Breaking News:

Kesaksian Sandera Lansia yang Dibebaskan Hamas, Ceritakan Tempat, Makanan Hingga Perlakuan Militan

Hamas tercatat telah membebaskan empat sandera mereka dengan alasan kemanusiaan.

Editor: Sinta Manila
Foto hasil tangkapan atas tayangan video yang dirilis Brigade Al-Qassam
Foto hasil tangkapan atas tayangan video yang dirilis Brigade Al-Qassam melalui saluran Telegram ini memperlihatkan Yocheved Lifshitz (tengah) dan Nurit Cooper (kanan) dikawal anggota Hamas saat keduanya dibebaskan dan diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di lokasi yang tak disebutkan, Senin (23/10/2023). 

Ofri Bibas Levy mengatakan telah melakukan segalanya untuk memastikan kembalinya satu-satunya saudara laki-lakinya secara aman.

Saudara laki-laki Levy, ditahan bersama dengan istri dan dua anak laki-laki mereka, di mana satu berusia empat tahun dan satu lagi baru sembilan bulan.

David Barr, yang berasal dari Leeds namun tinggal di Israel sejak 1984, mengatakan beban yang dia derita akibat pembunuhan yang dilakukan Hamas terhadap adik iparnya, Naomi, lebih ringan daripada kesedihan yang harus ditanggung para keluarga sandera ini.

Pasukan Hamas klaim berhasil pukul mundur tentara Israel, sejumlah tank rusak dihancurkan Hamas
Pasukan Hamas klaim berhasil pukul mundur tentara Israel, sejumlah tank rusak dihancurkan Hamas (parstoday / via Tribunnews)

“Kami tidak menginginkan ada pertumpahan darah di semua pihak. Kita tidak melakukan misi balas dendam.

Tetapi kita melakukan misi untuk mengenyahkan setan dari dunia ini, tidak ada lagi, tidak berbeda dengan ISIS. Kelompok itu harus ditaklukkan.

Dan orang-orang Palestina harus dibebaskan dari Hamas,” ujar Barr.

Sementara itu, anggota keluarga dari para sandera yang saat ini masih ditahan Hamas, bertemu dengan Presiden Israel pada Minggu (22/10/2023).

Mereka melanjutkan tuntutan kepada pemerintah Israel untuk memfasilitasi pemulangan secara aman dan cepat, orang-orang yang mereka cintai.

Menurut penyelenggara pertemuan ini, sekitar 80 anggota keluarga bertemu dengan Presiden Isaac Herzog di kediamannya di Yerusalem.

Di antara mereka adalah orang tua dari sandera warga Israel berusia 23 tahun, Hersh Goldberg-Polin.

Orang tua Hersh diberitahu oleh para saksi mata dari serangan itu, bahwa tungkai Hersh terluka karena ledakan granat.

Orang tuanya sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatannya jika dia tidak bisa menerima perawatan medis yang layak.

“Kami meminta semua orang di seluruh dunia, menteri luar negeri dari 30 negara yang warganya disandera untuk menyuarakan agar perawatan medis dibiarkan masuk,” kata ayah Hersh, Jon Polin kepada Reuters seusai pertemuan dengan Herzog. Israel telah mengonfirmasi bahwa 212 orang ditahan sebagai sandera di Gaza.

Pada 7 Oktober lalu, militan Hamas melakukan serangan mematikan dari Jalur Gaza terhadap warga dan pangkalan militer di Israel bagian selatan.

Sementara, lebih dari 5.700 warga Palestina telah terbunuh dalam pembalasan Israel, menurut kementerian kesehatan Gaza, di tengah krisis kemanusiaan yang berkembang.

Artikel diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
Yocheved LifshitzHamasIsraelsandera
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved