Berita Viral
UPDATE Keracunan Sate Jebred! 39 Orang Dirawat, Bupati Garut Jenguk Korban: 2 Tewas Termasuk Penjual
39 orang mual dan sakit perut setelah menyantap sate lilit jebred di Garut, penjual meninggal dunia.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebanyak 39 orang keracunan dan harus mendapatkan perawatan medis setelah menyantap Sate Jebred di Garut, Jawa Barat.
Korban keracunan mengeluhkan pusing, mual, hingga sakit perut beberapa saat setelah menikamti Sate Jebred.
Dalam kasus ini, dua orang dinyatakan meninggal dunia karena keracunan sate kulit yang dijual di Sate Jebred.

Nahasnya lagi, di antara dua orang tersebut merupakan penjual dari Sate Jebred.
Diketahui, lokasi warung Sate Jebred ini berada di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Korban berjatuhan sejak Senin (9/10/2023) malam dan terus bertambah hingga Selasa (10/10/2023).
Camat Cilawu, Anas Aolia, mengatakan sebagian besar korban adalah warga Tasikmalaya.
Baca juga: NASIB Kakek Penjual Cimin Diduga Beracun seusai Puluhan Murid SD di Bandung Keracunan: Wajib Lapor
Baca juga: ASTAGA Gelap Semua! 2 Warga Kulon Progo Mendadak Buta usai Pesta Miras: Keracunan Alkohol, Tewas!
"Kebanyakan dari Tasik wilayah Sukamaju dan Sirnagalih. Secara geografis letak rumah mereka berdekatan dengan Cilawu sehingga ditangani di Puskesmas Cilawu," ujarnya kepada Tribun dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Satu korban meninggal, Cecep (48), berasal dari Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.
Korban meninggal lainnya, Mimin (56), berasal dari Desa Kersamaju, Cigalontang, Tasikmalaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr Leli Yuliani, mengatakan, sebagian besar korban keracunan sudah diperbolehkan pulang.
Hingga tadi malam tinggal delapan orang yang masih dirawat.
Empat orang kini dirawat di Puskesmas Cilawu.

"Empat orang lainnya di Klinik Cihideung," ujarnya saat dihubungi Tribun, kemarin.
Leli mengatakan tengah melakukan pelacakan di berbagai wilayah untuk memastikan tidak ada korban lainnya yang mengalami keracunan.
Menurutnya, korban berasal dari dua wilayah Garut dan Tasik lantaran sate tersebut dijual di Pasar Bojongloa, Kecamatan Cilawu, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut.
Ia menuturkan banyak warga Tasik yang berbelanja ke pasar tersebut.
Pasalnya, terdapat korban keracunan yang diduga dari makanan sate jebred yang dibeli dari Pasar Bojong Loa.
"Sehabis itu kan dijual lagi di warung tuh, ini adalah orang-orang yang membeli dari warung."
"Malah itu orang yang meninggal dari Cigalontang itu orang yang jualan di warungnya," ungkap Leli.
Baca juga: TEKA-TEKI Penyebab Puluhan Siswa SD Keracunan di Bandung, Diduga dari Bubuk Pedas Cimin, 1 Tewas

Ia menuturkan, pihaknya telah mengambil sampel dari muntahan korban untuk diperiksa di laboratorium.
Hasil dari sampel tersebut nantinya akan diketahui setelah dilakukan uji lab tiga sampai empat hari.
"Sebetulnya pada Minggu sore juga udah ada keluhan-keluhan, cuman masih di rumah belum dibawa untuk berobat."
"Datang ke puskesmas itu hari Senin. Karena sudah lebih dari 8 jam dan makanannya pun sudah enggak ada," ungkapnya.
Kapolsek Cilawu, Kompol Duhri, mengatakan pemilik sekaligus penjual sate yang diduga beracun ini sudah diamankan.
"Kasusnya sudah dilimpahkan ke Reskrim Polres Garut," ujarnya.
"Sisa sate juga sudah dibawa Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium forensik," ungkapnya.
Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan korban akan ditangani dengan baik.
Pemkab, ujar Rudy, juga menjamin seluruh biaya pengobatan korban, baik yang masih dirawat inap maupun yang sudah rawat jalan.
Ia meminta masyarakat lebih hati-hati dalam berjualan makanan siap santap.
"Pastikan bahan dalam kondisi baik untuk dikonsumsi," ujarnya.

ASTAGA Gelap Semua! 2 Warga Kulon Progo Mendadak Buta usai Pesta Miras: Keracunan Alkohol, Tewas!
NAHAS! Niat hati ingin bergembira menghabiskan malam, dua orang warga Kulon Progo, D.I. Yogyakarta mendadak buta setelah pesta miras.
Sebelumnya, keduanya menghabiskan malam dan menyewa ruang karaoke di Panta Samas, Bantul.
Dalam momen tersebut, mereka nekat mencampurkan sejumlah minuman beralkohol dan soda.

Mereka menghabiskan malam dengan pesta miras hingga mabuk-mabukkan.
Namun, keesokan harinya kedua orang itu mendadak buta dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Diketahui, para pelaku pesta miras ini terdiri atas empat orang.
Dua orang kini dinyatakan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya dalam keadaan kritis.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Baca juga: DETIK-DETIK Prada JRTE, Anggota TNI Tabrak Lansia Penyapu Jalan di Ambon, Mabuk saat Nyetir: Ditahan
Baca juga: DETIK-DETIK Kecelakaan Maut Pemotor Tabrak Trotoar di Makassar, Mabuk, Polisi: Mulutnya Bau Miras
“Kami masih mendalami adanya orang meninggal dunia yang diduga keracunan minuman alkohol,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi), Rabu (4/10/2023).
Empat warga asal Kulon Progo menenggak miras di sebuah tempat karaoke Samas pada Sabtu (30/9/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.
Mereka adalah TAF (43), seorang pedagang CA (25), seorang pekerja swast; (35), wiraswasta.
Ketiga orang ini asal Kapanewon Panjatan. Satu lagi bernama AA (34) asal Kapanewon Lendah.
Awalnya keempat orang ini berniat menghabiskan malam Minggu di kawasan pantai.
Mereka pun memilih Pantai Samas untuk berfoya-foya pesta miras.

Dalam perjalanan, AA membeli satu liter minuman beralkohol.
Ia juga membeli dua kaleng bir, satu kaleng ginseng, dua minuma bersoda ukuran 600 ml.
AA mengoplos semua jenis minuman itu dalam perjalanan dengan mobil menuju Samas.
Mereka memesan tempat karaoke di Samas.
Di sana, mereka pesta miras sambil karaoke selama dua jam.
Setelah puas karaoke dan mabuk, mereka pulang pada Minggu (1/10/2023), pukul 01.00 WIB.
Mereka tiba di Panjatan sekitar pukul 02.00 WIB.
CA memarkir mobil di Barat balai desa Panjatan dan langsung pulang.
sementara ketiga teman mabuknya tertidur di dalam mobil hingga pukul 10.00 WIB.
Baca juga: KECELAKAAN MAUT, Diduga Mabuk Berat dan Ngebut, Pelajar di Jayapura Tabrak Trotoar, Berakhir Tewas

Ketiganya kemudian pulang ke rumah.
Novi mengungkapkan, AA mengalami pusing, gelisah, tidak bisa melihat dan pingsan di rumah.
Ia dievakuasi ke RSUD Wates, Senin (2/10/2023) pukul 23.00 WIB.
“AA meninggal dunia di rumah sakit pukul 00.00 WIB,” katanya.
Nasib KP pun menyusul beberapa saat kemudian.
KP mengalami gejala sakit serupa lalu dibawa ke RS Rizki Amalia Lendah, Selasa (3/10/2023).
KP dirujuk ke RSUD Wates dan dinyatakan meninggal semalam.
TAF dan CA mengalami gejala sama sambil bertahan dengan kondisi mengawatirkan.
Dia mengimbau masyarakat tidak minum minuman oplosan.
Minuman beralkohol sangat merugikan diri sendiri.
“Bila masyarakat mengetahui informasi peredaran miras beralkohol, segera hubungi kami di call center 110 atau melaporkan langsung ke Polsek terdekat,” kata Novi.
Artikel ini diolah dari TribunJabar
Sumber: Tribun Jabar
Sosok Natalius Pigai, Menteri Prabowo yang Kisah Cintanya Diunggah Hotman Paris, 3 Kali Ganti Pacar |
![]() |
---|
Deretan Artis Jadi Korban Banjir Bali, Tembok Nana Mirdad Jebol, Tempat Gym Bobby Kool SID Tergenang |
![]() |
---|
Sosok Wahyu Widodo, Hakim PN Jombang Sampai Nangis Bacakan Putusan Kasus Balita Tewas Diracun |
![]() |
---|
Kisah Saimah saat Banjir Bali, Taruh Anak di Atas Kompor: Kalau Anak Tidak Selamat Mending Saya Mati |
![]() |
---|
Mahfud MD Bongkar Kekecewaan Besar Sri Mulyani: Luka Dijarah, Perih Disamakan dengan Ahmad Sahroni |
![]() |
---|