Berita Viral
NASIB Terkini Pony, Orang Utan Kalimantan Dijadikan Budak Birahi Manusia: Sulit Hidup seperti Biasa!
SOSOK Pony, orang utan asal Kalimantan Tengah yang sempat dijadikan budak birahi manusia, kini nasibnya masih belum bisa hidup seperti biasanya.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Setelah dijadikan budak birahi oleh tuannya dan beberapa oknum, seekor orang utan di Kalimantan Tengah bernama Pony hingga kini masih belum bisa hidup normal seperti temannya yang lain.
Seekor orang utan tersebut hingga kini masih direhabilitasi setelah mendapatkan aksi pelecehan seksual.
Sosok Pony masih berada di Pusat Rehabilitasi orang utan Nyaru Menteng, Kalteng.

Seperti diketahui, publik sempat dihebohkan dengan kisah pilu Pony, orang utan yang dijadikan budak seks di Kalimantan Tengah pada tahun 2003.
Pada saat itu, orang utan bernama Pony itu dijadikan pelacur atau budak seks oleh manusia yang mengurungnya.
Setelah 20 tahun berlalu, publik pun bertanya-tanya bagaimana kabar terkini dari Pony, orang utan tersebut.
Mengulik kisah pilu Pony sebelumnya, Cerita Pony berawal ketika hewan ini menjadi korban perbudakan seks di Kalimantan Tengah pada awal tahun 2003.
Dilansir dari Kompas.com (30/7/2013), Pony lahir sekitar tahun 1996 di hutan Kalimantan.
Baca juga: HANCUR Hati Ayah di Jakarta, Anaknya Jadi Budak Nafsu Juru Parkir selama 6 Bulan: Diimingi Rp50 Ribu
Baca juga: TERGODA Gaji Besar, Gadis Ini Dijebak Jadi Budak Birahi 2 Pria, Digilir: Kini Kena Penyakit Kelamin
Ia kemudian ditangkap oleh manusia dan dijadikan pelacur di Desa Karen Pangi, Kalteng.
Pony baru ditemukan tim Borneo orang utan Survival Foundation (BOSF) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada 2003 dalam keadaan mengenaskan.
Rambut di seluruh tubuh Pony dicukur habis sehingga membuat kulitnya banyak digigit nyamuk
Untuk mengusir rasa gatal, Pony berusaha menggaruk kulitnya, tapi menimbulkan infeksi.
Sebelum diselamatkan, Pony dijadikan pekerja prostitusi di sebuah rumah, dikutip dari Dailymail (27/11/2018).
Ia berbaring di kasur dalam sebuah ruangan gelap dengan tangan terantai ke dinding.

Pelaku yang mempekerjakan Pony memasang tarif 2 poundsterling atau sekitar Rp 38.863 untuk berhubungan seksual dengan orang utan tersebut.
Tak hanya itu, Pony juga dipakaikan perhiasan, rias wajah, dan parfum.
Dia bahkan diajari melakukan tindakan seks sesuai permintaan pelanggannya.
Sebagai pekerja seks, Pony seakan mengetahui apa yang ia lakukan.
Dilansir dari The Sun (14/9/2021), Pony akan menggerakkan pinggulnya seperti menggoda ke arah seorang pria yang mengunjunginya di kamar.
Tindakan tersebut menimbulkan luka fisik dan trauma dalam diri Pony.
Akibat terburuknya, ia kesulitan kembali hidup di habitat aslinya di alam liar.
Baca juga: GEGER INSES! Ayah di Tangerang Jadikan Anaknya Budak Nafsunya selama 9 Tahun, 100x Dicabuli sejak SD

Pony Diselamatkan
Pony akhirnya berhasil dibawa ke tempat rehabilitasi pada 13 Februari 2003.
Butuh 35 perwira militer bersenjata untuk menyelamatkannya.
Meski begitu, orang-orang yang memanfaatkan Pony dalam bisnis prostitusi sempat melakukan penolakan karena menganggapnya sebagai sumber uang.
Tim rehabilitasi pun berusaha mencegah protes dan balas dendam dari penduduk desa tempat tinggal Pony.
Karena itu, orang yang mempekerjakan Pony sempat diizinkan mengunjunginya setiap bulan.
Namun, Pony selalu berteriak dan buang air besar setiap melihat mantan tuannya itu.
Akhirnya, kunjungan tersebut dihentikan dan keamanan terhadap Pony ditingkatkan.

Kini, sudah dua puluh tahun sejak Pony diselamatkan dari orang yang mengeksploitasinya.
Pony juga kembali menetap di pusat rehabilitasi selama sembilan tahun sejak berusaha dilepasliarkan.
Informasi terbaru yang dilansir dari Kompas.com melalui BOS Foundation menunjukkan, Pony masih berada di Pusat Rehabilitasi orang utan Nyaru Menteng, Kalteng.
"Pony menjalani hidup sehat di dalam salah satu kompleks individu kami dalam beberapa tahun belakangan," ujar perwakilan BOS Foundation dalam keterangan tertulisnya.
Saat ini, Pony yang diperkirakan berusia 27 tahun berada dalam kondisi kesehatan yang sangat baik.
"Di kompleksnya saat ini, Pony selalu menunjukkan selera makan yang sehat pada buah-buahan dan alat pengayaan yang diberikan tim kami kepadanya," tulis pernyataan tersebut.
Meski begitu, orang utan Pony tidak mungkin ditempatkan di kompleks rehabilitasi jenis lain, seperti di pulau pra-pelepasliaran.
Sebab, ia belum mampu hidup seperti orang utan biasa.
"Kami berharap dia mungkin bisa mendapatkan kesempatan untuk tinggal di pulau suaka suatu hari nanti."
"Namanya sudah ada di dalam tapi dia sudah ada di daftar tunggu," tukas BOS Foundation.
Hingga kini, kisah pilu Pony terus menyedot perhatian publik.
Artikel ini diolah dari TribunMedan
Sumber: Tribun Medan
Sosok Said Iqbal, Komandan Aksi Ribuan Buruh Hari Ini yang Terus Lantang Suarakan Keadilan |
![]() |
---|
Heboh Penemuan Potongan Kaki di Tempat Sampah, Ternyata Milik Pasien RS di Ternate Setelah Amputasi |
![]() |
---|
Nasib Dosen Wanita di Nias Sumut yang Lempar Skripsi hingga Bikin Mahasiswa Emosi, Jalani Pembinaan |
![]() |
---|
Sosok Bripda MA, Polisi Lempar Helm ke Pelajar Violent Agara Castillo hingga Jatuh Koma |
![]() |
---|
Pacaran 9 Tahun Tak Kunjung Dinikahi, Wanita di Banyumas Gugat Mantan Kekasih Rp1 M: Sudah Ada Anak |
![]() |
---|