Berita Viral
Bertengkar dengan Pacar, Gadis Nekat Panjat Menara SUTET Setinggi 24 Meter, Kekasihnya Ikut Naik!
Seorang gadis melakukan aksi yang membahayakan nyawa saat sedang bertengkar dengan sang pacar.
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang gadis melakukan aksi yang membahayakan nyawa saat sedang bertengkar dengan sang pacar.
Gadis tersebut diketahui nekat memanjat menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) setinggi 24 meter.
Sebagai informasi, SUTET adalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi yang digunakan untuk transmisi listrik jarak jauh.
Setelah mengetahui gadis itu memanjat SUTET, kekasihnya malah juga ikut menaiki menara tersebut. Lantas, seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Beli Kulkas Tua, Pria Ini Syok saat Membukanya, Isinya Uang Tunai Rp1,2 Miliar!
Karena marah terhadap pacarnya, seorang gadis di distrik Gaurela Pendra Marwahi, Chhattisgarh, India memanjat menara kabel listrik tegangan tinggi (SUTET) setinggi 24 meter.
Bahkan yang juga mengejutkan semua orang, pacarnya itu juga memutuskan untuk mengikutinya ke puncak menara, yang semakin memperumit situasi.
Insiden itu terekam dalam video dan dengan cepat menyebar di media sosial.
Diperingatkan oleh penduduk desa setempat yang melihat keduanya berada di atas menara, kantor polisi Pendra segera diberitahu, dan keluarga dari pasangan tersebut juga diberitahu tentang situasi berbahaya tersebut.
Sekelompok besar penonton yang penasaran berkumpul di sekitar menara sementara polisi mencoba menangani skenario yang menantang ini.

Baca juga: Menyusup Catwalk New York Fashion Week, Pria Ini Tampil dengan Plastik Sampah, Penonton Tak Sadar!
Untuk waktu yang lama, polisi melakukan negosiasi dengan pasangan tersebut, melakukan upaya gigih untuk meyakinkan mereka agar turun dengan selamat.
Setelah berjuang berjam-jam dan momen menegangkan, polisi akhirnya berhasil membujuk mereka untuk turun dari menara.
Seorang penonton di antara kerumunan merekam seluruh kejadian dan membagikannya di media sosial.
Menurut sumber, gadis di bawah umur dan pacarnya bertengkar sengit melalui panggilan telepon, yang menyebabkan dia memanjat menara dalam keadaan tertekan.
Dalam upaya membujuknya untuk turun, pacarnya memutuskan untuk menemaninya.
Untungnya, gadis itu dan pasangannya tidak terluka.
Mereka berdua juga disebutkan turun dengan selamat.
Meskipun tidak ada kasus resmi yang terdaftar dalam insiden tersebut, para pejabat dengan tegas menyarankan pasangan muda tersebut agar tidak melakukan perilaku berisiko seperti itu di masa depan.
Insiden ini berfungsi sebagai pengingat akan potensi bahaya tindakan impulsif yang didorong oleh kemarahan dan frustrasi.

Berita Lainnya, DETIK-DETIK Wanita Lompat dari Lantai 28, Capek Bertengkar dengan Mertua: Reaksi Suami Bikin Geram
Lelah dan sakit hati harus bertengkar dengan ibu mertuanya, wanita ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Sebelumnya wanita tersebut sudah berusaha tegar menghadapi tindak-tanduk mertuanya yang menyakitkan.
Dia terus mengalah dan selalu mendengarkan apa yang diperintahkan oleh mertuanya.
Namun, segalanya dilakukannya selalu dianggap salah dan membuatnya sakit hati.
Reaksi sang suami pun semakin membuatnya geram dan syok.
Hingga pada akhirnya wanita tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Dilansir TribunnewsMaker.com dari Eva.vn pada Senin, (11/9/2023), prahara ini menimpa sebuah keluarga yang tinggal di Sichuan, China.
Kabar kematian wanita tersebut membuat publik China geger.
Tak sedikit yang menyoroti reaksi suami ketika istrinya terus-terusan ditindas dan dikritik oleh mertuanya.
Dalam kasus ini, wanita yang tewas tersebut bernama Khuong. Sementara sang suami bernama Truong.
Baca juga: LAGI Live TikTok, Wanita Ini Dilecehkan Ayah Mertua, Ketakutan: Jangan, Nanti Penonton Kaget!
Baca juga: DETIK-DETIK Wanita di Bekasi Tewas Dihabisi Suami di Depan Anaknya, Mertua Histeris: Bersimbah Darah
Pasutri tersebut memiliki awal pernikahan yang sangat baik dan bahagia, namun semuanya berubah setelah Khuong melahirkan putra pertama mereka.
Agar istri dan anak-anaknya dapat terurus dengan lebih baik, Truong memutuskan untuk menjemput ibunya dari pedesaan.
Di luar dugaan, selama hidup bersama, hubungan Khuong dan ibu mertuanya malah menjadi tidak harmonis, terutama karena perbedaan gaya hidup dan cara pandang.
Selain itu ,Truong juga tak tahu bagaimana menyeimbangkan dan menangani situasi dengan baik sehingga menyebabkan konflik yang semakin sengit antara ibu mertua dan menantu perempuan itu.
Khuong sudah terbiasa dengan kehidupan yang nyaman di kota, sehingga dia dianggap menghabiskan terlalu banyak uang oleh mertuanya.

Sebaliknya, ibu mertuanya berasal dari pedesaan miskin, berhemat sudah menjadi naluri, sehingga ia selalu menganggap menantu perempuannya adalah orang yang boros.
Bahkan setiap kali Khuong membeli sesuatu untuk dibawa pulang, ia malah kena omelan sang mertua.
Khuong sangat menghormati ibu mertuanya sehingga ia tidak berani membantah.
Namun seiring berjalannya waktu, ia menjadi semakin kesal.
Setiap kali terjadi konflik antara ibu mertua dan menantu itu, Truong tak pernah berani memutuskan dengan jelas siapa yang benar dan siapa yang salah.
Meskipun ia yang berada di tengah-tengah, Truong selalu memaksa istrinya untuk meminta maaf kepada ibu mertuanya.
Pasalnya, ia berpikir bahwa ini adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah.
Baca juga: YA ALLAH! Mobilnya Bergoyang, Suami Kepergok Selingkuh dengan Gadis, Mertua Murka: Pecahkan Kaca!

Truong percaya bahwa ibunya sudah tua, semua yang dikatakannya hanya demi kebaikan anak-anak.
Ia hanya dapat menasehati istrinya untuk meminta maaf agar situasi tak semakin runyam.
Cara penanganan Pak Truong seperti ini tentu saja tak membuat istrinya menjadi tenang.
Namun sebaliknya, ia menjadi semakin tidak nyaman dan tertekan.
Ia berpikir bahwa suaminya tidak pernah berada di sisinya dan dia hanyalah orang luar dalam keluarga ini.
Hingga suatu hari, ketika Khuong pulang kerja, ia melihat ibu mertuanya memberi makan bubur kepada cucunya.
Namun ia memasukkannya ke dalam mulutnya terlebih dahulu baru kemudian memberikannya kepada anaknya.
Hal itu sontak membuat Khuong sangat marah dan segera menghentikan ibu mertuanya lalu mengatakan bahwa apa yang dilakukan sang ibu mertua tidak higienis dan dapat mengancam kesehatan sang anak.

Alih-alih mengerti, ibu mertuanya justru kesal karena mengira menantunya menyalahkannya.
Padahal maksudnya melakukan hal tersebut agar mulut cucunya tidak melepuh ketika disuapi makanan yang masih panas.
Sebelumnya, ia juga melakukan hal yang sama kepada putranya tanpa takut sakit sama sekali.
Khuong tidak bisa tetap tenang sehingga ia meninggikan suaranya kepada ibu mertuanya.
Siapa sangka saat mengetahuinya, Truong malah meminta istrinya meminta maaf kepada ibu mertuanya.
Kali ini, Khuong jelas tidak mau meminta maaf karena ia pikir ia tidak melakukan kesalahan.
Sang istri kemudian pergi ke kamar tidur, membanting pintu dan menangis sendirian.
Dia merasa jenuh dengan kehidupan yang terus menemui jalan buntu ini sehingga dia berniat untuk pergi.

Beberapa saat kemudian, Khuong menelepon orang tua dan adik laki-lakinya secara bergantian, memberitahu mereka untuk menjaga kesehatan dan mengingatkan adik laki-lakinya untuk berbakti kepada orang tuanya.
Saat itu, pihak keluarga merasa perkataan Khuong sangat tidak biasa, sehingga mereka menelepon untuk mengingatkan Truong agar lebih memperhatikan istrinya.
Tanpa diduga, ketika Truong masuk ke kamar tidur, ia terkejut saat mengetahui istrinya telah melompat dari lantai 28 hingga tewas.
Kepergian Khuong yang tiba-tiba membuat keluarganya tidak bisa menerimanya.
Mereka menyalahkan Truong dengan mengatakan bahwa dia dan keluarganya telah menekan Khuong hingga putri mereka berakhir mengambil langkah ini.
Akhirnya, setelah beberapa saat berdebat, Truong dan keluarga istrinya memutuskan untuk menandatangani perjanjian.
Truong akan memberikan kompensasi kepada orang tua Khuong sebesar 240 ribu yuan atau setara dengan Rp 500 juta.

Dia juga diminta untuk memberikan tunjangan bulanan sebesar 500 yuan setara dengan Rp 1 juta.
Awalnya Truong menyetujui perjanjian ini, namun kemudian ia menyesalinya dan mengatakan bahwa ia dipaksa menandatanganinya oleh orang tua istrinya, bukan atas kemauannya sendiri.
Oleh karena itu, Truong memutuskan untuk mengajukan gugatan, meminta pembatalan tunjangan bulanan untuk orang tua istrinya.
Pengadilan meninjau dan menerima permintaan Truong.
Tindakan Pak Truong ini menimbulkan banyak kontroversi di opini publik.
Ada yang berpendapat bahwa Truong berhak melindungi haknya, namun sebaliknya banyak yang marah karena menganggap Truong tidak bertanggung jawab baik dari segi emosi maupun nalar.
Kini, Truong harus merasakan rasa penyesalan ditinggal oleh istrinya.
Dia harus mengasuh anaknya seorang diri tanpa belaian wanita tersebut.
(Tribunnewsmaker.com/Eri Ariyanto)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Sosok Bagas Adhimurda Anak Retno Marsudi, Dokter Spesialis Jantung, Wisuda Bareng Anak Sri Mulyani |
![]() |
---|
Janggal HP Jadul yang Ditemukan Bareng Kerangka di Pohon Aren, Foto Lawas Yuda Pegang HP Picu Curiga |
![]() |
---|
Sosok Yunus, Pria yang Bunuh Wanita MiChat di Wisma Sidrap Sulsel, Ternyata Gara-gara Durasi Layanan |
![]() |
---|
Sosok Z, Pemuda Indramayu Jabar dengan Nama Cuma Satu Huruf, Panggilannya Tak Kalah Unik |
![]() |
---|
Nasib H Guru SMA di Cepogo Boyolali yang Viral Injak Siswa, Kini Dicopot, Bocor Ucapan saat Kejadian |
![]() |
---|