Berita Viral
HEBOH Aksi Guru SMA Hapus Makeup Siswi di Kelas, Sudah Keterlaluan, Kepsek: Wajah Menor, Berlebihan!
GEGER guru SMA hapus makeup siswi dikelas, sebut riasan wajah terlalu menor, pihak sekolah buka suara: terlalu berlebihan
Editor: Damar Klara Sinta
"Entah terlalu sayang atau seperti apa, kemudian Bu EN melakukan itu (pembotakan). Hanya saja pakai alat (cukur) yang elektrik, makanya ada yang rambutnya kena banyak," tutur dia.
Mediasi
Baca juga: Wanita Diminta Potong Rambut Oleh Teman yang Akan Menikah Karena Terlalu Cantik, Mencuri Perhatian
Orangtua para siswi merasa tak terima setelah mendapatkan laporan dari anak-anak mereka.
Sehari berselang, atau pada Kamis (24/8/2023) pihak sekolah menggelar mediasi.

Sebelum itu, guru EN didampingi kepala sekolah juga sempat mendatangi rumah sejumlah siswi untuk meminta maaf.
Menurut Harto, dalam mediasi tersebut semua pihak sepakat berdamai.
"Sudah damai melalui mediasi pada tanggal 24 Agustus 2023 kemarin, orangtua siswi (korban pembotakan) menyadari perilaku anaknya serta apa yang telah dilakukan Bu EN dan mereka semua (para orangtua) menerima. Tadi (hari ini) pembelajaran di sekolah juga sudah berlangsung normal seperti biasa, malah ada yang jadi petugas upacara," kata Harto.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif mengatakan, selain diselesaikan melalui mediasi, sekolah juga memberi pendampingan psikologis pada para siswa.
"Pihak sekolah juga menyediakan psikiater untuk pendampingan bagi para siswi (yang menjadi korban)," tutur dia.
Dikecam anggota DPR
Baca juga: 10 TAHUN LALU Member Girlgrup Ini Cukur Botak Rambutnya Usai Ketahuan Pacaran, Kini Jadi Crazy Rich
Tindakan guru EN mendapat kecaman dari anggota Komisi X DPR RI asal Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal.
Anggota komisi yang membawahi urusan pendidikan tersebut menyatakan bahwa tidak memakai ciput bukan suatu pelanggaran.
"Mendidik memang tidak mudah, tetapi sebagai pendidik seorang guru seharusnya bisa lebih menahan diri, tidak memakai ciput bukan suaru pelanggaran, itu hanya sebuah mode dan pelengkap dalam berhijab," kata Illiza, seperti dikutip dari Antara.
Dia menegaskan tindakan semacam itu tidak dibenarkan.
"Apa pun alasannya tindakan seperti itu tentu tidak dibenarkan dalam pendidikan. Sebaiknya mereka diberikan peringatan lebih dulu, kemudian diedukasi bagaimana mengenakan hijab yang benar, tidak mengedepankan emosi semata," kata dia.
Pelatihan karakter bagi pengajar
Illiza menilai, para guru pun harus mendapatkan pelatihan karakter dan etika.
Menurutnya pemerintah harus memperhatikan kinerja dan mutu karakter pengajar.
"Kami menilai pemerintah juga untuk menjadi sikap dan tingkah laku guru serta pendidik akhlak mulia harus menjadi indikator penilaian para guru," katanya.
Menurutnya karakter siswa yang baik diajarkan dari keteladanan para guru.
"Kejadian seperti ini harus menjadi ibrah bagi pendidik lain terkhusus di lingkungan sekolah agama," katanya.
"Jika pendekatan dilakukan baik, maka pendidikan moral dan karakter akan tercapai dan dapat diserap oleh para generasi bangsa," pungkas dia. (Kompas.com/ Pyhtag)
Diolah dari berita yang telah tayang di TribunJatim.com
Lisa Mariana Mengaku Menerima Aliran Dana dari RK & Dipanggil KPK, Ridwan Kamil Beri Reaksi Ini |
![]() |
---|
Misteri Keberadaan Eksekutor Utama Pembunuhan Ilham Pradipta, Istri Sebut Kejanggalan dari Kasus |
![]() |
---|
Immanuel Ebenezer Disebut Minta Jatah ke Sosok 'Sultan' untuk Renovasi Rumah, Diberi 3 Milyar? |
![]() |
---|
Kisah Cinta Idy Lee 'Bibi Lung', Batal Nikah dengan Chow Yun Fat Karena Tak Direstui Calon Mertua |
![]() |
---|
Dugaan Aliran Dana dari Ridwan Kamil ke Lisa Mariana, Disebut Ada Transfer & Cash, Berapa Jumlahnya? |
![]() |
---|