Berita Kriminal
GAYA MEWAH Pasutri Bermobil Mercy dan Honda CRV di Tangsel Ternyata Rampok Bank Rp 5,1 Miliar: Licik
Inilah gaya hedon pasutri HS (40) dan FRW (38) pembobol dana BUMN cabang BSD Tangerang menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 5,1 miliar.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gaya mewah nan elit pasutri bermobil Mercy dan Honda CRV di Tangerang Selatan yang merampok bank mendapatkan sorotan tajam publik
Tak disangka, gaya mewahnya selama ini merupakan hasil dari aksi merampoknya yang telah merugikan negara hingga Rp 5,1 miliar.
Lambat laun siasat licik pasutri berinisial HS (40) dan FRW (38) pelaku pembobolan dana BUMN di Cabang BSD Tangerang Selatan terbongkar.

Diketahui, HS membuat 41 KTP palsu untuk membobol dana bank BUMN tersebut sebanyak Rp 5,1 miliar selama satu tahun dari 2020 sampai 2021.
Uang hasil bobolan Rp 5,1 miliar diketahui digunakan untuk bergaya hedon dengan berbelanja barang-barang mewah dan branded.
Hal itu diungkap oleh Kepala Kejati Banten Didik Farkhan Alisyahdi.
Baca juga: GALAU Ditinggal Pacar Nikah, Pria di Pasuruan Ngamuk Bobol Genteng Tetangga lalu Dilempar: Frustasi!
Baca juga: SIASAT LICIK Pria & Pegawai Bank di Jember Gunakan Kredit Fiktif, Raup Rp10 Miliar: Kini Menyesal
"Kartu kredit itu dia gunakan Rp 200 juta Rp 300 juta. Sehingga total kerugian negara adalah Rp 5,1 miliar," sambung dia.
Selain tas bermerek, FRW sang istri dan suaminya HS juga membeli mobil mewah merek Mercy dan Honda CRV.
Mobil tersebut kini sudah disita sebagai barang bukti oleh penyidik.
Namun, kedua tersangka belum dikenakan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Itu masih pengembangan, penyidik sementara pakai Pasal 2 itu dulu," ujar Didik.
Penyidik Bidang Pidana Khusus Kejati Banten akhirnya berhasil menangkap dua tersangka pasutri pembobol dana Bank BRI Cabang BSD Tangsel, Rabu, (25/10/2023).
Adapun sosok FRW sang istri, diketahui pegawai yang menjabat Priority Banking Officer (PBO) pada bank BUMN DI Kantor Cabang BSD, Tangerang.

PBO berperan untuk melayani dan membuat kartu kredit prioritas.
Karena itu, aksinya membobol dana bank pun mudah.
Sementara sang suami, bekerja sebagai pegawai swasta bertugas membuat atau menyediakan kartu identitas untuk syarat pembukaan rekening dengan saldo awal Rp 500 juta.
"Dia orang dalem, orang BRI, dia bawa KTP fiktif dulu. Tapi diisi modal Rp 500 juta dulu, otomatis dia jadi nasabah prioritas yang bisa mendapat kartu kredit yang limitnya sama Rp 500 juta," kata Didik.
HS berperan sebagai pengumpul dan penyuplai KTP.
Ia menggunakan identitas asli tapi palsu untuk membuat kartu kredit.
"Yang digunakan adalah 41 KTP fiktif. Ketika kita tangkap suaminya itu banyak KTP fiktif yang kita temukan,
Menurut Didik, HS dan FRW kemudian menarik dana di dalam kartu kredit tersebut.

Setelah uang tertarik, keduanya kemudian membuat kartu lagi menggunakan KTP orang lain.
Hal itu pelaku lakukan sejak tahun 2020-2021.
"Sampai 41 KTP atau identitas orang lain. Bahkan HS ini memiliki 10 identitas, fotonya dia, namun namanya berbeda," pungkasnya.
Kedua tersangka ditangkap pada Rabu (25/10/2023) pukul 17.00 WIB di Villa Cinere Mas Extension, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Mereka telah ditahan di Rutan Serang dan akan dikenakan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Sudah Diberi Pekerjaan, Sopir di Batam Rampok Majikan, Korban Nangis Ditodong Pisau:Rp200 Juta Ludes
Sudah diberi pekerjaan sebagai sopir, seorang pria di Batam malah nekat merampok majikannya sendiri dan mengancam akan membunuhnya.
Tak ingin nyawanya terancam, sang majikan hanya pasrah dan menuruti permintaan sopirnya.
Korban nangis sesenggukan saat dirinya ditodong pisau oleh sopir kepercayaannya.
Dia tak menyangka bahwa sopir yang telah ia percayai selama ini tega merampoknya.
Bahkan nyaris membunuhnya menggunakan senjata tajam
Baca juga: SIASAT Licik 2 Pria Rampok Motor Korban di Medan: Pura-pura Jadi Korban Tabrak Lari, Harta Dirampas

Hingga pada akhirnya, pelaku merampok uang korban senilai Rp 200 juta.
Diketahui, korban merupakan pemilik toko sembako di Pasar Fanido Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.
Korban berinisial IT menjadi korban perampokan pada Jumat (25/8/2023) sekitar 11.00 WIB.
Perampokan yang terjadi di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang.
Perampokan dilakukan oleh sopir IT yang berinisial PT.
Saat itu, korban hendak menyetorkan uang Rp 200 juta ke salah satu bank di Pasar Fanindo Batuaji.
Baca juga: UTANG Rp850 Ribu ke Bos, Pria Ini Rampok Ibu & Anak, Pura-pura Bawa Senjata, Rp 5Juta Raib: Ya Allah
Namun saat hendak turun ke bank, sopir langsung menondongkan pisau.
Pelaku meminta agar pemilik toko tersebut tidak turun dari mobil tersebut.
Karena ketakutan, si pemilik toko mengikuti segala hal yang diperintahkan keryawannya.
Hingga pada akhirnya mobil yang ditumpangi korban melaju menuju ke lokasi TPU Sei Temiang, Sekupang.
Di lokasi pemakaman, pelaku merampas uang korban sebanyak Rp 200 juta.
Ia kemudian pergi melarikan diri ke arah Sei Harapan.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Modal Senjata Mainan, 2 Polisi Gadungan di Sumut Rampok Sopir Truk, Gasak Uang dan HP

“Korban nangis-nangis tadi disini, makanya saya dekati, dan ternyata korban perampokan,” kata Sri warga sekitar yang juga berprofesi sebagai penjual bunga kuburan kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).
Sri mengaku, korban tidak begitu lancar berbahasa Indonesia.
Sehingga dirinya hanya bisa menenangkan hingga akhirnya korban menelepon keluarganya.
“Semua barang korban dirampas pelaku, hanya ponsel yang tersisa, yang tidak berhasil dirampas pelaku,” ungkap Sri.
Sementara itu, Kapolsek Batuaji AKP Sandi Pratama Putra yang dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Namun demikian Sandi mengaku belum mengtahui secara detail kronologis kejadiannya perampokan tersebut.

“Kata korban, pelakunya adalah karyawannya sendiri, namun hingga saat ini kasusnya masih kami dalami,” ungkap Sandi.
Disinggung dengan pelaku, Sandi mengaku, saat ini masih dilakukan pengejaran berdasarkan ciri-ciri yang diberikan oleh korban.
“Pelaku kami duga masih berada di Batam, karena waktu kejadian dan rentang waktu kaburnya pelaku tidak terlalu lama,” pungkas Sandi.
Korban berharap pelaku bisa segera dicekal.
Dia merasa sakit hati karena telah dikecewakan oleh sopirnya sendiri.
Korban ingin uangnya bisa kembali dengan utuh.
Kini pelaku terancam hukuman berat atas tindakan tersebut.
Artikel ini diolah dari TribunSumsel
Sumber: Tribun Sumsel
Daftar 8 Buronan Indonesia Dicari Interpol, Ada Chen Kasus TPPO, Riza Chalid & Jurist Tan Menyusul |
![]() |
---|
Fakta Bocah 8 Tahun Tewas di Kos Penjaringan Jakut, Hasil Autopsi Tubuh Penuh Luka, Ibu Diamankan |
![]() |
---|
Sosok Ika Bos Gadai di Semarang Tewas Dibunuh Nasabah, Korban Dikira Tidur, Pelaku Gasak Motor & TV |
![]() |
---|
Total Uang di Rekening Dormant yang Diincar Penculik Kacab Bank BUMN Capai Rp70 M, Ada Banyak ATM |
![]() |
---|
Sosok & Tampang Risman Pembunuh Hijrah Pegawai Koperasi di Pasangkayu, Petani, Emosi Ditagih Utang |
![]() |
---|