Berita Kriminal
BERANGKAT Girang, Pria di OKU Pulang Tinggal Nama usai Dihajar Teman saat Main Biliar: Saling Cibir
Gegara saling cibir saat bermain biliar, pemuda di OKU, Sumatera Selatan tewas dianiaya teman sendiri.
Editor: Dika Pradana
"Di anu (perlakukan seperti) binatang, kasihan kalau dilihat luka-lukanya kayak tidak berperikemanusiaan ki," ujarnya.
Baca juga: INNALILLAHI! Berkerumun Asyik Nonton Karnaval, 2 Pengunjung Tewas Mengenaskan, Digilas Truk Tangki

Bahkan sebelum mendapat kabar sang suami tewas, awalnya ia sempat memblokir nomor WhatsApp (WA) almarhum suaminya.
Sebab ia berulang kali menelepon sang suami tapi tak diangkat padahal ponselnya aktif dan berdering.
"Pas pulang kerja saya telepon tapi tidak diangkat, baru saya lihat online hapenya dan seperti mengetik." ungkapnya.
"Terus saya telepon lagi tidak diangkat, jadi saya chat bilang saya blokir ko lasso, kurang ajarmu kau tidak angkat (awas yah saya blokir, kamu kurang aja tidak angkat telepon saya)," bebernya.
Ia baru mengetahui jika sang suami meninggal saat ia pulang ke rumahnya di Jalan Panaikang, Kecamatan Panakkukang.
Usai pulang kerja di Pasar Terong Makssar. Itu pun tetangganya yang memberitahukannya.
"Saya pulang ke rumah di Panaikang, terus sampai di rumah orang-orang bilang kalau meninggal suami ta, tadi mau dikabari tapi tidak ada kontak hp ta (tadi mau beri kabar cuman tidak ada kontak hape ibu)," kata Mantasia menirukan ucapan tetangganya.

Mantasia mengungkapkan, ia dan almarhum suaminya tinggal di Jalan Panaikang, sementara rumah di Jalan Bunga Ejaya adalah rumah milik orangtuanya.
Terlebih lagi Darmawan merupakan orang asli Jl Bunga Ejaya dan sehari-hari memang bergaul di sekitar Jl Bunga Ejaya.
"Tapi saya bilang bagaimana bisa meninggal sedangkan saya barusan telepon aktifji nomornya dan 1 jam sebelum kejadian dia bawakan nasi di tempat kerja saya, apalagi dia sempat bilang kalau mau pulang kerja telepon saya baru saya juga pulang," ujarnya.
Mantasia baru percaya ketika, tetangganya memperlihatkan foto dan video suaminya yang telah meninggal dunia.
"Jadi sempat orang-orang kasi lihat fotonya tapi awalnya saya bilang bukan suami saya ini, terus dikasi lihat foto yang lain lagi pakai celana hitam, pas saya tahu saya langsung drop tidak enak perasaanku," ungkapnya.
Atas peristiwa ini, Mantasia mengaku mencoba ikhlas meskipun almarhum suaminya dianiaya hingga tewas oleh tiga anggota polisi.
"Saya coba ikhlas," tutupnya.
Artikel ini telah diolah dari Kompas
Sumber: Kompas.com
Putrinya Tewas Dibacok Remaja 18 Tahun saat Pergi Mengaji, Ayah MA Murka ke Pelaku: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|
Sosok RH ABG 18 Tahun Bacok Bocah SD hingga Tewas di Kolaka Timur Sulsel, Petani, Ngaku Sakit Hati |
![]() |
---|
Curhat Euis Juwita Menantu Sahroni saat Hamil Anak Kedua, Kini Bayinya Ikut Dibunuh: Paling Mungil |
![]() |
---|
Sadisnya Pembunuh Satu Keluarga di Indramayu, Sahroni Dibekap Sarung, Anaknya Disiksa Tangan Diikat |
![]() |
---|
2 Sosok Terduga Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu, Mobil Korban Ditemukan di Lokasi Lain |
![]() |
---|