pria Lamongan Bacok Adik Ipar, Babak Belur: Dapat Bisikan Gaib

Baca juga: SIASAT Licik Pria di Pati Bacok Pamannya di Masjid, Korban Bersimbah Darah, Pelaku Kabur: Sakit Hati

Keduanya mulai bertikai sekitar pukul 14.10 WIB.

Kebetulan saat itu, unit Reskrim Polsek Medan Timur sedang berpatroli mobile, tidak jauh dari lokasi kejadian.

"(Polisi) lalu mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) dan menemukan seorang laki laki diketahui bernama Firman Efendi sudah terkapar di pinggir jalan." ujar Rona kepada wartawan, Kamis (24/8/2023)

"Pelaku M Radi yang saat itu masih memegang pisau akan berusaha melarikan diri," ungkapnya lagi.

Selanjutnya polisi langsung meringkus pelaku pembunuhan tersebut.

Selain itu, polisi juga mengamankan benda yang dibawanya.

Korban sempat dibawa ke klinik terdekat pasca kejadian tersebut.

Namun nahas nyawanya tidak tertolong.

Baca juga: YA TUHAN! Oknum Polisi Beristri di Merauke Bacok Selingkuhannya, Cemburu: Korban Punya Pacar Baru

ILUSTRASI pembacokan suami terhadap sepupunya karena melihat kedekatan istri dengan korban di Medan.
ILUSTRASI pembacokan suami terhadap sepupunya karena melihat kedekatan istri dengan korban di Medan. (Kolase TribunMadura)

Pasalnya, luka pada tubuh korban cukup parah.

"Ada (luka) 2 tikaman di punggung korban," ujar Rona.

Saat diinterogasi, pelaku mengaku membunuh korban lantaran sakit hati.

Dia merasa korban memiliki kedekatan spesial dengan istrinya.

"Motifnya karena pelaku cemburu korban dekat dengan istrinya," ujar Rona.

Namun Rona tidak mendetailkan bentuk kecemburuan yang dimaksud.

Hingga saat ini, proses pemeriksaan terhadap pelaku masih terus dilakukan.

Kini, istri pelaku merasa syok atas kejadian tersebut.

Keluarga juga tercengang dengan insiden pembunuhan yang dilakukan M. Radi.

Berita ini telah diolah dari Sripoku

Sumber: Sriwijaya Post
Tags:
berita viral hari iniwargaOgan Komering Ulupriakritissahabattewasmembengkak
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved