LINK DOWNLOAD PDF Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD SMP SMA Kurikulum Merdeka

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini link download buku pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD SMP SMA, dimana anak-anak dan pendidik dapat mendownload link di dalam materi di PDF ini untuk belajar anak-anak, serta pendidik dapat mempersiapkan materi di kelas.

Ini link e-book yang siap download buku semua mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SD SMP SMA, diharap dengan mengunduh link PDF ini, anak-anak dapat makin mengerti materi pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.

Terdapat akses gratis untuk mengunduh buku Kurikulum Merdeka mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.

Implementasi Kurikulum Merdeka sudah mulai dilakukan di berbagai sekolah sesuai dengan instruksi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Adapun yang dimaksud Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam.

Konten di dalam Kurikulum Merdeka akan lebih optimal bagi peserta didik untuk bisa mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Dengan diterapkannya kurikulum baru ini, buku yang digunakan sebagai penunjang pembelajaran pun ikut disesuaikan.

Baca juga: SADIS & BRUTAL! Gegara Cemburu Buta, Pria di Lampung Nekat Bacok Ibu & Anak Tetangga, Korban Kritis

Baca juga: 15 Kunci Jawaban Soal Seni Budaya Kelas 5 SD/ MI Kurikulum Merdeka, Mengenal Alat Musik Tradisional

Salah satunya adalah buku Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, mata pelajaran wajib bagi peserta didik yang beragama Kristen.

Mata pelajaran ini didapatkan sejak kelas 1 SD hingga 12 SMA.

Berikut adalah kumpulan link download buku Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kurikulum Merdeka gratis dalam bentuk PDF untuk SD, SMP, dan SMA:

SD

• Kelas 1 SD
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 2 SD
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 3 SD
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 4 SD
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 5 SD
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 6 SD
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

SMP

• Kelas 7 SMP
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 8 SMP
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 9 SMP
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

SMA

• Kelas 10 SMA
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 11 SMA
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

• Kelas 12 SMA
Murid: download di sini.
Guru: download di sini.

80 Persen Sekolah Telah Terapkan Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengaku sudah hampir 80 persen sekolah Indonesia menerapkan kurikulum merdeka.

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud Ristek, Zulfikri menyatakan, pencapaian kurikulum merdeka ini merupakan besutan dari Kemendikbud lewat program Merdeka Belajar.

"Ini adalah pemulihan pembelajaran, setelah mulai 2021 kemudian kita kembangkan lagi, kita telah terapkan selama dua tahun dan saat ini hampir 80 persen sekolah se-Indonesia sudah menerapkan kurikulum merdeka secara sukarela," kata Zulfikri mengutip laman Antara, Minggu (21/5/2023).

Dia mengaku, sebanyak 80 persen sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka adalah mereka yang sudah siap, baik mandiri belajar, mandiri berubah, atau mandiri berbagi.

"Itu tergantung pada kesiapan sekolah tersebut," ungkap dia.

Untuk jenis sekolah yang telah menjalankan kurikulum merdeka, Zulfikri mengatakan bahwa persentase tersebut merupakan gabungan dari sekolah negeri dan swasta.

"Pada awal-awal mungkin lebih banyak swasta, mungkin negeri masih beradaptasi, seiring waktu secara merata negeri dan swasta berimbang," ucap dia.

Meski demikian, dia mengaku, saat ini masih dalam tahap pengenalan kurikulum merdeka, sehingga belum diwajibkan untuk dilakukan.

Namun pada 2024, kementerian merencanakan untuk menjadikan ini sebagai kurikulum nasional.

"Namun itu tetap pilihan, tetap belum diwajibkan semuanya, tetap bertahap sebetulnya, jadi kami tetap kawal sekolah-sekolah ini karena prinsipnya paham dulu siap dulu dan kurikulum merdeka ini disesuaikan dengan kesiapan satuan pendidikan jadi tidak pukul rata semuanya," tutur dia.

Terkait penerapan kurikulum merdeka sekolah di Jawa Barat, dia mengaku sudah terjadi peningkatan yang cukup signifikan.

Itu karena aktifnya komunitas-komunitas belajar dan komunitas pengajar yang sudah banyak mempelajari secara mandiri melalui platform Merdeka Mengajar.

"Kami dorong sebetulnya belajar secara mandiri dengan berkelompok gitu kan di masing-masing itu akan lebih bisa rasa memiliki itu lebih tinggi daripada menerima sosialisasi satu arah, itu yang kita harapkan," ujarnya.

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribun Jabar/Rheina Sukmawati)

Artikel ini telah diolah dari berita yang sudah tayang di TribunJabar.iddanKompas.com