Breaking News:

Pilpres 2024

RITUAL Doa & Menari-nari Warga NTT di Depan Patung Jokowi, Tolak Gibran Cawapres: 'Rusak Nama Baik!'

Warga di NTT gelar ritual menari-nari dan doa adat menolak Gibran jadi Cawapres, tak ingin nama baik Jokowi rusak, biarkan matang sendiri.

Editor: Dika Pradana
TribunFlores / Kompas
Warga di NTT gelar ritual menari-nari dan doa adat menolak Gibran jadi Cawapres, tak ingin nama baik Jokowi rusak 

Panglima Perang Suku Benu, Nithanel Benu, menyatakan, Jokowi bagi warga adalah figur pemimpin yang istimewa.

Namun, di saat yang sama mereka juga sudah resah dengan kondisi terkini.

"Ritual ini dilakukan agar apa yang sudah baik dilakukan Jokowi, tidak rusak di akhir masa jabatan," ujar Benu, kepada wartawan.

Warga Desa Sunu lanjut dia, melihat ada potensi Presiden Jokowi sebagai negarawan dirusak di ujung akhir masa jabatan dengan ngototnya banyak pihak mencalonkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden.

“Jokowi adalah bapak bangsa dan sebagai bapak pangsa dia harus menjadi bapak untuk semua, dan bukan hanya untuk keluarganya,” Nithanel Benu, yang juga mantan kepala Desa Sunu periode lalu.

Warga di NTT gelar ritual menari-nari dan doa adat menolak Gibran jadi Cawapres, tak ingin nama baik Jokowi rusak
Warga di NTT gelar ritual menari-nari dan doa adat menolak Gibran jadi Cawapres, tak ingin nama baik Jokowi rusak (TribunFlores / Kompas)

Ia menitip doa dan harapan agar Presiden Jokowi diberikan kekuatan untuk merawat persatuan Indonesia.

“Kami berharap agar Presiden Jokowi menjadi Bapak untuk kita semua, termasuk untuk kami di Timor sini, memang kami tidak bisa pergi ke Istana untuk menyampaikan pesan kami, tapi bagi kami doa yang kami panjatkan di depan patung Presiden Jokowi ini, sama dengan kehadiran kami bertemu dengan beliau, sebagai tanda kecintaan kami,” tuturnya.

Menurut Benu, Jokowi itu orang baik, jangan sampai dirusak dengan mendorong pencalonan anaknya menjadi wakil presiden, seperti buah yang belum masak, jangan dipaksa.

"Biarkan Gibran matang secara alami. Buah yang enak dimakan masak alami dari pohon, butuh proses," kata Benu.

Gibran sebut dia, adalah kader potensial untuk negara Indonesia di masa depan, tetapi jangan dipaksakan.

"Biarkan dia berproses dan menjadi matang dengan sendirinya, karena ke depan Indonesia akan membutuhkan Gibran," ujarnya lagi.

Isyarat jempol Iriana Jokowi saat Joko Widodo diwawancarai soal nasib Gibran di Pilpres 2024
Isyarat jempol Iriana Jokowi saat Joko Widodo diwawancarai soal nasib Gibran di Pilpres 2024 (PosKupang / Kompas)

Kepala Desa Sunu Yakob Kase, mengaku, dia dan masyarakatnya menyayangi Gibran, sehingga jangan dipaksakan untuk menjadi calon wakil presiden.

"Jangan sampai, dengan pencalonan Gibran, merusak nama baik Pak Jokowi, jangan sampai merusakkan ketokohan beliau," ungkapnya.

Yakob mengaku, setiap hari ia bersama warga Desa Sunu bersama-sama selalu mengikuti berita politik nasional lewat televisi bersama para warga.

Ia sendiri menolak keinginan berbagai pihak yang ingin menjerumuskan Jokowi dengan memaksakan Gibran menjadi calon wakil presiden.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniritualwargaNTTJokowiGibran RakabumingcawapresPrabowo Subianto
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved