Berita Kriminal
KAGETNYA Ayah di Koja, Jakarta Lihat Anak Bersimbah Darah Ditusuk Istri: Sudah Lama Pisah Ranjang
Betapa kagetnya seorang ayah ketika memergoki anaknya bersimbah darah ditusuk oleh ibunya di Koja, Jakarta Utara.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Betapa kagetnya seorang ayah ketika memergoki anaknya bersimbah darah ditusuk oleh ibunya di Koja, Jakarta Utara.
Mendapati anaknya yang sakaratul maut, pria itu langsung mengamankan anak-anaknya.
Diketahui, korban berinisial GA berusia enam tahun dihabisi oleh ibu kandungnya di rumah kontrakan.
Kejadian mengerikan ini terjadi pada Rabu, (18/10/2023).
Dalam kasus ini, kedatangan ayah bocah tersebut untuk menyelamatkan anak-anaknya dari perbuatan sang istri, J (30).
Ia langsung mengamankan GA sebelum jadi sasaran J selanjutnya.
Diketahui, ayah korban dan istrinya sudah lama pisang ranjang.
Kasat Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar (AKBP) Iverson Manossoh mengatakan, ayahanda GA datang tak lama setelah dihubungi tetangganya.
Baca juga: Gelagat Aneh Kakak sebelum Menikam Adik Kandung di Bekasi, sempat Minta Maaf ke Ortu, Syok:Anakku!
Baca juga: DETIK-DETIK Ibu Depresi di Koja, Jakarta Tusuk Anaknya, Kesakitan Minta Ampun: Maafkan Mama, Nak!
"Suami pelaku ini tidak berapa lama (dihubungi), kemudian datang ke tempat kejadian dan melakukan pertolongan terhadap korban," ucap Iverson, dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (20/10/2023).
Bocah malang itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja.
Adapun anak bungsunya dibawa ke tempat tinggalnya di Cilincing, Jakarta Utara.
Adapun suami pelaku merupakan seorang pekerja serabutan yang sudah dua bulan terakhir ini berpisah dengan J yang merupakan ibu kandung dari korban.
GA disebut mendapatkan sembilan luka tusukan di bagian dada dan punggungnya.
Kendati semikian, polisi masih menunggu hasil visum korban.
Diduga depresi berat
Iverson berujar, J diduga mengalami depresi berat sehingga tega menganiaya anak-anaknya.
“Jadi dari analisa sementara, kami dalami pemeriksaan. Kami berkoordinasi dengan ahli, pelaku itu saat ini sedang dalam proses pemeriksaan psikologi,” kata dia.
Menurut dia, polisi masih memeriksa J secara psikiatrikum psikologi.
Iverson pun tidak ingin menarik kesimpulan sebelum hasil pemeriksaan terhadap J keluar.
Adapun J disebut sudah berpisah dengan sang suami cukup lama.
Hal itu diduga yang menjadi pemicu tekanan pada batin J. Ia hanya tinggal bersama anak-anaknya.
"Kemudian juga pisah ranjang dengan suami, dia hanya berdua dengan anaknya.
Sementara kita belum bisa menjawab kondisi psikologisnya,” ungkap Iverson.
Baca juga: Ingat Andy Lau Aktor Laga Asal Hong Kong? Umur 62 Masih Berakting, Potretnya Kini Bikin Pangling:Hot
Ketahuan dari tangisan anak tak wajar
Teriakan dan tangisan tak wajar sang anak pagi itu terdengar hingga ke telinga tetangganya yang bernama Mulyono.
Anak kandung J yang masih berusia enam tahun itu juga terdengar berkali-kali meminta ampun.
"Ini anak berdua (satunya lagi usia empat tahun), nangis semua. Namanya anak kecil, kayak kesakitan," ujar Mulyono saat ditemui di Jalan Kompleks Uka, RT 03 RW 08, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Jumat (20/10/2023).
Tangisan dua bocah mengundang rasa penasaran tetangga lainnya.
Permintaan tetangga untuk buka pintu tak digubris J. Sementara, dua bocah itu masih terus menangis.
"(Anaknya teriak) 'sudah mama, sudah mama'. Pas didorong, enggak dikunci. Itu anak sudah banyak darah," ungkap Mulyono lagi.
Berhasil dicegah tetangga
Tetangga berhasil menghentikan serangan J kepada anaknya yang berusia enam tahun itu dengan pisau kecil.
Menurut Mulyono, J sempat berupaya kembali menusuk anaknya itu.
"Itu mau tusuk begini lagi, saya pegang. Itu tusuk-tusukan sudah banyak. Sudah banyak tusukan. Saya datang, lagi ngangkat lagi (tangannya). Lagi mau nusuk lagi, saya rampas pisaunya," tuturnya.
Sementara, Mulyono mengatakan, anak J yang masih berusia empat tahun, juga tengah menangis pada saat itu.
Menurut dia, anak itu juga sempat dipaksa minum air sabun.
"Disuruh pada minum itu. (Anaknya) pada enggak mau. Enggak tahu, tahu-tahu sudah berdarah. Barangkali dikasih air (sabun), anak itu pada enggak mau, ditusuk," kata Mulyono.
Dikenal tertutup
Mulyono dan Nita menyebut pelaku memang sangat tertutup selama dua bulan terakhir tinggal di kontrakan tersebut.
Pintu rumahnya selalu ditutup.
"Mau pagi, siang, sore, atau malam. Begini saja keadaannya. Jadi, anaknya itu, habis dia keluar, beli makan, ya sudah, di dalam lagi. Itu anak mau nangis, mau main, tetap, dikunci saja itu sama mamanya," ungkap Nita.
Sesekali, Nita mendengar anak J berteriak meminta makan karena kelaparan.
"Tapi kadang teriak 'lapar, lapar'. Ya namanya kami tetangga kan kasihan ya. Iya, sering teriak lapar, haus. Dia kan enggak ada air galon, masak enggak, beli nasi anaknya juga enggak," tutur Nita.
Oleh karena itu, Nita terkadang memberikan makanan kepada J.
Namun, Nita dan Mulyono heran karena J kerap kali mengembalikan makanan tersebut.
"Ya kami kan kasih bukan buat ibunya, ya suapin saja anaknya, eh dipulangin lagi," ungkap Mulyono.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| Pria di Pati Meninggal di Rumah Penuh Sampah, 8 Tahun Hidup Sendiri, Gelagat Terakhir: Ambil Pesanan | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Nasib Heryanto yang Tega Bunuh Dina Karyawati Minimarket di Purwakarta, Kini Terancam Hukuman Mati | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Kronologi Hadi Siswanto Tembak Mati Warga di Banyuasin, Cekcok Antrean di SPBU, Panik Lihat Obeng | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| 6 Fakta Bocah di Bojonggede Tewas Dianiaya Ibu Tiri, Luka Lebam & Cekekan Ngaku Jatuh, Pelaku Panik | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|
| Pengakuan Gandi Pegawai BUMN Bunuh Istri di Banyuwangi, Ketahuan Selingkuh, Menyesal Usai Ingat Anak | 
				      										 
												      	 |  
				    
|---|